Headline

Tidak ada solusi militer yang bisa atasi konflik Israel-Iran.

Fokus

Para pelaku usaha logistik baik domestik maupun internasional khawatir peningkatan konflik Timur Tengah.

Edugames, Sarana Edukasi tentang Perubahan Iklim bagi Anak-Anak

Despian Nurhidayat
08/8/2024 13:36
Edugames, Sarana Edukasi tentang Perubahan Iklim bagi Anak-Anak
Seorang anak sedang memainkan permainan.(Freepik)

GENERASI muda dan anak-anak  rentan terhadap dampak negatif perubahan iklim. Dalam upaya memitigasi hal ini, sejumlah lembaga membantu
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) melakukan penelitian yang berfokus pada pengembangan materi pendidikan iklim dengan pendekatan gamifikasi (edugames).


Sekretaris Jenderal Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud-Ristek) Suharti mengatakan kolaborasi 
edugames merupakan hasil penelitian ini didukung oleh Pemerintah Australia melalui Kolaborasi untuk Pengetahuan, Inovasi, dan Teknologi Australia dan Indonesia (KONEKSI).


"Ini tidak hanya memperkaya metode pendidikan kita tetapi juga memberikan solusi konkret untuk meningkatkan kesadaran anak-anak terhadap isu perubahan iklim,” ungkapnya, Kamis (8/8).

Baca juga : FSGI Soroti Tingginya Kasus Kekerasan di Satuan Pendidikan


Menurut Suharti, edugames yang dihasilkan dari penelitian ini dapat menjadi media pembelajaran yang efektif bagi anak-anak untuk menjaga lingkungan dan beradaptasi terhadap perubahan iklim.


Penelitian ini melibatkan kolaborasi multidisiplin dan multisektor dengan Universitas Multimedia Nusantara (UMN), Universitas Nusa Cendana (UNDANA), Charles Darwin University Australia, Harkaway Primary School Australia, Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia (MPBI), dan Sekretariat Nasional Satuan Pendidikan Aman Bencana (Seknas SPAB) Kemendikbud-Ristek dan telah dimulai pada Juli 2023 serta akan selesai pada Agustus 2024.


Prototipe edugames dikembangkan melalui proses Co-Creation partisipatif dan telah diuji beberapa kali oleh anak-anak di Jakarta, Kupang, dan Australia. Input dari siswa sekolah berkebutuhan khusus juga dikumpulkan untuk meningkatkan inklusivitas gim. Setelah beberapa kali pengujian, serta studi yang melibatkan keluarga, anak-anak, dan guru menjadi acuan untuk menentukan efektivitas gim dalam mendorong minat anak-anak untuk bertindak terhadap isu iklim.
Sementara itu, Claudia, salah satu anak dengan disabilitas netra dari kota Kupang, NTT, yang telah mencoba permainan papan ini juga menyatakan,bermain permainan ini menyenangkan dan saya belajar banyak tentang bagaimana membantu lingkungan. (H-3)
 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indriyani Astuti
Berita Lainnya