Headline
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Gencatan senjata diharapkan mengakhiri perang yang sudah berlangsung 12 hari.
Kehadiran PLTMG Luwuk mampu menghemat ratusan miliar rupiah dari pengurangan pembelian BBM.
PERPUSTAKAAN adalah gudang pengetahuan yang disimpan dalam berbagai koleksinya. Karenanya, sosok pustakawan dalam sejarah perpustakaan tidak bisa dilepaskan.
Pustakawan bertugas untuk memastikan bahwa pengetahuan terus dicatat dan disimpan untuk masa depan, bahkan saat perangkat dan format penyimpanan informasi telah berubah. Siapa saja tokoh-tokoh Pustakawan Indonesia dan luar negeri? Simak artikel berikut ini.
Pada daftar bibliografi buku karya Kees Snock, terdapat sebuah anotasi untuk satu sumber hasil dari wawancara, yang berbunyi:
Baca juga : Kelola Taman Bacaan Masyarakat dari Gaji Pensiunan
“Menurut Ibu Sayangbati dari Perpustakaan Nasional di Jakarta (Perpustakaan Nasional, dimana koleksi Masyarakat Batavia menjadi bagian dari koleksi Perpustakaan Nasional) Raden Patah sering disebut 'Pak Patah' lahir pada tahun 1903 dan meninggal pada tahun 1960-an. Pak Patah berhasil menjadi kepala pustakawan museum dan kemudian menjadi kepala Perpustakaan Negara (Perpustakaan Negara) di Yogyakarta. Dia pensiun pada tahun 1958. Dia adalah perintis dalam bidang kepustakaan Indonesia."
Sementara itu, Guru besar Ilmu Perpustakaan di Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia Sulistyo Basuki mengatakan "Raden Patah, seorang pustakawan yang tidak banyak dikenal khalayak. Raden Patah merupakan pustakawan otodidak yang menjadi perantara perpustakaan yang dikunjungi di pulau Jawa dan Sumatera," melansir situs Perpusnas, (6/7).
Di sisi lain, sebelumnya Raden Patah mengikuti ujian Ambtenaar kecil (untuk menjadi pegawai pemerintah golongan pribumi) di masa penjajahan Belanda. Karena belajar di lingkungan Perpustakaan (Lembaga Kebudayaan di Jakarta atau Bataviaasch Genootschap van Wetten Kunsten), ia fasih berbagai bahasa mulai dari bahasa Belanda, Inggris, Perancis, Jerman.
Baca juga : Inovatif dan Kreatif, Kapasitas Pustakawan dalam Pelayanan Perpustakaan
Raden Patah juga pernah bekerja sebagai Asisten Pustakawan di Perpustakaan Bataviaasch Genootschap atau Royal Batavian Society pada 1919 hingga 1942.
Pada masa pendudukan Jepang, Raden Patah telah berjuang dengan berusaha berdiplomasi dengan para petinggi Jepang di Indonesia agar Perpustakaan Museum tidak dibumihanguskan.
Kemudian pada tahun 1953, atas biaya UNESCO, AGW Dunningham (New Zealand) berangkat ke Indonesia untuk memberi nasihat di bidang bibliografi dan perpustakaan. Laporan tersebut berjudul: Laporan Investigasi dan Rekomendasi Pembentukan Layanan Perpustakaan Nasional di Indonesia (A report on a survey and recommendation for the establishment of a national library service in Indonesia). Laporan ini disusun dengan bantuan Raden Patah, sebagai Kepala Perpustakaan Negeri Yogyakarta.
Baca juga : Perpusnas Ajukan Penambahan Anggaran 2025 Senilai Rp375 Miliar
Laporan tersebut mengusulkan sistem perpustakaan nasional dan pembentukan Dewan Perpustakaan Nasional. Usulan ini diterima pada Kongres Perpustakaan Seluruh Indonesia tahun 1954, diajukan kepada Menteri Pejabat Pembuat Komitmen (PPK). Setelah itu, pada akhirnya Muh Yamin membentuk Dewan Perpustakaan Nasional pada 1955.
Jan Ngion Benyamin Tairas (J.N.B Tairas) merupakan pustakawan pertama yang mewakili Indonesia dan juga menjadi pembicara pada International Conference on Cataloging Principles (ICCP) yang diadakan di Paris. Perancis, pada bulan Oktober 1961.
Tairan adalah seorang pustakawan yang karirnya dimulai pada tahun 1952. Ia telah mengabdikan dirinya pada dunia perpustakaan sepanjang hidupnya hingga kematiannya pada tanggal 27 Mei. 2004.
Baca juga : Mengejutkan! Buku Ini Dikembalikan ke Perpustakaan Setelah Lebih dari 80 Tahun
Selain itu, Tairas termasuk salah satu orang Indonesia yang masih mengikuti sistem pendidikan Belanda mulai dari SD hingga SMP. Saat lulus dari sekolah tingkatan setara SMA pada tahun 1952, Tairas ingin melanjutkan studi di Universitas Makassar dan berharap menjadi seorang ahli ekonomi.
Namun karena keterbatasan finansial, Tairas muda akhirnya melamar pekerjaan dan diterima di Perpustakaan Rakyat Makassar, yang akhirnya menjadi titik awal ia menekuni profesi pustakawan.
Selama berkarir sebagai pustakawan, Tairas banyak melahirkan karya-karya di bidang katalogisasi dan klasifikasi yang sangat penting dalam dunia perpustakaan. Beberapa di antaranya adalah Peraturan Katalogisasi Indonesia (1980), Pedoman Tajuk Subjek Perpustakaan (1990), dan Simplikasi Katalog Suatu Trend Katalogisasi Masa Kini (1995).
Karya-karya Tairas masih banyak digunakan di berbagai perpustakaan sebagai alat dalam menangani bahan perpustakaan hingga saat ini.
Putu Laxman Sanjaya Pendit atau biasa dikenal dengan Putu Laxman Pendit merupakan seorang pustakawan yang memiliki beberapa kemampuan di bidangnya antara lain menjadi penulis, peneliti, pendidik dan guru di bidang ilmu informasi dan perpustakaan.
Karyanya dikenal banyak pustakawan yang selalu bersemangat mempelajari permasalahan dan dasar-dasar kepustakawanan. Ide-ide baru selalu bermunculan dan menjadi perbincangan hangat di kalangan pemerhati profesi pustakawan di Indonesia.
Beliau adalah pustakawan yang berpikiran terbuka, selalu menerima saran atau kritik yang dapat meningkatkan karyanya. Hal ini telah membawa banyak perubahan, antara lain pemanfaatan perpustakaan digital yang dapat memudahkan masyarakat (pengguna) mengakses informasi dan kreativitas pustakawan untuk menarik pengunjung untuk datang ke perpustakaan.
Melvil Dewey lahir pada tanggal 10 Desember 1851 di Adams Center, New York, Amerika Serikat. Ia adalah seorang pustakawan, pencipta sistem klasifikasi Dewey, dan pendiri American Library Association (ALA).
Dewey menerima gelar sarjana dari Amherst University pada tahun 1874 dan kemudian bekerja sebagai pustakawan di Amherst College Library. Pada tahun 1876 ia menjadi pustakawan di Universitas Cornell dan pada tahun 1883 ia menjadi pustakawan di New York State Library.
Dewey menciptakan Sistem Klasifikasi Dewey pada tahun 1876, yang masih digunakan sampai sekarang di banyak perpustakaan di seluruh dunia. Sistem klasifikasi ini memudahkan pengorganisasian buku dan memudahkan dalam menemukan buku yang diinginkan.
Dewey juga merupakan salah satu pendiri American Library Association (ALA) pada tahun 1876 dan menjadi pendiri American Library Association (ALA) pada tahun 1876 dan menjadi pimpinan ALA dari tahun 1876 hingga 1877.
Dewey meninggal dunia pada tanggal 26 Desember 1931 di Lake Placid, New York, Amerika Serikat. Beliau merupakan salah satu tokoh perpustakaan modern terkemuka dan jasanya masih terasa hingga saat ini.
S. R. Ranganathan lahir pada tanggal 9 Agustus 1892 di Erode, Tamil Nadu, India. Dia adalah seorang pustakawan India dan salah satu pendiri perpustakaan modern di India. Ia juga pencipta sistem Colon Classification dan merupakan salah satu tokoh terkemuka di perpustakaan modern.
Ranganathan menerima gelar sarjana dari Loyola College University, Chennai, India pada tahun 1913 dan kemudian bekerja sebagai pustakawan di Universitas Madras. Pada tahun 1922 menjadi pustakawan di Universitas Allahabad, dan pada tahun 1928 menjadi pustakawan di Universitas Bangalore.
Kemudian pada tahun 1932, Ranganathan menciptakan sistem Colon Classification, yang masih digunakan di banyak perpustakaan di India hingga saat ini. Sistem klasifikasi ini memudahkan dalam mengatur buku dan menemukan buku yang diinginkan dengan mudah.
Pada 27 September 1971, Ranganathan meninggal dunia di Bangalore, India. I merupakan salah satu tokoh dalam perpustakaan modern terkemuka, dan jasanya masih terasa sampai sekarang.
John Adams merupakan seorang pustakawan Amerika yang lahir di Braintree, Massachusetts pada tanggal 30 Oktober 1735. Dia adalah salah satu tokoh terkemuka dalam sejarah Amerika dan merupakan presiden kedua Amerika Serikat.
Adams lulus dari Harvard University pada tahun 1755 dan kemudian menjadi pengacara. Dia berpartisipasi dalam gerakan kemerdekaan Amerika dan merupakan salah satu pendiri Partai Federalis.
Pada tahun 1785, Adams diangkat menjadi wakil presiden di bawah Presiden George Washington, dan kemudian menjadi presiden pada tahun 1797.
Selama menjabat sebagai presiden, Adams terlibat dalam banyak masalah berbagai urusan internasional, termasuk perang dengan Perancis. Dia juga melembagakan reformasi dalam negeri, termasuk memperkuat peradilan federal.
Setelah pensiun sebagai presiden pada tahun 1801, Adams kembali ke Quincy, Massachusetts dan terus berpartisipasi dalam kegiatan politik dan sosial. Dia meninggal pada tanggal 4 Juli 1826.
(Z-9)
Semua buku hasil karya ILPN 2024 tersedia secara digital dan dapat diakses di press.perpusnas.go.id.
Pustakawan Sekolah Sukma Bangsa Sigi, Dadan Darusman, resmi terpilih sebagai Ketua Asosiasi Tenaga Perpustakaan Sekolah Indonesia (Atpusi) Sulawesi Tengah periode 2025-2029.
Pustakawan memiliki peran sebagai seorang pendongeng atau pencerita. Pustakawan bukan sekadar penyedia informasi, tetapi juga seorang pencerita
PERPUSTAKAAN merupakan simbol ilmu pengetahuan yang terdiri dari berbagai jenis. Ini jenis-jenis perpustakaan yang ada di Indonesia.
Setiap tahun pada 7 Juli, Hari Pustakawan Indonesia diperingati. Ini merupakan perayaan tahunan yang digunakan sebagai sebuah kesempatan untuk mengapresiasi pentingnya peran pustakawan
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved