Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PELAYANAN kesehatan yang berlebihan dari dokter kepada pasien merupakan masalah yang sering terjadi. Padahal, hal itu menyebabkan pemborosan pada biaya layanan kesehatan hingga dapat merugikan pasien.
"Kita tahu BPJS Kesehatan sempat mengalami fraud, misalnya ada fisioterapi, masa setiap hari? Lalu operasi katarak yang seharusnya tidak pakai laser malah pakai laser, lalu hamil tida bermasalah melahirkan caesar, itu bisa disebut sebagai overclaim, bisa overtreatment," kata Pakar Kebijakan Publik Agus Pambagio dalam acara Pentingnya Layanan Kesehatan yang Layak dan Tepat bagi Publik di Jakarta, Rabu (31/7).
Overtreatment bukan hanya terjadi di Indonesia, tapi juga di pelayanan kesehatan seluruh dunia. Di Amerika Serikat, dalam survei yang dilakukan kepada dokter American Medical Association mengungkapkan bahwa mayoritas dari mereka yang ditanya memperkirakan 15% hingga 30% dari rekan dokter mereka mengobati pasien secara berlebihan.
Baca juga : Bahas Digitalisasi Layanan Kesehatan, Hospital Management Asia 2024 Digelar Agustus di Bali
Sebuah meta-analisis terkini juga memperkirakan bahwa total pemborosan tahunan dari pengeluaran perawatan kesehatan yang dianggap tidak bermanfaat pada sistem perawatan kesehatan Amerika Serikat setara dengan sekitar $760 miliar hingga $935 miliar, yang mencakup hampir 25% dari total pengeluaran dari industri perawatan kesehatan nasional.
Menurut Agus, ada beberapa penyebab overtreatment yang dilakukan oleh dokter. Pertama, insentif finansial. Dokter dan fasilitas kesehatan seringkali mendapatkan keuntungan finansial lebih besar dengan memberikan lebih banyak layanan atau prosedur medis, meskipun tidak semuanya diperlukan.
Kedua, kurangnya pengetahuan pasien. Pasien barangkali tidak memiliki pengetahuan yang cukup untuk mempertanyakan atau memahami rekomendasi medis yang diberikan oleh dokter, sehingga mereka cenderung menerima semua tindakan yang disarankan tanpa mempertimbangkan apakah tindakan tersebut benar-benar diperlukan.
Baca juga : Indonesia Jadi Target Ekspansi Layanan Manajemen Kesehatan
Ketiga, defensif medis. Dokter rmungkin melakukan lebih banyak tes dan prosedur untuk melindungi diri dari kemungkinan tuntutan hukum jika terjadi kesalahan diagnosis atau pengobatan. "Dan sistem pembayaran, sistem pembayaran berbasis fee for service di mana dokter dibayar berdasarkan jumlah yang mereka berikan, bukan berdasarkan hasil atau kualitas perawatan, dapat mendorong overtreatment," imbuh Agus.
Hal lainnya yang menyebabkan overtreatment ialah tekanan dari industri farmasi dan alat medis untuk menggunakan produk mereka. Hal itu dapat mempengaruhi keputusan medis yang mengarah pada penggunanan yang berlebihan.
"Jadi kalau kita ke dokter, ke rumah sakit, itu ada deretan sales man di situ. Boleh-boleh saja. Di situ kita paham bahwa ada insentif yang masuk ke insentif finansial tenaga kesehatan. Nanti mau sekolah spesialis dibayarin, ke luar negeri ikut konferensi difasilitasi, itulah yang terjadi," ucap dia.
Baca juga : Dirut BPJS Kesehatan Sebut Dokter Asing Bakal Bisa Tangani Pasien JKN
Ia juga menyatakan baywa overtreatment disebabkan karena kurangnya standar dan pedoman yang jelas mengenai perawatan yang tepat. Hal itu dapat menyebabkan variasi dalam praktik klinik dan peningkatan risiko overtreatment. "Selain itu kurangnya koordinasi. Dalam beberapa kasus, kurangnya koordinasi antara berbagai layanan kesehatan dapat menyebabkan pengulangan tes dan prosedur yan tidak perlu," ucap dia.
Karena itu, untuk menghindari pemborosan biaya kesehatan akibat overtreatment, Agus menilai perlu dilakukan berbagai upaya. Di antaranya ialah mencipatakn industri farmasi yang bertata kelola baik dan berakhlak hingga memperbaiki pelayanan BPJS mengikuti perkembangan beradaban.
Selain itu ia menegaskan perlu optimalisasi pengawasan dewan pengawas kedokteran dan pelayanan kesehatan untuk menangani overclaim dan overtreatment.
"Dan yang penting, ciptakan asuransi kesehatan komersial yang bertata kelola dan berakhlak, sehingga tidak menumbuhkan overclaim dan overtreatment yang dapat menyebabkan harga obat mahal dan lakukan penegakan hukum atas overclaim dan overtreatment yang merugikan konsumen," pungkas dia. (H-2)
Kedatangan Direktur Utama BPJS Kesehatan Ali Ghufron Mukti siang ke RS Pratama Yogyakarta bertujuan untuk meninjau layanan BPJS Kesehatan di Rumah Sakit (RS) Pratama Yogyakarta.
Tujuannya, memberikan jaminan akses layanan kesehatan yang adil, merata, dan terjangkau bagi seluruh peserta, tanpa membedakan kaya atau miskin.
Ketua Komisi IX DPR RI Felly Estelita Runtuwene menyebut banyak pasien diminta meninggalkan rumah sakit masih dengan selang di hidung untuk makan.
Cek tunggakan BPJS Kesehatan dengan mudah! Panduan lengkap cara cek online & offline, hindari denda, dan pastikan status aktif. Klik di sini untuk informasi terbaru!
Dalam sambutannya, Joko Widodo mengungkapkan perubahan drastis BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN sejak awal kepemimpinannya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
DALAM beberapa tahun terakhir, tantangan ekonomi global telah membentuk ulang banyak sektor industri di Indonesia.
DI era saat ini, penerapan strategi omnichannel menjadi keharusan bagi mereka yang ingin memberikan layanan terbaik kepada pelanggannya.
Unduh saja MyFit+ yang punya beragam fitur seperti bio age, step tracker, sleep tracker, hingga panduan latihan nafas.
LANDING page adalah halaman web yang dirancang khusus untuk tujuan tertentu, seperti mempromosikan produk, meluncurkan produk baru, atau menawarkan diskon.
PT Asuransi Tokio Marine Indonesia (TMI) merayakan puncak perjalanan 50 tahun sebagai pelopor industri asuransi di Indonesia.
PT Asuransi Jiwa Taspen (Taspen Life) mencatatkan kinerja keuangan yang solid sepanjang 2024 di tengah tantangan industri dan dinamika pasar.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved