Headline
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
Saat ini sudah memasuki fase persiapan kontrak awal penyelenggaraan haji 2026.
LEBIH baik terlambat dari pada tidak sama sekali. Pribahasa itu dinilai tepat untuk pembaca Finlandia ini.
Staf di perpustakaan umum di Helsinki sangat terkejut ketika sebuah salinan dari "The Refugees" karya Arthur Conan Doyle dikembalikan kepada mereka lebih dari delapan dekade setelah tanggal jatuh tempo.
Novel tersebut, yang merupakan terjemahan bahasa Finlandia dari aslinya dalam bahasa Inggris, diterima di lobi Perpustakaan Sentral Helsinki Oodi pada hari Senin - lebih dari 84 tahun setelah tanggal jatuh tempo pada 26 Desember 1939.
Baca juga : Kelola Taman Bacaan Masyarakat dari Gaji Pensiunan
Buku yang dikembalikan berisi kartu perpustakaan peminjam, membuat staf percaya bahwa peminjam asli yang meminjam buku tersebut adalah seorang pengusaha dari wilayah Pursimiehenkatu di ibu kota Finlandia.
Pustakawan Heini Strand, yang menerima buku di perpustakaan, mengatakan kepada CNN melalui email pada Jumat: "Orang yang mengembalikan buku itu tidak memberi tahu - dan kami tidak bertanya - apa hubungan mereka dengan orang yang awalnya meminjam buku itu."
"Kami sering mendapat pengembalian buku yang telat puluhan tahun seperti ini, dan seringkali mereka adalah buku-buku yang teman dan keluarga temukan ketika mereka menyusuri barang-barang milik kerabat yang telah meninggal. Saya tidak tahu apakah itu kasus dengan buku ini," ujar Strand.
Baca juga : Badan Bahasa Bangkitkan Semangat Membaca di Kalangan Masyarakat
Waktu jatuh tempo bisa menjadi kunci dalam mencoba menjelaskan mengapa buku tersebut tidak pernah dikembalikan - Uni Soviet menyerang Finlandia pada 30 November 1939.
"Perang musim dingin telah dimulai hanya sebulan sebelum tanggal jatuh tempo, jadi kemungkinan pengembalian pinjaman perpustakaan bukanlah hal pertama yang terlintas dalam pikiran peminjam pada tanggal jatuh tempo," ujar Strand.
Salinan tersebut masih dalam kondisi cukup baik mengingat usianya dan mungkin sekarang kembali ke sirkulasi untuk dipinjam oleh publik.
Baca juga : Penguatan Literasi untuk Menyongsong Indonesia Emas 2045
Strand mengatakan bahwa perpustakaan sudah memiliki dua salinan buku tersebut dalam koleksinya, menambahkan: "Kami mengirimkan buku itu ke penyimpanan buku perpustakaan utama di Pasila, Helsinki.
"Orang-orang yang bekerja di sana dapat memutuskan apakah akan memasukkannya ke dalam koleksi atau tidak. Jika dimasukkan, maka pelanggan perpustakaan dapat memesannya secara online dan meminjam buku itu."
Hukuman maksimum untuk buku yang terlambat di perpustakaan Helsinki adalah €6 ($6.50) tetapi tidak ada denda yang dikenakan karena buku tersebut tidak lagi ada dalam sistem perpustakaan, yang telah berubah banyak sejak awal dipinjam.
Siina Tiuraniemi, rekan pustakawan Strand, mengatakan kepada CNN: "Tujuan kami bukanlah menjaga buku-buku, kami di sini untuk mempromosikan membaca dan memungkinkan akses kepada buku dan pengetahuan bagi semua orang. Perpustakaan adalah tempat yang sangat manusiawi, dan orang-orang di Finlandia banyak menggunakan perpustakaan dan memahami cara kerjanya. Buku-buku perpustakaan adalah milik kita semua dan pengembalian terlambat bukanlah masalah besar." (CNN/Z-3)
Salah satu wujud nyata komitmen Andrean Hendranata adalah karya bukunya berjudul Topeng yang Memikat: Memahami Bahaya NPD & Cara Melindungi Diri.
SALAH satu misi fundamental didirikannya negara ini ialah mencerdaskan kehidupan bangsa.
PARA kader muda Partai Golkar yang berasal dari latar belakang aktivisme organisasi Cipayung dan BEM meluncurkan buku reflektif.
Buku ini hadir sebagai respons atas fenomena pencucian uang yang tidak lagi mengenal batas geografis dan sering kali tak tersentuh oleh hukum nasional yang lemah atau lamban.
Buku yang ditulis Kelly Tandiono tersebut terinspirasi dari pengalaman pribadinya saat pertama kali menyelam pada 2011.
Buku, disebut Dedi, merupakan medium yang efektif untuk memperkenalkan kecintaan terhadap alam Indonesia kepada anak-anak, sekaligus menumbuhkan empati terhadap lingkungan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved