Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Kemendikbudristek Dukung Upaya Pencegahan Terorisme di Perguruaan Tinggi

Syarief Oebaidillah
18/7/2024 22:59
Kemendikbudristek Dukung Upaya Pencegahan Terorisme di Perguruaan Tinggi
Kemendikbudristek fasilitasi upaya pencegahan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan(Dok)

DIREKTORAT Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi (Ditjen Diktiristek) Kemendikbudristek melalui Direktorat Sumber Daya memfasilitasi upaya pencegahan terhadap ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di lingkungan perguruan tinggi.

Langkah ini dilakukan dengan menggelar pelatihan bagi dosen (Training of Trainers) Pencegahan dan Penanggulangan Ekstremisme Berbasis Kekerasan yang Mengarah pada Terorisme di lingkungan Perguruan Tinggi. Program ini merupakan strategi pendekatan lunak (soft approach) untuk memitigasi ekstremisme berbasis kekerasan dan membangun ketahanan masyarakat sesuai Peraturan Presiden Nomor 7 Tahun 2021.

Melalui keterangan yang diterima hari ini, Direktur Sumber Daya Lukman menjelaskan program pencegahan ekstremisme di lingkungan pendidikan tinggi berfokus pada upaya pencegahan yang mencakup kesiapsiagaan, kontra radikalisasi, dan deradikalisasi. Untuk itu, Direktorat Sumber Daya memberikan dukungan dengan menggelar TOT bagi para dosen yang akan digelar di tiga regional yaitu Jakarta-Bogor, Surabaya-Lamongan, dan Solo-Semarang.

Baca juga : BNPT Gencarkan Pencegahan Paparan Radikalisme dan Terorisme selama Ramadan

“Kita sangat berharap bisa mitigasi terhadap paham-paham yang memang tidak sesuai dengan budaya kita, tidak sesuai dengan nilai-nilai Pancasila,” ungkap Lukman saat membuka acara ToT Pencegahan Ekstremisme Yang Mengarah Pada Terorisme di Jakarta pekan lalu.

“Ini adalah momentum yang tepat, bagaimana kita bisa mempertahankan merah putih dengan hal-hal yang paling kecil, salah satunya menjadi duta penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan yang mengarah terorisme di perguruan tinggi ini agar lebih implementatif,” tambah Lukman.

Melalui pelatihan ini, sebanyak 112 dosen akan membuat dan memelopori program penanggulangan ekstremisme berbasis kekerasan di kampus seperti membuat rencana aksi pencegahan ektremisme berbasis kekerasan, memasukkan materi/konseptual terkait pencegahan terorisme dan radikalisme pada kurikulum, melakukan sosialisasi dan kegiatan-kegiatan lainnya yang sejenis.

Lukman berharap para peserta pelatihan ini dapat menjadi duta kampus dalam pencegahan ektremisme berbasis kekerasan yang mengarah pada terorisme di perguruan tinggi di wilayahnya masing-masing.

“Kami sangat berharap para narasumber ini bisa menyampaikan dengan bahasa yang memang bisa dipahami oleh kalangan kampus, tidak perlu dengan bahasa yang rumit, tetapi bahasa yang memang mudah dicerna dan diimplementasikan,” pungkas Lukman.( Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya