Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
KEMENTERIAN Kesehatan (Kemenkes) menyatakan diagnosis yang tepat menjadi kunci sukses untuk menekan risiko penyakit migrain yang dialami masyarakat.
"Migrain menyebabkan banyak angka ketidakhadiran pekerja yang ada karena alasan-alasan diagnosis. Dengan memahami migrain, mereka yang mempunyai gejala migrain bisa segera melaksanakan deteksi dini," kata PIh. Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular (P2PTM) Kemenkes, Theresia Sandra Dian Ratih, dalam sebuah diskusi, dikutip Jumat (5/7).
Theresia menekankan pentingnya promosi edukatif bagi masyarakat agar lebih memahami migrain sesuai dengan kondisi kesehatan masing-masing individu.
Baca juga : Ini Usia Rentan Kena Migrain, Cek Gejala dan Penanganannya
Adapun beberapa kategori umum yang biasa ditemui pada beberapa pasien di antaranya adalah under diagnosis, yaitu kondisi pasien dengan keluhan migrain tetapi tidak terdiagnosa pada kunjungan pertama, under treatment karena belum tersosialisasi dengan jelas bagaimana mengatasi migrain dengan benar dan kurangnya kepatuhan terhadap pengobatan, serta over treatment yakni kondisi penanganan migrain yang berlebihan.
Ia menyampaikan, migrain bukan suatu penyakit kepala biasa atau nyeri kepala seperti vertigo dan lainnya.
Pemicu migrain dapat diakibatkan antara lain oleh perubahan hormonal, stres, konsumsi makanan tertentu (seperti keju, alkohol, kafein), pola makan dan istirahat tidak teratur, bau yang menyengat, cahaya terang, atau konsumsi terlalu banyak obat.
Baca juga : Dukungan Lingkungan Kerja Penting Bagi Penderita Migrain
Oleh karena itu, ia mengimbau agar masyarakat yang mempunyai keluhan nyeri kepala yang mengarah pada migrain untuk berkonsultasi dengan dokter atau tenaga kesehatan yang ada di lingkungan masing-masing.
Di sisi lain, pemerintah berupaya agar tata laksana layanan primer terkait migrain terus ditingkatkan agar dapat ditangani lebih lanjut secara tuntas.
"Pencegahan dilakukan dengan upaya promosi kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat. Kemudian juga menghindari faktor pencetus tadi dan edukasi petugas kesehatan," ujar Theresia.
Baca juga : Disebut Disabilitas Tak Terlihat, Dokter Minta Jangan Anggap Enteng Migrain
Lebih lanjut, Theresia menyampaikan kasus baru migrain meningkat sebanyak 40% dari 62,6 juta pada 1990 menjadi 87 juta pada 2019.
India, Tiongkok, Amerika Serikat (AS), dan Indonesia merupakan negara dengan jumlah tertinggi penderita migrain, yang menyumbang 43% insiden secara global.
"Perempuan paling sering mengalami migrain dibandingkan laki-laki di usia 30 sampai 39 tahun. Berarti di usia produktif ini jangan sampai produktivitas menurun karena ketidakhadiran dalam pekerjaan," pungkas Theresia. (Ant/Z-1)
Jangan anggap remeh sakit kepala. Yuk kenali jenis dan penanganan medis pada saat sakit kepala.
Sakit kepala bisa ringan hingga berat, dan dapat terjadi sesekali atau sering tergantung penyebabnya.
Bahasa Indonesia untuk Batuk dan Kepala. Redakan batuk & sakit kepala dengan panduan Bahasa Indonesia. Temukan obat alami, tips efektif, dan informasi kesehatan terpercaya di sini!
Sesak napas dan sakit kepala sering kali dianggap sepele, padahal keduanya bisa menjadi gejala awal gangguan jantung serius.
Sakit kepala yang disebabkan oleh tumor otak umumnya lebih parah saat bangun tidur di pagi hari dan dapat membaik sepanjang hari. Pola ini dapat dikaitkan deng
TUMOR otak adalah pertumbuhan sel yang tidak normal pada otak atau sistem saraf pusat. Gejala tumor otak yang paling sering muncul adalah sakit kepala.
Pencitraan, pengobatan, dan pemantauan berbasis AI, serta integrasi data pasien lintas fasilitas kesehatan merupakan solusi penting untuk menjembatani kesenjangan layanan
Diagnosis prenatal membantu mendeteksi potensi kelainan pada janin sebelum lahir. Hal ini memungkinkan orangtua untuk merencanakan langkah terbaik bagi masa depan anak mereka.
Skrining untuk menduga adanya ASD dapat dilakukan sejak usia 18 bulan, tetapi perlu disusul diagnosis pasti.
SOMATOM Force CT System yang memungkinkan pemindaian jantung dengan kecepatan tinggi, resolusi tinggi, dan radiasi rendah.
GERD dan tukak lambung memiliki gejala khas yang hampir mirip yakni rasa nyeri dan terbakar di bagian ulu hati.
Pasien disarankan untuk tidak malu menyampaikan keluhan ke dokter. Tujuannya agar dokter dapat menegakkan diagnosis dengan tepat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved