Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
BERTEPATAN dengan Hari Bumi dan Hari Kartini tanggal 21 April, sebagai bagian dari upaya membangun ekosistem guna ulang di sektor kuliner, Enviu Indonesia bersama Global Shapers Jakarta, bekerja sama dengan Dinas PPKUKM Provinsi DKI Jakarta serta didukung oleh Modalku, Duitin, dan Burgreens, menyelenggarakan lokakarya bertajuk “Sustainability for Restaurants” di Burgreens Menteng.
Acara ini dihadiri lebih dari 45+ pelaku UMKM Jakpreneur kuliner dari berbagai jenis usaha. Melalui diskusi panel, presentasi inspiratif, dan sesi interaktif, para peserta mendapatkan pemahaman serta solusi praktis yang dapat langsung diterapkan untuk membangun bisnis kuliner yang berkelanjutan.
Dalam sesi panel, Co-founder Burgreens Helga Angelina Tjahjadi menyampaikan, “Langkah kecil seperti mengganti kemasan sekali pakai dengan solusi guna ulang bisa memberikan dampak besar dalam mengurangi limbah. Alangkah baiknya bila setiap restoran juga menyajikan makanan nabati yang lezat dan menarik dan mengurangi daging merah untuk mengurangi emisi. Yang penting adalah keberanian untuk memulai dan konsisten mencoba.”
Kepala Seksi Industri Kreatif dan Digital Alfaria Rizki menambahkan, “Pemerintah siap mendukung transformasi UMKM ke arah yang lebih hijau. Inisiatif seperti ini menunjukkan bahwa keberlanjutan bisa menjadi peluang, bukan beban.”
Dalam sesi lokakarya, Enviu memperkenalkan pendekatan ekonomi sirkular dan solusi guna ulang untuk sektor kuliner, termasuk contoh kemasan yang dapat digunakan kembali serta demonstrasi cara penerapannya di usaha F&B.
“Melalui Gerakan Guna Ulang Jakarta, kami ingin mendorong perubahan sistemik di kota ini, dimulai dari UMKM sebagai ujung tombak ekonomi dan gaya hidup masyarakat,” ujar Program Lead Indonesia untuk Enviu Darina Maulana.
Bagi Enviu, kegiatan ini merupakan bagian dari program “Gerakan Guna Ulang Jakarta” yang berkolaborasi dengan Dietplastik Indonesia dimana salah satu programnya adalah untuk mendukung pelaku industri di Jakarta dalam mengurangi sampah plastik sekali pakai dan menerapkan praktik ramah lingkungan dalam operasional bisnis mereka.
Duitin juga memberikan solusi praktis terkait pengelolaan dan daur ulang sampah plastik, dengan menekankan pentingnya segregasi dan kemitraan dalam pengumpulan limbah.
“Dengan pendekatan yang tepat, pengelolaan sampah bukan hanya soal lingkungan, tapi juga peluang bisnis,” ungkap tim Duitin.
Menanggapi hal tersebut, Ayu, salah satu pelaku UKM Kuliner Jakpreneur menanggapi, "Kita semua perlu memahami proses alur sampah—bukan hanya satu dua orang, tapi seluruh tim, agar kita bisa bergerak bersama menuju solusi yang berkelanjutan."
Ricky Toh dari Global Shapers Jakarta menyampaikan pentingnya sinergi berbagai pihak:
“Kami percaya UMKM memiliki peran penting dalam transformasi menuju kota yang lebih berkelanjutan. Lewat dukungan kolaboratif, perubahan bisa dilakukan secara bertahap namun berdampak besar,” ungkap Ricky.
Sementara itu, Sustainability and ESG Lead Modalku Grup Annette Aprilana menegaskan keberlanjutan dan pembiayaan dapat berjalan beriringan:
“Kami ingin membantu UMKM melihat bahwa praktik ramah lingkungan juga bisa menjadi investasi cerdas yang memperkuat posisi bisnis mereka di masa depan.”
Antusiasme juga datang langsung dari para pelaku UMKM peserta workshop. Salah satu Jakpreneur, Sari Rahmawati, pemilik usaha katering harian Dapur Sari, mengungkapkan: “Selama ini saya merasa repot cari alternatif pengganti plastik. Tapi setelah workshop ini, saya jadi lebih yakin bahwa solusi guna ulang bisa diaplikasikan, dan ternyata tidak serumit yang saya kira.”
Lokakarya ini juga harapannya menjadi pembuka bagi kolaborasi lanjutan melalui program pendampingan bagi UMKM yang ingin mulai menerapkan solusi hijau di bisnis mereka, dengan dukungan teknis dan modal awal dari para mitra penyelenggara. (Z-1)
PRESIDEN Prabowo Subianto meminta rakyat Indonesia untuk mengisi momen kemerdekaan HUT ke-80 RI dengan kegiatan positif. Lebih dari sekadar upacara,
TPA Sarimukti belum sepenuhnya konsep sanitary landfill itu diterapkan karena anggaran pengadaan tanahnya sebelumnya digunakan untuk pemadatan di zona 2 dan 3.
Pantai Ungkea, yang merupakan salah satu kawasan wisata dan habitat alami di Morowali Utara, menjadi fokus utama pembersihan dari sampah plastik dan berbagai jenis sampah lainnya.
Penggunaan komposter memungkinkan masyarakat mengolah sampah organik menjadi kompos, mengurangi emisi metana, dan memperbaiki kualitas tanah secara lokal.
LEMBAGA Pemantau Penyimpangan Aparatur Daerah (LP2AD) menilai Refuse Derived Fuel (RDF) Rorotan bisa menjadi sebagai standar nasional dalam pengelolaan sampah perkotaan.
Pembersihan sampah kiriman ini tidak hanya dilakukan di Pulau Lancang, tetapi juga di pulau-pulau lainnya setiap harinya.
Dalam kegiatan ini dosen dan mahasiswa UMB tidak hanya menyampaikan materi edukatif mengenai energi terbarukan, tetapi juga mengadakan workshop instalasi panel surya.
Workshop pemilahan sampah diharapkan dapat mengedukasi kalangan anak anak untuk peduli lingkungan sejak dini.
Kyoka, legenda hip-hop asal Jepang, menekankan pentingnya ketulusan dalam menari.
Liebherr Indonesia meresmikan fasilitas barunya di Balikpapan, Kalimantan TImur, yang menandai pencapaian besar dalam pertumbuhan dan komitmen perusahaan terhadap keberlanjutan.
Skala 2025 menawarkan kombinasi unik antara workshop fundamental bisnis, bimbingan (mentorship), network, dan potensi pendanaan untuk membantu bisnis membuka potensi penuh mereka.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved