Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DOKTER dan ahli terapi fisik mengatakan latihan aerobik sebagai program perawatan untuk nyeri punggung bawah. Gerakan secara bersamaan dapat meringankan nyeri punggung bawah dan juga memperkuat otot-otot yang menopang punggung Anda. Namun, banyak orang dengan nyeri punggung yang ragu-ragu untuk berolahraga.
Sebuah penelitian baru, yang diterbitkan di The Lancet, menemukan bahwa rutinitas berjalan kaki secara teratur bisa sangat efektif untuk mencegah kambuhnya nyeri punggung. Penelitian ini berfokus pada orang dewasa dengan riwayat nyeri punggung bawah.
Temuan baru ini sejalan dengan sejumlah besar penelitian yang ada yang telah menetapkan hubungan antara aktivitas fisik dan hasil yang lebih baik untuk nyeri punggung.
Baca juga : 85% Penderita Skoliosis Berusia Muda, Remaja Lebih Rawan Terkena
Dilansir dari The New York Times, sebuah tinjauan sistematis tahun 2019 menemukan bahwa aktivitas fisik menurunkan prevalensi nyeri punggung. Lalu, sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa yoga bekerja sama baiknya dengan terapi fisik untuk meredakan nyeri punggung.
Mark Hancock, seorang profesor fisioterapi di Macquarie University di Australia mengevaluasi efektivitas intervensi yang lebih murah dan lebih mudah diakses oleh banyak orang dibandingkan dengan perawatan di klinik.
Hancock dan tim peneliti menargetkan kelompok sampel yang relatif tidak banyak bergerak. Para peneliti mengumpulkan data 701 orang dewasa yang baru saja sembuh dari episode nyeri punggung bawah. Mereka secara acak dibagi menjadi dua kelompok. Satu kelompok menerima program berjalan kaki dan pendidikan individual, yang difasilitasi oleh fisioterapis selama enam sesi dalam periode enam bulan. Kelompok lainnya tidak menerima intervensi apa pun. Para peneliti mengikuti kedua kelompok selama satu hingga tiga tahun ke depan.
Baca juga : Cegah Saraf Kejepit dengan Olahraga
Tujuan untuk setiap orang dalam kelompok jalan kaki adalah berjalan kaki lima kali per minggu selama setidaknya 30 menit setiap hari. Akan tetapi program ini sangat dipersonalisasi berdasarkan usia, indeks massa tubuh, tingkat aktivitas saat ini, batasan waktu dan tujuan pribadi.
Peserta dalam kelompok jalan kaki juga menerima program edukasi untuk membantu mereka lebih memahami dan merespons rasa sakit mereka. Ketika pasien mengalami peningkatan nyeri punggung bawah, mereka didorong untuk terus berjalan kaki, tetapi kecepatan dan jarak menyesuaikan sesuai kekuatan pasien. Hancock mengatakan bahwa ketika banyak orang mengalami peningkatan rasa sakit, mereka sering kali merasa sangat protektif terhadap punggung mereka dan menghindari gerakan.
"Edukasi ini mengubah cara berpikir mereka tentang hal itu dan membuat mereka menjadi lebih aktif dan tetap aktif ketika mereka mengalami nyeri punggung," kata Hancock, dilansir dari The New York Times, Jumat (21/6).
Baca juga : Jalan Kaki dan Naik Tangga Baik untuk Kesehatan
Temuan baru ini juga menggemakan kesimpulan dari meta-analisis tahun 2020 terhadap 25 studi tentang pencegahan nyeri punggung bawah, di mana Hancock menjadi salah satu penulisnya. Dalam meta-analisis tersebut, para peneliti menemukan bahwa olahraga teratur, yang dikombinasikan dengan pendidikan jasmani adalah cara yang paling efektif untuk mencegah nyeri punggung bawah kambuh.
Hamza Khalid, seorang dokter di Pusat Kesehatan Tulang Belakang Klinik Cleveland mengungkapkan meski ada banyak penyebab nyeri punggung bawah, sering kali akar penyebabnya adalah dasar penyangga yang lemah. Berjalan kaki dapat membantu memperkuat kelompok otot yang membantu menstabilkan tulang belakang, terutama otot inti. Kelemahan otot inti dapat menyebabkan kelelahan, ketidaksejajaran tulang belakang, dan rasa sakit, katanya.
Hampir 7 dari 10 orang yang sembuh dari episode nyeri punggung bawah akan mengalami kekambuhan pada tahun berikutnya.
"Olahraga itu seperti obat," kata Khalid. "Jika nyeri punggung Anda kronis atau kompleks, dokter atau ahli terapi fisik Anda dapat membantu Anda menyesuaikan program latihan dengan kebutuhan spesifik Anda," katanya.
"Menggerakkan tubuh Anda mungkin dapat membantu. Pada titik ini, buktinya cukup banyak." (Z-6)
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
Untuk mendapatkan manfaat yang lebih untuk mengurangi stres, meningkatkan suasana hati, mengurangi kecemasan, kamu bisa berjalan kaki selama 30-60 menit setiap hari.
Peneliti juga menekankan bahwa meskipun 10.000 langkah bukan angka ajaib, konsistensi dalam berjalan kaki (bahkan dengan target lebih rendah seperti 7.000–8.000 langkah)
Penelitian menunjukkan aktivitas fisik harian, termasuk jalan kaki ringan, berperan penting dalam menurunkan risiko kanker hingga 26%.
Bagaimana mengubah kegiatan santai saat makan siang menjadi jalan-jalan santai yang lebih menyehatkan? Ini ada empat metodenya.
BOKONG mati. Otot tegang. Meninggal muda. Penelitian baru menunjukkan bahwa berdiri dan berjalan-jalan sebentar setiap setengah jam dapat mengimbangi efek yang lebih berbahaya dari duduk.
Saraf terjepit sering terjadi pada seseorang melakukan aktivitas fisik dengan intensitas namun tanpa persiapan atau pemanasan.
Jangan terjebak mitos seputar nyeri pinggang dan punggung, serta saraf kejepit. Mari pahami penjelasan dokter berikut ini.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved