Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Antusias Berkuliah Tinggi, Pengamat: ke Depan Harus Dipikirkan Penambahan Daya Tampung SNPMB

Despian Nurhidayat
13/6/2024 19:40
Antusias Berkuliah Tinggi, Pengamat: ke Depan Harus Dipikirkan Penambahan Daya Tampung SNPMB
Mahasiswa SBM ITB Paparkan Ide Kreatif Untuk Majukan Pariwisata di Kota Bandung.(dok.SBMI ITB)

GURU Besar Universitas Pendidikan Indonesia Prof. Cecep Darmawan mengatakan bahwa tingginya peserta Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) di satu sisi menjadi kabar baik. Namun demikian, ini belum menjadi acuan bahwa pendidikan di Indonesia sudah membaik.

“Tentu ini kabar baik ya artinya banyak anak yang minat kuliah dan masuk PTN (Perguruan Tinggi Negeri). Ini juga beriringan dengan banyaknya PTN yang masuk. Tapi bukan ukuran kualitas pendidikan kita membaik. Jangan terlalu membanggakan. Harusnya disikapi dengan menambah daya tampung,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Kamis (13/6).

Lebih lanjut, menurut Cecep banyak faktor yang harus menjadi catatan bagi pemerintah agar anak-anak lulusan SMA, SMK dan MA dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang perguruan tinggi.

Baca juga : UKT akan Selalu Menjadi Permasalahan Bagi Calon Mahasiswa Baru

Salah satunya menurut dia adalah terkait dengan jalur seleksi mandiri yang harus dipikirkan lagi lebih matang ke depannya.

“Jadi bagi anak yang sudah gagal di SNBP dan SNBT tapi dia masih semangat untuk berkuliah bisa ikut seleksi mandiri. Tapi umumnya ada IPI (Iuran Pengembangan Institusi) yang membuat ini jadi mahal. Tapi ini kan kebijakan pemerintah,” kata Cecep.

“Memang idealnya seleksi mandiri jangan dibebani IPI harusnya sih sama saja. Sebaiknya dipikirkan ke depan oleh pemerintah yang disebut berkeadilan itu bisa (seleksi) mandiri tapi pembayaran dan UKT sama dengan yang lain. Jadi dibuka peluang lain tapi jangan jadi income generating,” lanjutnya.

Baca juga : Rektorat USU Ungkap Alasan Penaikan Uang Kuliah Mulai Tahun Ajaran 2024-2025

Cecep berharap ke depannya kebijakan mengenai IPI ini dapat dihapuskan. Dengan begitu, akan lebih banyak anak-anak yang tidak terbebani dengan biaya untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

“Makanya mungkin enggak ya pemerintah bisa menghapus IPI ini dan ditanggung pemerintah. Kalau bisa juga seleksi mandiri itu dimasukin aja ke SNBP dan SNBT. Jadi daya tampungnya lebih besar. Perguruan tinggi juga sebetulnya jadi lebih fleksibel,” ujar Cecep.

Dia pun meminta kepada para calon mahasiswa yang belum lolos SNBT kali ini untuk tidak putus asa. Menurutnya masih banyak peluang lain yang dapat diambil oleh mereka saat ini.

“Bagi yang tidak lolos jangan putus asa, banyak peluang sukses untuk berkuliah termasuk di PTS (Perguruan Tinggi Swasta) dan pendidikan kedinasan. Jadi masih terbuka lebar peluang lain bagi mereka yang tidak keterima,” tandasnya. (Des/Z-7)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Berita Lainnya