Headline
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
LEMBAGA Persahabatan Ormas Islam (LPOI) dan Lembaga Persahabatan Ormas Keagamaan (LPOK) mengingatkan semua pihak untuk mewaspadai metamorfosis gerakan dan paham radikalisme.
Ketua LPOI dan LPOK K.H. Said Aqil Siroj mengatakan bahwa fenomena pembubaran Jamaah Islamiyah dan nilihnya serangan terorisme belakangan ini merupakan pertanda lahirnya babak baru penyebarluasan ideologi radikal secara terselubung.
“Kelompok intoleran dan radikal terorisme kini tengah menyusup, bergerak senyap, dan mengonsolidasikan kekuatannya dengan strategi infiltrasi dan akuisisi di semua sektor,” ucap Said saat berpidato pada acara Konsolidasi Kebangsaan bertajuk Mitigasi Kebangsaan dan Mitigasi Metamorfosa Gerakan dan Paham Radikal Terorisme duktip, Jumat (16/8).
Said menjelaskan, kelompok intoleran dan radikal terorisme tengah melakukan metamorfosis gerakan dari yang bersifat frontal konfrontatif menjadi rendah ledakan dan berdampak tinggi (low explosives-high impact).
Oleh sebab itu, penyelenggara negara, aparat penegak hukum, dan Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) perlu lebih waspada dan melakukan skrining secara lebih detail terhadap sel-sel intoleransi dan radikal di ruang publik.
“Karena sel-sel tersebut tidak lagi menunjukkan tampang garang dan bergerak secara sembunyi-sembunyi, tetapi dengan terang benderang mereka bergerak menggunakan berbagai identitas dan kover, baik sebagai politisi, polisi, tentara, pebisnis, pendidik, agamawan, atau profesi lain,” katanya.
Dia juga menyoroti maraknya serangan siber dan terorisme digital yang dibarengi dengan tekanan terhadap imunitas ideologi bangsa. Hal itu tidak boleh dibiarkan karena berpotensi meretakkan kedaulatan nasional serta mengacaukan kesatuan dan persatuan.
“Kedaulatan digital harus diprioritaskan, selain keberadaan kedaulatan teritorial yang juga harus dijaga,” imbuhnya.
Di samping itu, Said menyebut, dampak krisis global dan residu politik Plipres 2024 harus juga segera dimitigasi agar tidak mengganggu persatuan dan kesatuan nasional serta masa depan bangsa.
Lebih lanjut, ia mengajak semua pihak, termasuk pemerintahan baru, menyusun peta jalan pembangunan Indonesia yang melibatkan seluruh pemangku kepentingan bangsa dan membangun konsensus nasional untuk masa depan Indonesia yang lebih baik. (Z-8)
Gubernur Khofifah dan BNPT RI berkomitmen tanamkan moderasi beragama sejak dini di sekolah untuk cegah radikalisme. Jatim perkuat sinergi pusat-daerah.
BADAN Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) bersama Komisi XIII DPR RI terus memperkuat upaya pencegahan radikalisme dan terorisme.
EKS narapidana terorisme (napiter) Haris Amir Falah mengungkapkan desa sering menjadi sasaran utama kelompok radikal dalam merekrut anggota baru.
Saat ini kita harus mendukung kebijakan pemerintah dalam memperkuat langkah strategis mengatasi radikalisme.
Program berupa pelatihan kewirausahaan berbasis perempuan ini merupakan wujud women empowerement di sisi lingkup yang lebih luas dan berkelompok.
Kehadiran Paus Fransiskus di tanah air dipandang sebagai langkah konkret dalam memperkuat persaudaraan dan kerukunan antara umat beragama, terutama Islam dan Katolik.
Penyuluh deradikalisasi Gunawan bercerita bagaimana mendekati para eks narapidana terorisme (napiter) dengan pendekatan yang lembut, manusiawi, dan membutuhkan waktu yang panjang.
KELOMPOK Ahli Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Bidang Kerjasama Internasional Darmansjah Djumala menegaskan pembubaran Jamaah Islamiyah (JI) pantas diapresiasi.
JUMARDI, yang akrab disapa Ardi, dikenal di kampungnya sebagai juragan ikan. Perjalanan hidup Ardi, yang pernah mengarungi masa kelam dalam aksi terorisme,
Pemerintah perlu menyiapkan program pencegahan yang lebih tepat dalam memecahkan akar masalah intoleransi hingga terorisme di tanah air.
Efektivitas program tersebut harus menyentuh konseling, pelatihan keterampilan, dan reintegrasi sosial.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved