Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Berbagai pengetahuan lokal yang berasal dari ingatan kolektif masyarakat dapat berfungsi efektif untuk mengatasi dan mengurangi risiko bencana, baik sebelum, saat, maupun sesudah. Pengetahuan lokal ini dapat menjadi petunjuk atau strategi bagi masyarakat agar mampu meminimalisir risiko bencana. Hal tersebut diungkapkan Wakil Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Amarulla Octavian.
Saat ini, menurutnya, pemanfaatan pengetahuan lokal belum maksimal diterapkan di Tanah Air. Itu terlihat dari masih besarnya jumlah korban bencana di Indonesia. Seperti saat banjir bandang lahar dingin di Sumatra Barat yang menelan koban jiwa hingga 60 orang. Belum lagi kerugian material yang cukup masif. Kemudian, rumah dan jalan hancur oleh erupsi lahar dingin gunung Marapi.
“Indonesia yang kaya pengetahuan lokal kebencanaan, sebaiknya dapat dimanfaatkan oleh masyarakat luas dalam bentuk yang lebih sederhana. Misalnya pembuatan komik kebencanaan yang berisi pengetahuan lokal kebencanaan, khas masing-masing daerah untuk pembaca muda. Ataupun film animasi tentang Smong yang sudah pernah dibuat oleh Agung Zainal Muttakin Raden, pengajar dari Universitas Indraprasta PGRI Jakarta,” ujarnya.
Baca juga : Indonesia Perlu Kembangkan Industri Teknologi Peringatan Dini Kebencanaan
Pengetahuan lokal kebencanaan merupakan salah satu variabel yang potensial dalam kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan di samping variabel lainnya. Agama dan budaya juga dapat menjadi modal kultural dalam penanganan bencana yang dialami masyarakat Indonesia.
Kepala Pusat Riset Agama dan Kepercayaan (PRAK) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Aji Sofanudin mengungkapkan pengetahuan lokal kebencanaan merupakan salah satu variabel yang potensial dalam kesiapsiagaan menghadapi kebencanaan di samping variabel lainnya. Agama dan budaya juga dapat menjadi modal kultural dalam penanganan bencana yang dialami masyarakat Indonesia.
Aji mengungkapkan keprihatinannya, kerusakan lingkungan di Indonesia kian meluas karena ulah manusia, padahal Islam mengajarkan ramah terhadap lingkungan. Ia memandang, kebijakan tata kelola agama, lebih pada soal kerukunan umat beragama dan moderasi berupa intoleransi, radikalisme, ekstremisme, dan terorisme.
Baca juga : 62 Orang Tewas akibat Banjir Bandang di Afghanistan
“Beragama maslahat merupakan beragama yang mendatangkan kebermanfaatan. Secara psikologis, orang beragama mendatangkan ketenangan. Secara sosial, orang yang beragama idealnya mendatangkan ketertiban masyarakat. Ajaran agama senantiasa mendatangkan kemaslahatan,” urainya.
Ia menjelaskan, salah satu program yang bisa dilakukan misalnya green religion, yaitu agama memberikan kebermanfaatan terhadap lingkungan. Di sini, nilai-nilai agama digunakan sebagai pendorong untuk pembangunan berkelanjutan.
Aji melanjutkan, ada nilai-nilai agama yang bisa digunakan untuk penanganan bencana lingkungan hidup. Hal itu mengutip pemikiran ahli tafsir Al-Qur’an asal Indonesia M. Quraish Shihab tentang pemeliharaan lingkungan dikaitkan dengan wacana Beragama Maslahat. Hal itu dilihat dari dalil naqli, dalil aqli, dan praktik baik. Sebagai contoh, terbitan buku karangannya berjudul Islam dan Lingkungan: Perspektif Al-Quran Menyangkut Pemeliharaan Lingkungan.
“Pemikiran tersebut terkait Islam dan lingkungan yang selaras dengan konsepsi beragama maslahat. Dengan menggunakan dalil naqli, dalil aqli, dan praktik baik, serta sejarah peradaban Islam, Quraish Shihab berhasil mengelaborasi gagasan pentingnya menjaga lingkungan hidup,” jelasnya. (Z-11)
Aktor respons bukan hanya para pegiat kemanusiaan, tetapi para pelaku usaha berperan penting untuk hadir memulihkan kehidupan masyarakat saat dan pasca bencana.
Penguatan AMPD ini selaras dengan Flagship KITATANGGUH yang tengah dikembangkan Kemenko PMK.
Peralatan penanggulangan bencana masih terus disiapkan.
Ke-65 titik itu tersebar di 28 desa/kelurahan yang ada di 11 kecamatan. 33 di antaranya adalah bencana banjir, 15 bencana longsor dan 17 titik bencana angin kencang.
BMKG mengimbau warga di sembilan kabupaten/kota di Sulawesi Utara mewaspadai potensi bencana hidrometeorologi hingga 12 Agustus 2025.
HUJAN deras yang mengguyur wilayah Kabupaten Purbalingga dan Banyumas, Jawa Tengah, mengakibatan sejumlah bencana pada Minggu malam (3/8).
UT resmi menjalin kemitraan strategis dengan Central Queensland University (CQU) melalui penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) di Kantor Pusat UT.
Film sering menjadi jendela bagi penonton untuk memahami berbagai konsep pengetahuan, termasuk teori evolusi.
AKADEMISI dari Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Ubedilah Badrun menilai pembekalan calon menteri kabinet Prabowo yang sampai mendatangkan pakar asing tidak efektif.
Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengatakan pengetahuan lokal memainkan peran krusial dalam membangun ketahanan komunitas menghadapi bencana.
Terbentuknya pengetahuan lokal memiliki sejarah panjang yang saling berkaitan dengan tradisi agama dan budaya berasal dari lingkungan setempat.
Korea Advanced Institute of Science and Technology (KAIST) adalah salah satu universitas terkemuka di Asia yang dikenal dengan program-program unggulannya di bidang sains dan teknologi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved