Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Pemahamanan Siswa tentang Kesiapsiagaan Bencana Perlu Ditingkatkan

Rahmatul Fajri
02/6/2024 18:34
Pemahamanan Siswa tentang Kesiapsiagaan Bencana Perlu Ditingkatkan
Pengeteahuan tanggap bencana di kalangan siswa perlu ditingkatkan(Dok)

PENGETAHUAN soal kesiapsiagaan bencana perlu dipahami semua pihak, tak terkecuali para pelajar atau siswa sekolah. Adapun situasi darurat termasuk bencana alam dan kebakaran menjadi ancaman tersendiri yang dapat mengganggu kehidupan masyarakat, terlebih Indonesia menjadi salah satu negara rawan bencana alam karena memiliki karakteristik geologi, geografis dan klimatologis yang unik. 

Oleh karena itu, tanggap darurat penting dipahami oleh masyarakat sebagai salah satu bentuk kesiapan dalam menghadapi situasi darurat.

Berkaca pada hal itu, mahasiswa program studi Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia (K3 FKM UI) dengan Unit Pelaksana Teknis K3 Lingkungan Universitas Indonesia (UPT K3L UI) mengadakan edukasi tanggap darurat kepada siswa-siswi SMK Negeri 2 Depok pada Rabu (29/5).

Baca juga : Di Bawah 25 Menit, Target Waktu Basarnas untuk Respons Bencana

Kegiatan yang merupakan rangkaian Pengalaman Belajar Lapangan (PBL) dan Hibah Pengabdian dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) Universitas Indonesia tahun 2024 itu mengusung tema “Bertanggap (Belajar Ergonomi dan Tanggap Darurat)” untuk meningkatkan pengetahuan para siswa soal kesiapsiagaan bencana.

Kepala sekolah SMK Negeri 2 Depok Yudi Hernawan mengungkapkan bahwa berdasarkan pengalaman menghadapi bencana, edukasi tanggap darurat menjadi hal yang penting untuk dilakukan. 

“Saat saya di Cianjur, saya pernah merasakan gempa dan banjir. Berangkat dari pengalaman ini, saya berpikir bahwa harus ada pembelajaran untuk berlatih dan menghindari sedini mungkin untuk meminimalisir dampak yang ditimbulkan,” ucap Yudi. 

Baca juga : Heru Budi Berharap Jakarta Tidak Banjir di Musim Hujan

Kegiatan kemudian berbentuk seminar interaktif bersama dengan Unit Pelaksana Teknis K3 Lingkungan Universitas Indonesia (UPT K3L UI) oleh Devi Partina Wardani dan Nida Hanifah Nasir. Edukasi ini membahas tentang tanggap darurat yang berfokus pada kesiapan menghadapi gempa bumi dan kebakaran melalui pemaparan materi serta demonstrasi situasi gempa bumi dan kebakaran. 

Setelah sesi seminar interaktif selama 90 menit, UPT K3L UI mengajak para siswa untuk melakukan simulasi menuju titik kumpul ketika terjadi gempa bumi. UPT K3L UI meminta beberapa perwakilan siswa untuk menjadi tim Pemandu Lantai dan Penanganan Kebakaran. Setelah seluruh siswa diarahkan ke titik kumpul, Tim UPT K3L menjelaskan teknik penggunaan Alat Pemadam Api Ringan (APAR) dan para siswa dapat secara langsung mencoba melakukan pemadaman api menggunakan APAR yang dilakukan di lapangan parkir SMK Negeri 2 Depok. 

Selain edukasi di aula, terdapat booth interaktif yang terbuka untuk seluruh siswa. Booth interaktif hadir dengan tujuan memperluas jangkauan edukasi, sehingga siswa lain yang tidak mengikuti seminar atau pelatihan tetap bisa mendapatkan edukasi yang meliputi ergonomi dan tanggap darurat. 

Baca juga : Waspadai Banjir, Tanggul Bengawan Solo di Tuban Segera Dibangun

Games interaktif yang disediakan di booth tersebut memberikan kesempatan bagi peserta untuk belajar sambil bersenang-senang, dengan fokus pertanyaan dan tantangan yang diberikan yaitu seputar materi ergonomi dan cara menghadapi situasi darurat. 

Setiap siswa yang datang akan diberikan penjelasan materi oleh mahasiswa menggunakan media poster dan buku saku. Setelah menyimak materi yang diberikan, siswa dapat memilih salah satu games yang tersedia di booth, diantaranya terdapat games spin wheel dan lempar bola. Siswa akan mendapatkan hadiah ketika mereka berhasil menjawab pertanyaan atau memenuhi tantangan yang terdapat di games tersebut.

Dosen K3 FKM UI Laksita Ri Hastiti, berharap bahwa siswa-siswi yang mengikuti kegiatan dapat menjadi perpanjangan tangan bagi teman sekitar, keluarga maupun orang lain untuk memberikan edukasi tanggap darurat.

"Melalui pengalaman yang mendidik dan menyenangkan, harapannya para siswa tidak hanya memperoleh pengetahuan terkait ergonomi dan tanggap darurat, tetapi juga termotivasi untuk mengimplementasikannya dalam kehidupan sehari-hari. Selain itu, para siswa diharapkan dapat menjadi perpanjangan tangan untuk menyebarluaskan edukasi terkait ergonomi dan tanggap darurat kepada masyarakat. Semoga acara ini bisa menjadi langkah awal yang menandai perubahan positif dalam kesadaran akan pentingnya keselamatan dan kesehatan bagi siswa SMK Negeri 2 Depok," katanya. (Z-8)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putra Ananda
Berita Lainnya