173.028 Calon Mahasiswa Berhasil Lulus Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi

DALAM pelaksanaan Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) jalur Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP), terdapat 173.028 calon mahasiswa Indonesia yang lulus. 

Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi (Mendiktisaintek) Brian Yuliarto menjelaskan, jumlah tersebut terbagi atas dua kategori, dengan kategori pertama merupakan calon mahasiswa yang diterima di Perguruan Tinggi Negeri (PTN) Akademik sebanyak 150.547 orang (97,02%) dan 50.553 di antaranya merupakan pendaftar program Kartu Indonesia Pintar (KIP) Kuliah.

Adapun kategori kedua adalah calon mahasiswa yang diterima di PTN Vokasi sebanyak 22.481 orang (85,65%), dengan 9.467 di antaranya pendaftar KIP Kuliah.

Baca juga : Cara Cek Daya Tampung SNBP 2025, Simak Jumlah Kuota Prodi Kampus Impianmu

Dalam kesempatan itu, Brian berpesan kepada calon mahasiswa bahwa ini merupakan permulaan, sebab nantinya para calon mahasiswa akan menjalankan pengalaman baru mempelajari ilmu pengetahuan di ranah pendidikan tinggi.

"Ini juga kita ketahui barangkali beberapa siswa ternyata tidak sanggup, sehingga tidak berlanjut. Nah ini harap menjadi pelajaran bagi adik-adik semua untuk secara tekun mengikuti pembelajaran nantinya di PTN-PTN yang dituju," ungkapnya dalam Konferensi Pers Pengumuman Seleksi Nasional Berdasarkan Prestasi (SNBP) 2025, Selasa (18/3).

Adapun bagi mahasiswa yang belum berhasil dalam kesempatan ini, Brian menekankan bahwa hal ini bukanlah akhir dari perjuangan, sebab masih terdapat berbagai cara lain untuk masuk ke PTN impian, di antaranya melalui Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) dan seleksi mandiri.

Baca juga : ITB Terima 1.911 Calon Mahasiswa Baru dari Jalur SNBP 2025

Ia juga menjelaskan, tidak semua calon mahasiswa yang mendaftar dalam seleksi ini bisa diterima, sebab kemungkinan seorang pendaftar lulus dalam SNBP 2025 ini hanya sekitar 22%, di mana terdapat sebanyak 776.515 total pendaftar pada tahun ini.

"Dengan diresmikannya hasil SNPMB ini, diharapkan bisa menjadi awal buat adik-adik semua, bisa lebih bersemangat, dan ini juga diharapkan memberi motivasi kepada adik-adik yang lain, adik-adik angkatan di bawahnya, untuk terus tekun belajar sehingga nantinya bisa berkuliah di kampus yang dicita-citakan," ucapnya.

"Sekali lagi bagi yang belum lulus, jangan khawatir masih ada jalur yang lain. Di samping tentunya juga ada kampus-kampus di luar PTN, yang tentunya secara kualitas tidak kalah," sambung Brian.

Baca juga : SNBP Catatkan Peningkatan Jumlah Pendaftar yang Signifikan

Di tempat yang sama, Ketua Umum Tim Penanggung Jawab Seleksi Nasional Penerimaan Mahasiswa Baru (SNPMB) Eduart Wolok memaparkan data keseluruhan penerimaan mahasiswa baru 2025, di mana SNBP memiliki kuota sebanyak 181.425 mahasiswa, Seleksi Nasional Berdasarkan Tes (SNBT) sebanyak 259.564, dan seleksi mandiri sebesar 185.952, sehingga totalnya menjadi 626.941 mahasiswa.

Menurutnya, SNBP memiliki kuota minimum penerimaan mahasiswa sebanyak 20% bagi PTN Badan Layanan Umum (BMU). Satuan Kerja (Satker), dan PTN Badan Hukum (PTNBH).

Adapun untuk SNBT ditetapkan kuota sebesar minimum 40% untuk PTN BLU dan Satker, serta minimum 30% untuk PTNBH. Sedangkan untuk seleksi mandiri, ditetapkan kuota maksimum 30% untuk PTN BLU dan Satker, serta maksimum 50% untuk PTNBH.

Baca juga : UNY Siap Terima 8.270 Mahasiswa Baru Tahun 2025

"Artinya ketika misalnya ada yang berubah di salah satu jalur, maka otomatis akan berkurang di jalur yang lain, karena kuota total itu tidak boleh berubah," jelas Eduart.

Eduart juga menepis adanya kabar simpang siur yang menyebutkan adanya upaya PTN yang berupaya memperbanyak kuota seleksi mandiri, dengan dalih mendapatkan keuntungan tertentu melalui skema Uang Kuliah Tunggal (UKT) yang berbeda.

"Ini perlu kami sampaikan ke teman-teman sekalian, bahwa sejatinya kuota (seleksi) mandiri itu jauh di bawah kuota SNBT, bahkan hanya beda sedikit dengan kuota SNBP. Sehingga kalau seperti kemarin-kemarin sempat muncul stigma PTN sengaja memperbesar kuota jalur mandiri terkait dengan biaya UKT-nya yang misalnya lebih tinggi, itu kan sebenarnya tidak relevan stigma tersebut," tegasnya.

"Karena bisa dilihat di sini, sama sekali kuota (seleksi) mandiri bukanlah merupakan kuota terbesar dari PTN, justru kuota terbesar itu ada di seleksi nasional," tandas Eduart. (H-2)