Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Jayapura, Papua, meliburkan murid-murid sekolah dasar (SD) di wialayah pembangunan (WP) I, pada Senin (22/7), demi menyambut kedatangan Presiden Joko Widodo di Jayapura yang akan menghadiri Hari Anak Nasional ke-40.
Sebanyak 3.000 pelajar siap menyambut kehadiran Kepala Negara. Adapun, WP I di Kabupaten Jayapura meliputi Distrik Sentani, Sentani Timur, Ebungfauw dan Waibu.
"Pembagiannya adalah anak kelas 1 sampai 3 sekolah dasar di wilayah pembangunan I diliburkan pada Senin 22 Juli 2024. Mereka dipersiapkan untuk menyambut Bapak Presiden," kata Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Jayapura Ted Y Mokay di Jayapura, Minggu (21/7).
Baca juga : Aktivitas Sekolah di Wamena Fokus Pemulihan Trauma
Adapun, pelajar SD kelas 4 sampai 6 tetap masuk di siang hari sambil menunggu kedatangan Kepala Negara pada sore hari.
"Siswa kelas 1 sampai 6 yang diliburkan itu dengan maksud supaya pada sore harinya mereka bisa datang dengan ditemani orang tua menyambut kedatangan Bapak Presiden mulai dari bandara hingga ke Stadion Papua Bangkit," ujarnya.
Dia menjelaskan untuk sekolah lainnya di wilayah pembangunan II, III dan IV Kabupaten Jayapura tetap masuk seperti biasa.
Baca juga : Tips Menyiapkan Anak Masuk Sekolah
"Sekolah yang diliburkan di wilayah pembangunan I hanya diliburkan pada Senin, sementara keesokan harinya persekolahan kembali seperti biasa," katanya.
Dia menambahkan seandainya Presiden RI Joko Widodo datang kemalaman maka pelajar sekolah dasar itu tidak perlu ikut menyambut kedatangan Presiden, tetapi pulang dengan dikawal orang tua mereka.
Sebelumnya Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kabupaten Jayapura, Papua, menyatakan kurang lebih 5.000-7.000 anak se-Indonesia akan hadir dan meramaikan puncak Hari Anak Nasional (HAN) ke-40 pada 23 Juli 2024.
Puncak HAN akan dilaksanakan di Stadion Papua Bangkit Kampung Harapan Distrik Sentani Timur, Kabupaten Jayapura, Provinsi Papua. (Ant/Z-11)
Bunda, sedang bersiap menyekolahkan si kecil? Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan agar anak mendapatkan pendidikan terbaik untuk mengoptimalkan potensi mereka.
Untuk mempersiapkan kemandirian anak sebelum masuk SD, berikut tips dari Samanta Elsener yang bisa dilakuakn orangtua:
Sejumlah dampak negatif yang mungkin terjadi pada anak yang masuk Sekolah Dasar (SD) sebelum usia yang tepat.
Usia ideal untuk memulai pendidikan SD bervariasi bagi setiap anak, bergantung pada kesiapan kognitif, perilaku, dan psikososial mereka.
Psikolog klinis anak dan remaja dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Vera Itabiliana Hadiwidjojo memberikan panduan kepada orang tua untuk mempersiapkan anak masuk sekolah
Orangtua dapat mulai mengajarkan anak untuk memakai sepatu sendiri, mengganti baju, dan pergi ke kamar mandi bila ingin buang air sebelum mereka masuk SD.
Anak harus memahami dan menghargai diri dan lingkungan serta mengetahui konsekuensi hukum dan akibat dari kekerasan/perundungan.
Hari terakhir di sekolah bisa membawa kesedihan bagi anak. Mereka harus berpisah dengan guru dan teman-teman akan memberikan tantangan emosional.
Psikolog anak dari Lembaga Psikologi Terapan Universitas Indonesia Fabiola Priscilla memberikan beberapa tips untuk mengatasi tekanan menjelang hari pertama anak kembali bersekolah
Sedang memilih sekolah untuk si kecil? Idealnya, lokasinya jangan terlalu jauh dari rumah untuk mencegah kelelahan anak maupun orang tua.
Sekolah perlu memberikan wadah seluas-luasnya bagi siswa untuk mengembangkan kreativitasnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved