Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PENGAMAT Pertanian Syaiful Bahari mengatakan pernyataan kontroversial Badan Pangan Nasional (Bapanas) soal masyarakat yang diminta tidak boros pangan menyesatkan dan menyakitkan masyarakat.
Menurut Syaiful, apabila Bapanas gagal meraih swasembada pangan dan tidak mampu menyediakan beras dengan harga terjangkau untuk masyarakat, lebih baik seluruh pejabat di Bapanas mundur atau bahkan Bapanas dibubarkan.
"Bapanas dibentuk oleh pemerintah untuk memantau dan mengatasi defisit beras dan inflasi pangan. Alih-alih memberikan penjelasan yang rasional, malah membuat pernyataan yang aneh-aneh dan pembodohan di masyarakat," kecam Syaiful lewat keterangan resmi, Rabu (31/7).
Baca juga : Realisasi Impor Beras sudah Mencapai 2,2 Juta Ton
Sekarang ini, sambung Syaiful, Bapanas harus mempertanggungjawabkan kepada publik alasan mengapa impor beras yang dilakukan belakangan ini sangat tinggi.
"Pekerjaannya (Bapanas) bukan hanya menaikkan HET dan pengesahan impor beras, kalau hanya itu buat apa dibentuk Bapanas, cukup Kementan dan Bulog," katanya.
"Jadi, sebaiknya presiden melakukan evaluasi kembali tentang keberadaan Bapanas, apakah masih efektif atau tidak. Atau malah terjadi tumpang tindih fungsi dan tugas-tugasnya dengan kementerian atau lembaga lainnya," sambung Syaiful.
Baca juga : Presiden Jokowi dan Bapanas Pastikan Stok dan Harga Pangan Terjaga
Sebelumnya, Sekretaris Utama Bapanas Sarwo Edhy memberikan solusi unguk mengurangi impor beras, salah satunya melalui program setop boros pangan.
"Berdasarkan data BPS maupun dunia, pangan yang hilang karena terbuang ada 30%. Ini setara dengan memberikan makan ke 60-120 juta jiwa. Sehingga kalau kita berhenti boros pangan ini misalnya 20% dari 30% yang terbuang, Insya Allah beras kebutuhan nasional 31 juta ton," klaim Edhy di Jakarta, Senin (29/7).
Saat ini, Edhy menyebut kebutuhan beras masyrakat Indoensia rata-rata di angka 2,6 juta ton per bulan. Jika masyarakat bisa menghemat 20% dari total yang terbuang, ia mengatakan Indonesia bisa menghemat 6 juta ton beras.
"Ini bisa memberikan makan ke 60-80 juta jiwa . Kalau kita bisa hemat 20% saja, impor tidak perlu dilakukan. Karena impor kita sudah 2,2 juta ton. Artinya kalau kita bisa hemat setop boros pangan ini Insya Allah kita tidak impor," tandasnya. (Z-1)
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Holding Perkebunan Nusantara PTPN III mendukung upaya pemerintah dalam menjaga stabilitas harga dan pasokan pangan nasional melalui partisipasi aktif dalam program Gerakan Pangan Murah.
Diduga Langgar Mutu, Pemprov DKI Sebut Beras Subsidi Food Station Sudah Diuji
Indonesia dianugerahi kekayaan pangan yang sangat melimpah dan beragam. Potensi ini mencakup berbagai jenis bahan pangan dari berbagai kategori utama.
Aktivis lingkungan dan pendorong perubahan asal India, Sahil Jha, melanjutkan perjalanan bersepeda ke Jakarta dan Bogor.
APAPTF merupakan federasi yang secara aktif terlibat langsung dengan pemerintah Pakistan, dianggap sebagai perwakilan resmi dari seluruh insan pertanian yang ada di negara tersebut.
Pemerintah resmi mengubah klasifikasi penjualan beras dari sebelumnya berdasarkan kualitas (medium dan premium) menjadi dua kategori baru.
Total proyeksi produksi beras sampai Agustus dapat mencapai 24,96 juta ton, sementara total konsumsi beras Januari-Agustus membutuhkan 20,66 juta ton.
Inspeksi bersama KPPU Kanwil I Medan, Disperindag Sumut dan Bulog menemukan produsen beras premium berhenti beroperasi akibat ketiadaan bahan baku.
Hingga saat ini tidak ditemukan indikasi beras oplosan di wilayah Kabupaten Brebes, dan kondisi tersebut akan terus dijaga.
Petugas gabungan Satgas Pangan di sejumlah daerah di Jawa Tengah terlihat turun dan mendatangi pasar tradisional dan langsung melakukan pengecekan para pedagang dan distributor beras.
kenaikan harga gabah dan Harga Eceran Tertinggi (HET) beras premium yang tidak berubah mendorong pihak-pihak tertentu untuk melakukan pengoplosan beras
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved