Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
JEMAAH haji sudah hampir menuntaskan seluruh rangkaian prosesi ibadah haji. Jemaah haji yang mengambil nafar awal, setelah menuntaskan proses lempar jumrah ula, wusto dan aqobah, hari ini (Selasa (18/6) meninggalkan Mina dan kembali ke hotel masing-masing. Sementara itu jemaah yang mengambil nafar sani akan menyusul di hari berikutnya juga setelah menuntaskan proses lempar jumrah.
Jemaah haji tinggal menyelesaikan satu proses lagi dari rangkaian ibadah haji yakni melakukan tawaf ifadah dan tahalul.
Menurut Konsultan Ibadah Profesor Aswadi Syuhada tahalul setelah tawaf ifadah merupakan tanda atau kebolehan bagi orang yang berhaji dari semula yang dilarang menjadi halal.
Baca juga : Jemaah Haji Diimbau Istirahat Total Sebelum Tawaf Ifadah
"Kalau tahalul awal itu yakni setelah melontar jumrah aqobah, jemaah haji sudah boleh memakai baju, wangi-wangian dan memotong rambut. Tapi sesudah tahalul awal itu masih ada larangan. Kalau sudah tahalul sani sudah boleh kumpul (suami istri). Sudah selesai. Hajinya sudah sah," ujarnya.
Profesor Aswadi mengatakan setelah menyelesaikan tahalul sani, jemaah haji diharapkan sudah menyandang status haji mabrur, yaitu haji yang memiliki banyak kemuliaan dan keberkahan. Haji mabrur, menurut dia, adalah haji yang memiliki nilai kebaikan bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan juga bisa merambah ke masyarakat atau lingkungannya.
"Jemaah haji diharapkan bisa memelihara ciri-ciri haji yang mabrur. Kemamburannya itu harus dijaga ila yaumil kiyamah (hingga hari akhir), bahkan itu harus ditingkatkan," ujarnya.
Baca juga : Jemaah Haji Indonesia Diimbau Tidak Melontar Jamrah Aqobah saat Dhuha
Profesor Aswadi mengatakan ciri pertama dari haji mabrur adalah memenuhi janjinya kepada Allah atau dengan sesama manusia dengan terus melakukan nilai-nilai kebaikan.
Yang kedua, kata dia, adalah melakukan kebaikan itu karena Allah bukan karena manusia atau yang lainnya. "Kebaikan yang dilakukan adalah menyisihkan sebagian apa yang dia miliki kepada orang lain," ujarnya.
Dia juga mencontohkan bagi wartawan, menulis berita harus dilakukan dengan penuh ketulusan dan kesungguhan. "Tugas mulia bagi wartawan itu adalah menyebar informasi supaya orang bisa mendapatkan kebenaran," ujarnya. (Z-7)
WACANApenyelenggaraan haji jalur laut tengah mengemuka. Wacana haji jalur laut disebut sebagai hal yang bukan tidak mungkin untuk dilaksanakan. Namun, membutuhkan persiapan matang,
ANGGOTA Pansus Haji 2024, Luluk Nur Hamidah mengatakan rencana pelaksanaan haji jalur laut merupakan hal yang kompleks dan harus dipertimbangkan dengan sangat matang.
MENTERI Sekretaris Negara (Mensesneg) Prasetyo Hadi membenarkan adanya rencana agar penyelenggaraan haji dan umrah ke depan berada di bawah Badan Penyelenggara (BP) Haji.
FASE pemulangan jemaah haji Indonesia yang berangkat pada gelombang II dari daerah kerja (Daker) Madinah berakhir. Hal ini ditandai keberangkatan jemaah kelompok 28 Debarkasi Kertajati.
KETUA Komnas Haji dan Umrah Mustolih Siradj menyampaikan apresiasi atas komitmen dan keseriusan Presiden Prabowo untuk mewujudkan Kampung Haji Indonesia di Arab Saudi.
Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Sultan B Najamudin mengungkapkan sejumlah catatan dan persoalan dari Tim Pengawas (Timwas) DPD terkait penyelenggaraan ibadah haji 2025.
MELEMPAR jumrah merupakan salah satu ritual utama dari ibadah haji tahunan di kota suci Mekkah yang dimulai dari Nabi Ibrahim. Berikut simbol dan makna lempar jumroh
Lempar jumrah merupakan salah satu ritual penting dalam ibadah haji yang dilakukan oleh jutaan umat Islam di Mina, Arab Saudi, setiap tahun pada tanggal 10–13 Dzulhijjah.
Lempar jumrah merupakan simbol perlawanan Nabi Ibrahim AS dan keluarganya terhadap Iblis. Ritual ini mengingatkan jemaah haji akan pentingnya keteguhan iman.
Ketua PPIH Arab Saudi 1446 H/2025 M Muchlis M Hanafi mengeluarkan imbauan kepada jemaah haji Indonesia tetap berada di hotel dua hari kedepan, 12 sampai 13 Zulhijah 1446 H.
Perjalanan Muzdalifah ke Mina mencapai jarak sekitar 5 km. Sementara total jarak tempuh jemaah haji berjalan kaki untuk rangkaian ibadah adalah mencapai sekitar 33,65 km.
RIBUAN jemaah haji Indonesia diduga terlantar di Mina usai melakukan lempar jumrah pada 10 Zulhijah atau Jumat, (6/6). Mereka juga terpaksa jalan kaki dari Muzdalifah menuju Mina.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved