Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
MEMASUKI musim pancaroba, batuk mulai menyerang masyarakat. Selain itu, kebiasaan merokok dan alergi juga memicu batuk. Batuk merupakan keluhan umum dialami masyarakat yang tergolong ringan, karena itu biasanya hampir semua melakukan swamedikasi alias melakukan pengobatan sendiri. Tetapi, swamedikasi punberpotensi berbahaya jika tidak dilakukan dengan benar. Karena itu masyarakat juga perlu mengenali berbagai jenis batuk dan penanganannya yang tepat.
Ditemui pada kesempatan wawancara daring, dr. Patriotika Ismail, Sp.PD, dokter spesialis penyakit dalam di RS St. Elisabeth Bekasi mengatakan bahwa batuk adalah tindakan refleks dari saluran pernapasan yang digunakan untuk membersihkan saluran napas atas.
“Penyebab dan jenis batuk bisa berbeda-beda, tetapi yang patut diperhatikan adalah jika batuk sudah dialami lebih dari 2 minggu termasuk batuk kronis, sebaiknya segera diperiksakan ke dokter,” ungkap dokter yang akrab dipanggil dengan dokter Rio ini.
Baca juga : Penyebab Terbentuknya Dahak di Tenggorokan dan Cara Menghilangkannya
Batuk yang sifatnya akut (berlangsung hanya beberapa hari sampai 2 minggu) yang paling umum dialami, dan biasanya jenisnya adalah batuk produktif (batuk berdahak), dan batuk nonproduktif (batuk kering). Kedua batuk ini jamak terjadi sebagai gejala awal penyakit lain seperti flu, atau iritasi saluran napas akibat polusi udara, alergi zat tertentu, dan asap rokok. Kedua tipe batuk ini biasanya dapat mereda dengan swamedikasi obat batuk OTC (over the counter/ dijual bebas) atau tablet hisap untuk batuk kering.
Yang perlu lebih diwaspadai adalah batuk produktif atau nonproduktif yang dialami hanya di malam hari (nokturnal), karena selain dari sebab yang disebut di atas, bisa juga menjadi gejala acid reflux atau asam lambung yang naik ke saluran pernapasan. Jika waktu malam Anda
terganggu batuk berminggu-minggu, ada baiknya untuk segera emeriksakan diri ke dokter.
Salah satu yang menarik dari jenis batuk adalah batuk psikogenik, yaitu batuk yang bukan disebabkan oleh penyakit fisik, tapi disebabkan ketika kecemasan dan rasa panik terjadipada pikiran dan tubuh.
Baca juga : Moms, Ini Batuk Pilek yang Berbahaya pada Anak
Sering juga disebut habit cough atau batuk kebiasaan, situasi yang membuat gugup, panik dan tidak nyaman, udara dingin, bahkan jika di sekitarnya ada orang batuk bisa menyebabkan tercetusnya batuk seperti ini. Habit cough umumnya tidak berdahak, tidak berespon terhadap terapi konvensional, namun tidak berbahaya. Batuk akan membaik jika masalah psikologis teratasi.
Terkait hal ini, dr. Rio mengingatkan masyarakat, untuk jangan lengah mewaspadai tanda-tanda batuk kronis dan batuk yang disebabkan penyakit yang menyerang paru-paru.
“Jika batuk terasa parah disertai demam, menyebabkan sulit bernapas, nyeri dada, sulit makan, terdapat penurunan berat badan, bahkan mengeluarkan darah, bisa jadi penyebabnya adalah chronic obstructive pulmonary disease (COPD), batuk rejan (pertussis), atau bahkan tuberkulosis atau TB. Karena itu jangan lalai menangani gejala-gejala parah, terutama jika batuk sudah menetap selama lebih dari dua minggu,” papar dr. RIo.
Baca juga : Apa itu Obat Soldextam? Yuk Ketahui Kegunaan dan Aturan Pakainya
Di negara berkembang yang kebiasaan merokok warganya terbilang tinggi, batuk adalah gangguan kesehatan yang levelnya bisa beragam. Dari yang akut karena kualitas udara yang buruk, iritasi asap rokok dan alergen yang terkandung dalam udara yang terhirup, common cold, hingga batuk kronik akibat penyakit paru-paru. Setiap orang bisa terkena batuk, apapun jenisnya, jika ini terjadi pada orang terdekat, sebaiknya jangan curiga dulu. Ada baiknya jika diselidiki penyebabnya agar bisa ditangani dengan tepat.
Pada musim pancaroba, tentu penyebab terbanyak batuk adalah Infeksi virus pada saluran pernapasan, atau biasa dikenal dengan batuk pilek. Beberapa faktor pemicu kondisi ini antara lain aktivitas di tempat umum, daya tahan tubuh yang menurun, kebiasaan merokok, dan suhu
udara dingin. Untuk mengatasi jenis batuk ini dapat mengonsumsi obat OTC dan melakukan istirahat yang cukup agar daya tahan tubuh kembali kuat.
Pada kesempatan pertemuan tatap muka, dr. Elizabeth Angelina Tjandra, dokter medis PT Bintang Toedjoe menyarankan untuk tetap bijak dalam memilih obat untuk swamedikasi.
“Untuk meredakan batuk akut, perhatikan untuk mengonsumsi obat-obat yang memang diperuntukkan untuk dijual bebas (OTC) untuk batuk dan menggunakannya sesuai dosis yang dianjurkan di kemasan. Hindari membeli sendiri obat-obatan yang tidak dijual bebas dan obat yang
memerlukan resep dari dokter. Kini ada obat batuk dengan kemasan satu dosis dan praktis untuk dibawa dan dikonsumsi, karena itu sebaiknya pilih obat OTC yang sesuai dengan aktivitas,” pungkas dr. Elizabeth Angelina Tjandra. (H-2)
Selain durasi batuk, orangtua juga juga harus memerhatikan warna dahak dan jika terjadi penurunan berat badan anak.
Batuk fisik merupakan refleks bawaan sistem kekebalan tubuh untuk melindungi diri dari benda asing
Batuk adalah mekanisme tubuh untuk membersihkan saluran pernapasan dari iritan, lendir, atau partikel asing.
Cara orangtua mengenali napas cepat dan sesak pada anak ialah hitung napas anak dalam 1 menit.
Belum sempurnanya sistem daya tahan tubuh si kecil membuat mereka rentan mengalami batuk pilek. Berikut langkah-langkah yang dapat Bunda lakukan untuk meredakannya.
Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika Serikat, Kristi Noem, dilarikan ke rumah sakit di Washington, DC, usai alami reaksi alergi.
ALERGI sering kali dianggap flu oleh beberapa orang karena gejalanya yang sangat mirip yaitu bersin-bersin dan hidung tersumbat atau pilek alergi
Dalam beberapa kesempatan terakhir, Jokowi muncul ke publik dengan kondisi wajah yang mengalami bercak merah dan kehitaman akibat alergi kulit, ini daftar alergennya.
Jokowi kembali diperbincangkan, kali ini bukan soal dugaan ijazah palsu, melainkan soal dirinya yang disebut menderita autoimun, tetapi kemudian diklarifikasi sebagai alergi.
Dokter Tifa, yang sebelumnya kerap berkomentar soal dugaan ijazah palsu Jokowi mengomentari kondisi wajah Jokowi yang mirip dengan kondisi autoimun, padahal ternyata alergi.
Bersin-bersin, hidung meler, dan rasa tidak nyaman di hidung sering membuat kita bingung: apakah ini flu atau alergi? Meski gejalanya serupa, penyebab dan cara mengatasinya berbeda
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved