Headline

Indonesia optimistis IEU-CEPA akan mengerek perdagangan hingga Rp975 triliun.

Fokus

Tiga sumber banjir Jakarta, yaitu kiriman air, curah hujan, dan rob.

UTBK SNBT 2024: Mitos dan Fakta, Sistem Penilaian, Kisi-Kisi Materi

Wisnu Arto Subari
18/4/2024 14:40
UTBK SNBT 2024: Mitos dan Fakta, Sistem Penilaian, Kisi-Kisi Materi
Ilustrasi.(Freepik)

PADA Ujian Tulis Berbasis Komputer (UTBK) Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) 2024 ada sejumlah mitos yang menyebar luas. Namanya juga mitos, faktanya bisa saja bertolak belakang. 

Selain itu, para pejuang UTBK SNBT 2024 perlu tahu kisi-kisi materi dan sistem penilaiannya. Apa saja kira-kira materi yang berpeluang besar keluar? Ini penting agar pejuang UTBK SNBT dapat lebih fokus dalam belajar di waktu sempit ini dan memperoleh perguruan tinggi negeri idaman.

Begitu pun sistem penilaiannya. Apakah sistem penilaian pada UTBK SNBT 2024 tergantung pada tingkat kesulitan dan salah atau benar jawabannya? Nah, berikut uraiannya.

Baca juga : UTBK SNBT 2024: Jadwal Penting, Pelaksanaan, Tata Tertib, Jenis Tes

Mitos dan fakta seputar UTBK SNBT 2024

1. Mitos: Passing grade UTBK bisa memberikan data akurat tentang minimal nilai yang harus dicapai.

Fakta: Hasil UTBK dari tahun-tahun sebelumnya tidaklah relevan untuk digunakan sebagai penilaian terhadap kelulusan peserta saat ini.

2. Mitos: Peserta bebas memilih ujian gelombang pertama atau gelombang kedua.

Baca juga : Simak Aturan Berpakaian saat Mengikuti UTBK SNBT

Fakta: Gelombang UTBK ditentukan sistem secara otomatis ketika pendaftaran.

3. Mitos: Skor UTBK gelombang kedua akan lebih kecil dibanding gelombang pertama.

Fakta: Tidak ada perbedaan penilaian UTBK gelombang pertama dan kedua, hasil ujian digabung untuk gelombang pertama atau kedua.

4. Mitos: Soal UTBK gelombang kedua lebih sulit dibanding gelombang pertama.

Fakta: Sulit atau tidak itu relatif, tergantung kemampuan dan persiapan peserta.

5. Mitos: Peserta yang ikut UTBK gelombang 1 lebih besar peluang lolosnya.

Fakta: Penentuan lolos atau tidak tergantung skor UTBK tidak memandang ujian di gelombang pertama ataupun kedua.

6. Mitos: Peserta yang ikut gelombang kedua akan mendapat bocoran soal.

Fakta: Tipe soal UTBK sangatlah beragam, meski mendapat cerita dari gelombang pertama belum tentu soalnya akan sama persis.

7. Mitos: Peserta UTBK bisa mengikuti dua gelombang sekaligus.

Fakta: Peserta UTBK hanya diberikan satu kali kesempatan untuk mengikuti UTBK di gelombang pertama atau gelombang kedua.

Sistem penilaian

Mulai 2018, seleksi tes masuk PTN menerapkan sistem penilaian Teori Respons Butir atau yang juga dikenal dengan Item Response Theory (IRT). 

Simpelnya, sistem IRT menggunakan pembobotan tiap soal bergantung dari tingkat kesulitannya. Di sini tidak ada sistem minus apabila salah menjawab atau tidak menjawab soal (poinnya O).

Bobot/tingkat kesulitan tiap soal ini tidak ditentukan di awal, tetapi bergantung dari hasil seluruh peserta UTBK setelah ujian. Artinya, suatu soal bobotnya akan semakin besar apabila banyak orang yang menjawab salah di soal tersebut. Jadi akan lebih menguntungkan bila kalian bisa menjawab dengan benar soal yang banyak orang salah.

Sistem IRT bertujuan membedakan kemampuan setiap peserta agar lebih efektif. Ini karena sistem itu bisa mengetahui kelebihan/kelemahan peserta terhadap materi yang diujikan dari tingkat kesulitan soal. Jadi misal kalian dan teman-teman lain punya jumlah soal benar yang sama, skor UTBK belum tentu sama.

1. Tahapan penilaian sistem IRT.

Tahap pertama, seluruh jawaban benar akan diberi poin 1, dan soal yang salah atau tidak dijawab akan diberi poin 0.

Tahap kedua, setiap soal yang benar akan dilihat karakteristik kesulitannya sesuai dengan jawaban seluruh peserta.

Tahap ketiga, karakteristik soal yang didapatkan di tahap kedua akan dipakai untuk menghitung skor peserta. Soal yang relatif sulit akan mendapatkan bobot yang lebih tinggi.

2. Strategi mengerjakan soal.

• Fokus pada materi yang dikuasai. Apabila ada soal yang kurang dimengerti atau membutuhkan waktu lama untuk diselesaikan lewati terlebih dahulu.

• Jangan ada soal yang kosong. Tetap isi soal walaupun tidak paham, karena tidak ada sistem minus (siapa tau ada yang betul).

• Jangan pukul rata jawaban. Apabila ada soal yang tidak dipahami, jangan pukul rata semua jawaban hanya pada 1 opsi. Gunakan metode eliminasi opsi jawaban yang paling mungkin salah.

Perkiraan waktu minimal setiap subtes UTBK

1. Penalaran Umum (30 soal, 30 menit).

Subtes ini memiliki 30 soal dengan waktu 30 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 60 detik.

2. Pengetahuan Kuantitatif (15 soal, 20 menit).

Subtes ini memiliki 15 soal dengan waktu 20 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 80 detik.

3. Pemahaman Bacaan dan Menulis (20 soal, 25 menit).

Subtes ini memiliki 20 soal dengan waktu 25 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 75 detik.

4. Pengetahuan dan Pemahaman Umum (20 soal, 15 menit).

Subtes ini memiliki 20 soal dengan waktu 15 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 45 detik.

5. Literasi Bahasa Indonesia (30 soal, 40 menit).

Subtes ini memiliki 30 soal dengan waktu 40 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 90 detik.

6. Literasi Bahasa Inggris (20 soal, 30 menit).

Subtes ini memiliki 20 soal dengan waktu 30 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 90 detik.

7. Penalaran Matematika (20 soal, 30 menit).

Subtes ini memiliki 20 soal dengan waktu 30 menit. Ini berarti waktu pengerjaan tiap soal sekitar 90 detik.

Kisi-kisi materi

1. Kemampuan Penalaran Umum.

Mencakup tiga komponen:

• Penalaran induktif (10 soal, 10 menit): Kesesuaian pernyataan, sebab akibat.

• Penalaran Deduktif (10 soal, 10 menit): Simpulan logis, penalaran analitik.

• Penalaran Kuantitatif (10 soal, 10 menit): Kuantitas, hubungan matematika sederhana, aritmatika dasar (penambahan, pengurangan, perkalian, dan pembagian).

Lebih rinci lagi yaitu:

a. Logika gambar.

b. Angka pada gambar.

c. Operasi bilangan sederhana.

d. Logika matematika.

e. Memperkuat/memperlemah argumentasi.

f. Aritmatika sederhana.

g. Statistika sederhana.

h. Deret dan baris sederhana.

i. Pernyataan benar/salah.

2. Pengetahuan dan Pemahaman Umum (20 soal, 15 menit).

• Sinonim.

• Ide pokok.

• Bentuk kata.

• Kesesuaian wacana.

• Hubungan antarparagraf.

3. Kemampuan Memahami Bacaan Bacaan dan Menulis (20 soal, 25 menit).

• Simpulan.

• Ide pokok.

• Makna kata.

• Bentuk kata.

• Kalimat efektif.

• Ejaan konjungsi.

• Kepaduan wacana.

4. Pengetahuan Kuantitatif (15 soal, 20 menit).

• Geometri.

• Aljabar. 

• Fungsi statistika dan peluang.

Lebih rinci lagi yaitu: 

• Eksponen.

• Statistika.

• Peluang permutasi & kombinasi.

• Bangun ruang bangun datar.

• Teorema phytagoras trigonometri.

• Persamaan dan pertidaksamaan.

• Persamaan garis.

• Persamaan kuadrat. 

• Garis dan sudut matriks.

• Relasi dan fungsi. 

• Deret aritmatika & geometri.

5. Literasi Bahasa Indonesia.

• Tabel dan grafik.

• Kata dalam bacaan. 

• Paragraf dalam bacaan. 

• Kalimat dalam bacaan. 

• Gagasan utama dalam perbaikan kata.

6. Literasi Bahasa Inggris.

• Detail information.

• Inference.

• Main idea.

• Author's tone and opinion. 

• Synonym and reference question.

• Main purpose.

• Simplify question. 

• Untated question. 

• Transition question and organization of ideas.

7. Penalaran Matematika.

a. Bilangan.

• Representasi (representasi bilangan cacah, bulat, pecahan, desimal, irasional, berpangkat, dan notasi ilmiah).

• Sifat urutan (mengidentifikasi objek yang memiliki harga kuantitatif yang lebih besar atau mengurutkannya berdasarkan kuantitasnya).

• Operasi hitung (penggunaan bilangan dalam operasi hitung/eksponen).

b. Aljabar.

• Persamaan dan pertidaksamaan.

• Relasi dan fungsi.

• Pola bilangan (aritmatika & geometri).

• Rasio dan proporsi.

c. Data dan ketidakpastian.

• Kemampuan dalam membentuk sesuatu (forming), ketepatan dalam menafsirkan dan ketepatan mengevaluasi suatu kesimpulan yang ditarik dari situasi penuh dengan ketidakpastian (peluang).

• Kemampuan dalam melakukan penyajian dan interpretasi data (statistika).

d. Pengukuran dan geometri.

• Konsep dan penerapan untuk mengenali kuantitas dari bangun datar & bangun ruang (luas dan volume).

• Penguasaan terhadap harga kuantitatif dari atribut bangun ruang yang terskala (metrik), baik dalam skala satuan pokok (panjang, massa, waktu) maupun skala satuan turunan (luas; debit, volume).

• Penguasaan terhadap atribut ruang spasial (arah, sistem koordinat petak, dan sistem koordinat kartesius). 

Itulah mitos dan fakta, sistem penilaian dan strategi pengerjaan soal, serta kisi-kisi materi tiap subtes dalam UTBK SNBT 2024. Semangat belajar dan sukses ya dapat diterima di PTN yang diidam-idamkan. (Z-2)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya