Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Lazismu dan Madani Gelar Workshop Dampak Perubahan Iklim di Indonesia

Despian Nurhidayat
06/8/2024 17:06
Lazismu dan Madani Gelar Workshop Dampak Perubahan Iklim di Indonesia
Pengelola Bank Sampah Gerbang Pilah Suratno memilah sampah plastik di Dusun Siten, Sumbermulyo, Bambanglipuro, Bantul, Selasa (31/5/2022)(ANTARA/Hendra Nurdiyansyah)

DAMPAK perubahan iklim di Indonesia menjadi perhatian serius saat ini, tak terkecuali bagi Lazismu dan Madani. Sosialisasi pemahaman tentang perubahan iklim semakin mendesak karena masih menjadi perkerjaan bersama.

Sebagai bentuk sosialisasi pemahaman perubahan iklim, Lazismu dan Madani menggelar Workshop Perubahan Iklim di Indonesia dan Peran Lazismu pada 4 Agustus 2024.

Ketua Badan Pengurus Lazismu, Ahmad Imam Mujadid Rais menyampaikan bahwa agenda ini diinisasi oleh Lazismu yang bersinergi dengan Madani Berkelanjutan selama dua hari.

Baca juga : Berkat Kinerja Aksi Iklim Sistematis, Indonesia Raih Pengakuan Internasional

“Agenda ini direncanakan dengan proses yang panjang dan evaluasi program yang bertalian dengan SDGs. Lazismu menilai capaian program lingkungannya harus dioptimalkan, sehingga terserap dalam suatu aktivitas yang strategis,” ungkapnya dilansir dari keterangan resmi, Selasa (6/8).

Mujadid Rais mengatakan, saat ini perubahan iklim merupakan topik yang hangat di Muhammadiyah. Sebagai lembaga filantropi, Lazismu harus turut serta memberikan solusi (problem solver) dan bagi fasilitator bagi masyarakat dalam menyelamatkan lingkungan.

Di Muhammadiyah sendiri, sebut Mujadid Rais, kampanye kesadaran lingkungan dan perubahan iklim dibentuk dengan hadirnya Muhammadiyah Climate Changes (MCC).

Baca juga : Muhammadiyah dan Danone Komitmen Dukung Upaya Atasi Perubahan Iklim

Menurutnya, Lazismu melalui program lingkungan, telah berkoordinasi dengan Dewan Pengawas Syariah (DPS) untuk mengkaji dana penghimpunan zakat agar bisa dimanfaatkan untuk penyelamatan lingkungan.

“Beberapa program telah diaktivasi Lazismu di beberapa titik, misalnya di Duren Sawit, Jakarta dalam pemberdayaan komunitas pemulung yang disinergikan dengan program kampung hijau bersama Swara Peduli Indonesia. Program lingkungan lainnya di Bantul, Yogyakarta mengaktivasi rumah produksi pengelolaan sampah,” tuturnya.

Bersama dengan Madani Berkelanjutan, jelas Mujadid Rais, Lazismu dapat saling mengisi untuk memperkuat program lingkungan dari lain aspek khususnya dampak perubahan iklim. Lazismu akan belajar untuk mendapatkan informasi penting dari Madani yang sudah bergerak di kajian perubahan iklim.

Baca juga : Muhammadiyah Deklarasikan Kampanye Peduli Lingkungan

“Dengan melibatkan empat puluhan kantor Lazismu wilayah dan daerah yang telah dikaji kerentanan daerahnya diharapkan akan lebih mengena. Karena di beberapa kota yang dulu dikenal sejuk kini karena suhu global yang naik mengalami dampaknya dan tidak sejuk lagi. Termasuk para nelayan di pesisir pantai yang merasakan dampaknya ketika melaut,” paparnya.

Maka dengan berkontribusinya Lazismu dalam perubahan iklim, harap Mujadid Rais, para peserta yang hadir bisa melihat kondisi daerahnya masing-masing dan menyampaikan pemahaman tentang dampak dari perubahan iklim kepada masyarakat luas di lingkungan sekitarnya.

Senada dengan itu, Direktur Eksekutif Madani Berkelanjutan, Nadia Hadad merasa senang bisa berkolaborasi dengan Lazismu. “Madani Berkelanjutan akan siap berkolaborasi dengan Lazismu melalui kajian dan riset yang mudah-mudahan bisa memberikan kontribusi terhadap lembaga filantropi dalam mengembangkan program-programnya yang strategis,” pungkasnya. (H-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya