Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Tanggap Darurat Bencana Cianjur Berakhir Hari Ini

Benny Bastiandy
18/12/2024 09:48
Tanggap Darurat Bencana Cianjur Berakhir Hari Ini
Bupati Cianjur Herman Suherman meninjau lokasi pergerakan tanah di Desa Sinarlaut Kecamatan Agrabinta.(MI/Benny Bastiandy)

MASA tanggap darurat bencana di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, akan berakhir pada Rabu (17/12). Pemerintah daerah setempat belum memastikan tanggap darurat tersebut bakal diperpanjang atau tidak.

Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Cianjur, Asep Kusmanawijaya, mengatakan hal itu akan segera dirapatkan. "Iya, masa tanggap darurat bencana berakhir besok (Rabu). Untuk perpanjangannya baru mau dirapatkan besok (Rabu)," kata Asep, Selasa (17/12).

Bencana hidrometeorologi basah yang dipicu cuaca ekstrem di Kabupaten Cianjur terjadi dua pekan lalu atau pada Rabu (4/12). Bencana meliputi banjir bandang, tanah longsor, serta pergerakan tanah.

Sebanyak 17 kecamatan terdampak bencana. Wilayahnya meliputi Kecamatan Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, Cilaku, Cikalongkulon, dan Cikadu.

Hasil pendataan sementara hingga Senin (16/12) malam, bencana mengakibatkan sebanyak 698 rumah rusak berat, 793 rumah rusak sedang, dan 1.806 rumah rusak ringan. Sebanyak 13.318 jiwa dari 4.334 kepala keluarga ikut terdampak. Sedangkan 4.208 jiwa dari 1.370 kepala keluarga mengungsi.

Mereka yang mengungsi berasal dari 15 kecamatan yaitu Agrabinta, Campaka, Campakamulya, Cibinong, Cijati, Kadupandak, Leles, Naringgul, Pagelaran, Pasirkuda, Sindangbarang, Sukanagara, Takokak, Tanggeung, dan Cikadu.

"Jadi, dari 17 kecamatan itu tidak semuanya warga mengungsi. Pengungsi berasal dari 15 kecamatan, terutama yang terdampak pergerakan tanah," terang Asep.

Sampai saat ini upaya penanganan terus dilakukan. Selain penanganan terhadap rumah serta sarana dan prasarana yang rusak, juga pemenuhan kebutuhan masyarakat pengungsi.

"Bagi para pengungsi, kami sarankan dilakukan secara mandiri, misalnya di rumah keluarga atau tetangga. Kalau pengungsian secara terpusat, misalnya di tenda-tenda, dikhawatirkan kondisi cuaca kurang mendukung," pungkas Asep. (N-2)

 

 



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Heryadi
Berita Lainnya