Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
MINAT masyarakat atau calon mahasiswa baru pada program studi (prodi) pendidikan vokasi terus meningkat. Hal ini sebagaimana terlihat dari hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 yang diumumkan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi, Kamis (13/6).
Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2024, Ganefri, saat Konferensi Pers Hasil SNBT 2024 mengatakan bahwa peningkatan minat masyarakat atau calon mahasiswa baru pada pendidikan vokasi setidaknya dapat dilihat dari beberapa indikator. Salah satunya adalah keketatan pada Ujian Tulis Berbasis Komputer Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (UTBK SNBT) 2024 yang didominasi oleh prodi vokasi.
"Keketatan ini sejalan dengan banyaknya peserta yang memilih program studi vokasi. Itu artinya peminatan masyarakat terhadap pendidikan vokasi mengingat," kata Ganefri.
Baca juga : UNS Terima 3.607 Mahasiswa Baru Jalur SNBT 2024
Berdasarkan hasil SNBT 2024, 20 program studi terketat pada UTBK SNBT 2024 berasal dari program studi vokasi, baik prodi D-3 dan D-4 dengan prodi terketat adalah Prodi D-3 Farmasi Universitas Sebelas Maret yakni 0,50%. "Dari 20 prodi terketat, semuanya adalah prodi vokasi, tidak ada prodi akademik. Setidaknya dengan adanya Dirjen Pendidikan Vokasi, minat masyarakat kepada vokasi ini sudah tinggi,” ujar Ganefri.
Peningkatan minat masyarakat terhadap pendidikan vokasi, lanjut Ganefri, juga dapat dilihat dari distribusi pendaftar pada SNBT 2024. Ganefri melihat meskipun masih didominasi oleh prodi vokasi yang diselenggarakan di perguruan tinggi akademik, Ganefri melihat adanya peningkatan signifikan dari lulusan SMA yang menentukan pilihan ke pendidikan vokasi bukan ke Prodi S-1 akademik.
Bahkan lulusan SMA yang mendaftar ke prodi di perguruan tinggi vokasi jumlahnya mencapai lebih dari dua kali lipat dari pendaftar SMK yang diharapkan melanjutkan di PTN Vokasi.
Baca juga : 231 Ribu Lulus SNBT dari 785 Ribu Peserta
“Jadi, ini adalah kabar baik bagi pendidikan vokasi walaupun memang mereka masih melihat rumahnya (perguruan tinggi penyelenggara program pendidikan vokasi),” kata Ganefri.
Berkualitas
Tidak hanya menunjukkan peningkatan minat, hasil SNBT 2024 juga berhasil memotret peningkatan kualitas calon mahasiswa vokasi. Hal tersebut dilihat dari semakin menipisnya gap skor nilai UTBK yang diterima antara calon mahasiswa sarjana dan diploma, utamanya D-3.
Baca juga : Jumlah Peminat Prodi Vokasi Tahun Ini Mengalami Peningkatan
Menurut Ganefri, selisih rata-rata hasil UTBK antara sarjana dan diploma pada 2024 lebih kecil dibandingkan pada 2023. Jika rerata hasil UTBK SNBT calon mahasiswa yang diterima di prodi vokasi (D-3) tahun tahun 2023 sekitar 490-an. Namun, di tahun 2024, skor rerata tersebut meningkat menjadi kisaran 520-an.
“Jadi, gapnya antara akademik dan vokasi itu semakin menipis. Pada 2023 itu masih 48,76 dan pada 2024 sudah sekitar 23 persen. Artinya anak-anak yang masuk prodi vokasi itu sudah anak-anak yg cerdas. Dari sisi kemampuan tidak berbeda jauh dari anak-anak Prodi S-1,” kata Ganefri.
Sebagai informasi nilai UTBK SNBT 2024 untuk perguruan tinggi negeri (PTN) vokasi berada di Politeknik Negeri Bandung (Polban) yakni 610,03. Sementara itu, nilai UTBK tertinggi untuk akademik berada di Teknik Elektro Universitas Indonesia yakni 859,13.
Baca juga : UTBK SNBT 2024: Mitos dan Fakta, Sistem Penilaian, Kisi-Kisi Materi
Sementara itu, Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi, Kemendikbudristek, Kiki Yuliati, mengatakan bahwa peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi vokasi menunjukkan bahwa prodi vokasi mulai dikenal dan dipelajari oleh para calon mahasiswa.
“Calon mahasiswa mempelajari apa yang akan mereka dapat melalui program studi pendidikan tinggi vokasi sehingga lalu mereka memilih program studi diploma tiga dan diploma empat," kata Kiki.
Menurut Kiki, mahasiswa yang mengikuti pendidikan diploma dan sarjana terapan adalah mahasiswa yang kelak nanti akan bekerja. Oleh karena itu, mereka memilih program studi yang akan memberikan mereka bekal keahlian serta kompetensi yang sungguh-sungguh mereka minati.
"Tahun ini dengan sistem seleksi yang baru yang menekankan pada meminta calon mahasiswa, membuat mahasiswa harus betul-betul memilih program studi sesuai kemauan, minat, bakat dan potensinya karena tidak bisa mendaftar lagi kalau sudah diterima di tempat lain,” kata Kiki menambahkan.
Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asasmen Pendidikan (BSKAP), Anindito Aditomo, melihat peningkatan minat calon mahasiswa baru pada prodi pendidikan vokasi tidak lepas dari sistem baru pada penerimaan mahasiswa yang lebih menekankan pada minat, bakat, serta aspirasi karier para calon mahasiswa baru, termasuk pada kebijakan penentuan pilihan program studi yang mensyaratkan satu di antaranya adalah pilihan program D-3 atau D-4. Pada sistem penerimaan baru ini, pemerintah membatasi pilihan program studi sebanyak empat pilihan program. (H-2)
Sebanyak 285.380 peserta dinyatakan lolos dari 860.976 pendaftar Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
UNIVERSITAS Padjadjaran (Unpad) menerima sebanyak 3 ribu calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Sebanyak 3.811 peserta SNBT 2025 dari 11.553 peserta yang mendaftar, berhasil lulus masuk Universitas Syiah Kuala (USK) Banda Aceh.
Universitas Padjadjaran menerima 3.000 calon mahasiswa baru dari jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) tahun 2025.
INSTITUT Teknologi Bandung (ITB) menerima 1.740 calon mahasiswa baru program sarjana melalui jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
PANITIA seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) 2025 secara resmi mengumumkan Hasil Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2025.
Proses verifikasi dan validasi tidak berkaitan dengan SMA atau SMK tujuan yang akan dipilih dalam proses SPMB.
Anggota sekaligus Ketua Bidang Rekrutmen Hakim KY M Taufiq HZ mengatakan keenam calon harus menjalani tes kesehatan pada11-12 Juni mendatang.
Proses penetapan, lanjut dia akan mencakup seleksi administrasi, tes kesehatan, kunjungan, dan wawancara ke rumah calon murid baru.
Program SMMPTN-Barat yang pada tahun ini memasuki tahun sembilan menyiapkan kuota 993 prodi dari 28 PTN dengan jumlah 17.909 kursi calon mahasiswa.
Hal tersebut adalah sebagai bentuk mengakomodasi kehadiran perempuan untuk menjadi bagian penting dalam memberikan edukasi siaran sehat dan bermanfaat bagi perempuan.
Seleksi masuk PTN jalur mandiri itu menggandeng 28 PTN terdiri dari PTN umum, PTN seni, dan PTN agama, yang tersebar di wilayah Sumatera, Kalimantan, dan Jawa.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved