Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
AKADEMISI sekaligus Direktur Pascasarjana Universitas YARSI Prof Tjandra Yoga Aditama, menyayangkan pemberhentian mendadak Prof Budi Santoso dari kursi Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (Unair).
Budi dinilai lebih banyak memberikan kontribusi positif baik dari prestasi maupun karakter untuk mencetak generasi dokter dan dokter spesialis di Tanah Air.
"Pertama amat mumpuni dan berprestasi dalam tugasnya sebagai Dekan Fakultas Kedokteran Unair, dan juga sebagai Ketua Asosiasi Institusi Pendidikan Kedokteran Indonesia (AIPKI). Ke dua, Prof Budi mampu menyajikan analisa yang dalam, tajam dan komprehensif terhadap masalah yang dihadapi dunia kedokteran Indonesia sekarang ini," kata Tjandra, dalam keterangannya, Sabtu (6/7).
Baca juga : Pemecatan Dekan FK Unair Dinilai Tindakan Represif terhadap Kebebasan Akademik
Perbedaan prinsip terkait salah satu kebijakan dinilai hal yang wajar. Sementara pencopotan dari kursi jabatan merupakan tindak yang tidak dibenarkan aspek kebebasan mimbar akademik sehingga tidak selayaknya diberhentikan berdasar apa yang disampaikannya.
"Walaupun tidak ada penjelasan resmi tentang sebab pasti diberhentikannya Prof Budi Santoso maka banyak pihak yang menghubungkannya dengan pernyataan Prof Budi tentang dokter asing. Khusus tentang dokter asing ini, sudah banyak pendapat yang diberikan," ujar Tjandra.
Kalau diambil ilustrasi bahwa ada sejumlah puskesmas tidak ada dokternya, maka tidak juga dokter asing akan didatangkan untuk mengisi puskesmas tersebut, dengan sarana dan prasarana yang ada serta perlakuan yang sama yang seperti diberikan ke dokter puskesmas WNI.
Baca juga : POGI Minta Pemberhentian Dekan FK Unair Budi Santoso Ditinjau Ulang
Hal yang sama juga berlaku untuk ketersediaan dokter spesialis, dokter asing akan ditempatkan di daerah-daerah yang belum ada dokter spesialisnya di berbagai daerah dan dokter asing akan berhadapan dengan sarana dan prasarana yang ada serta perlakuan yang sama yang seperti diberikan ke dokter spesialis WNI.
"Belum lagi tentang kemampuan bahasa Indonesia dokter asing itu dan lainnya. Kalau disebutkan ini bagian dari transfer of knowledge maka sudah sejak puluhan tahun yang lalu selalu berbagai Fakultas Kedokteran kita bekerja sama dengan universitas luar negeri, ada dokter luar negeri yang memberi ceramah, kuliah dan pelatihan ke dokter dan mahasiswa kita, dan ada juga dokter kita yang diminta memberi ceramah, kuliah dan memberi pelatihan di luar negeri," ujar dia.
"Kalau disebutkan bahwa ada kebutuhan kemampuan dokter spesialis di luar Jawa, sehingga perlu mendatangkan dokter yang membedah dari luar negeri, maka tentu ada berbagai pilihan jalan keluar, baik dengan mendatangkan saja dokter dari daerah lain di Indonesia untuk melakukan pembedahan itu," tambahnya.
Atau juga bisa melatih dokter setempat oleh dokter-dokter lain di dalam negeri, atau berbagai pendekatan lainnya. (Z-8)
Prof. Dr. Muhammad Madyan resmi menjadi Rektor Unair ke-XIV menggantikan Prof. Dr. Mohammad Nasih.
Prof. Dr. Muhammad Madyan akan menggantikan Prof. Mohammad Nasih.
Dekanat Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga (Unair) Surabaya secara resmi mencabut surat pembekuan pengurus Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) FISIP.
Banyak perempuan yang tidak menyadari pentingnya peran mereka dalam pertanian.
DEKAN Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Universitas Airlangga Surabaya Bagong Suyanto mengatakan bakal menemui BEM fakultas terkait adanya karangan bunga
Kegiatan Bootcamp berlangsung selama dua minggu dengan dua tema yang dirancang khusus untuk menjawab kebutuhan era digital dan globalisasi
Sampai saat ini terdata 16 FK sudah menjalankan strategi penempatan residen senior, bekerja sama dengan pemerintah daerah di wilayah Sistem Kesehatan Akademik.
Rasio dokter di Indonesia hanya sekitar 0,60 hingga 0,72 dokter per 1.000 penduduk. Angka itu jauh di bawah standar WHO yaitu 1 dokter per 1.000 penduduk.
SEBULAN lalu, sebanyak 158 guru besar FKUI menyampaikan keprihatinan mendalam terhadap arah pendidikan kedokteran dan sistem layanan kesehatan Indonesia.
AI tidak dapat menggantikan, tetapi mengubah cara dokter dalam bekerja, dengan menyinergikan teknologi yang ada.
Penerapan SKA mampu menyediakan tenaga kesehatan dan standar pelayanan yang berkualitas.
Penghargaan itu diberikan dalam ajang internasional 25th Cluster of Achievers yang diselenggarakan pada Sabtu (12/4) di Dubai, Uni Emirat Arab.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved