Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
AREA pintu 19 Masjid Nabawi, Madinah, belakangan ini menjadi favorit jemaah haji asal Indonesia. Setiap hari seusai salat magrib, ratusan jemaah haji Indonesia memadati area tersebut. Usut punya usut, ternyata ada kajian rutin berbahasa Indonesia yang disampaikan seorang ustaz dari Indonesia.
Pengampu kajian tersebut adalah ustaz Dr Ariful Bahri MA. Sudah 5 tahun atau sejak 2019, pria asal Riau ini ditunjuk oleh Masjid Nabawi untuk mengisi kajian. "Libur kalau pas sakit atau ada keperluan keluarga yang tidak bisa ditinggalkan," kata Ariful Bahri saat berbincang dengan tim Media Center Haji setelah salat Isya di Masjid Nabawi, Sabtu (25/5).
Kajian yang disampaikan ustaz Ariful Bahri beragam. Namun karena bertepatan dengan musim haji, kajian banyak mengulik soal haji. Misalnya soal manasik haji, larangan-larangan serta soal pembayaran dam.
Baca juga : Awas, Merokok di Sekitar Masjid Nabawi Bisa Ditangkap dan Masuk Penjara
Peserta kajian bisa mencapai 300 orang lebih. Jemaah yang hadir bukan hanya jamaah haji Indonesia, juga ada jamaah haji dari Malaysia dan Singapura. Ustaz Ariful Bahri duduk di kursi mimbar. Jamaah melingkarinya.
Saking banyaknya jemaah yang ingin mengikuti kajian, askar (petugas keamanan) sampai sibuk mengatur jamaah. Sebab, jemaah meluber sampai memenuhi jalur jamaah yang akan keluar dan masuk ke masjid.
Ariful Bahri kelahiran Kelurahan Air Tiris, Kecamatan Kampar, Kabupaten Kampar atau sekitar 75 km dari Pekanbaru. Ia merupakan lulusan S1-S3 di Universitas Islam Madinah (UIM).
Baca juga : 43 Ribu Jemaah Haji Diberangkatkan ke Makkah
Ariful Bahri saat ini satu-satunya penceramah di Masjid Nabawi yang berasal dari Indonesia. Sebelumnya pernah ada empat penceramah lain yang menjadi pengisi kajian di masjid yang dibangun Rasulullah itu.
Pernah ada tiga pengisi kajian dari Indonesia dalam era yang sama. Mereka adalah Anas Burhanuddin, Firanda Andirja, dan Abdullah Roy. Setelah era mereka, dua tahun vakum. Tidak ada lagi kajian berbahasa Indonesia di Nabawi.
Baru pada 2019, Masjid Nabawi meminta Universitas Islam Madinah mengirim mahasiswa dari Indonesia untuk mengikuti seleksi sebagai pengisi kajian di Nabawi. "Waktu itu saya sedang pulang ke Indonesia. Tiba-tiba dihubungi disuruh kembali ke Madinah untuk ke Masjid Nabawi," kata Ariful.
Baca juga : Banyak Masalah di Penerbangan Jemaah Haji, Kemenag: Manajemen Garuda Gagal
Setelah tes wawancara dengan salah seorang syekh, ada empat mahasiswa Indonesia yang dinyatakan lulus. Dua di antaranya mengundurkan diri. Tinggal Ariful Bahri dan Irsyad Hasan.
"Kami berdua mengisi kajian berbahasa Indonesia. Saya kebagian setelah Magrib, Ustaz Irsyad sore," kata Ariful Bahri. Namun, Irsyad Hasan tidak lama menjadi pengisi kajian di Masjid Nabawi. Kini tinggal Ariful Bahri pengisi kajian yang WNI.
Selain menjadi pengisi kajian, Ariful juga sibuk menulis. Karya bukunya antara lain Ziarah Madinah dan Keutamaannya serta Untukmu Wahai Tamu Allah. Buku itu ia tulis bersama Ustaz Abu Yusuf.
Kini sudah 15 tahun Ustaz Ariful Bahri tinggal di Madinah. Istrinya ia ajak ke Madinah. Bersama empat anaknya. "Sebentar lagi anak ke lima lahir. Insya Allah 2 atau 3 minggu lagi," ujarnya.
(Z-9)
TIM Pengawas (Timwas) Haji DPR RI mendukung proses hukum apabila ditemukan unsur pidana pada penyelenggaraan ibadah haji 1445H/2024M.
ANGGOTA Panitia Khusus Hak Angket atau Pansus Haji, Marwan Jafar, menyebut Pansus Haji DPR RI masuk angin bahkan tidak independen.
PANITIA Khusus (Pansus) Angket Haji bakal menyerahkan laporan hasil penyelidikan penyelenggaraan haji 2024 ke pimpinan DPR pada Rapat Paripurna, Kamis, 26 September 2024
KEMENTERIAN Agama menegaskan jemaah haji reguler asal Indonesia yang wafat pada penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M mendapatkan asuransi jiwa.
Direktorat Pelayanan Haji Luar Negeri memiliki amanat untuk menyediakan tiga layanan bagi jemaah haji yaitu akomodasi, konsumsi, dan transportasi selama jemaah berada di Arab Saudi.
Penyelenggaraan ibadah haji di Indonesia selalu mendapat perhatian publik, mengingat jumlah jemaah haji dari Indonesia adalah yang terbanyak dibandingkan negara lain.
Dari jumlah jemaah asal Aceh kali ini (tahun 2025), 4.378 orang, sebanyak 12 di antaranya telah wafat di Arab Saudi.
PT Pos Indonesia (PosIND) dan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH) menjalin kerja sama strategis guna memperkuat layanan logistik haji dan umrah.
PT Pos Indonesia menggandeng PT Bank Muamalat Indonesia untuk meluncurkan layanan pembukaan Rekening Tabungan Jemaah Haji (RTJH) di lebih dari 4.800 Kantor Pos.
BPKN mendorong Kementerian Agama dan Badan penyelenggara Haji (BPH), untuk segera melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kuota haji dan sistem antrean ibadah haji nasiona
Pada Tahun 1446 H/2025 M ini, ada sebanyak 203.149 jemaah haji reguler asal Indonesia yang berangkat ke Tanah Suci. Mereka terbagi ke dalam 502 kelompok terbang (kloter).
Kementerian Agama menyampaikan operasional pemulangan jemaah haji gelombang I ke Tanah Air telah selesai.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved