Headline
Pemerintah merevisi berbagai aturan untuk mempermudah investasi.
Hingga April 2024, total kewajiban pemerintah tercatat mencapai Rp10.269 triliun.
KEPALA Mitigasi Bencana ITB I Wayan Segara mengungkapkan, bencana banjir merupakan bencana yang rutin terjadi di Indonesia, terutama di musim hujan. Karenanya, dibutuhkan langkah mitigasi yang tepat, salah satunya penataan drainase.
I Wayan menjelaskan, Indonesia merupakan salah satu negara yang memiliki banyak wilayah dengan risiko tinggi terhadap bencana alam, di antaranya banjir, cuaca ekstrem, gempa bumi dan tsunami. Adapun, bencana banjir mendominasi bencana yang terjadi di Indonesia.
“Khususnya di perkotaan. Penataan drainase harus menjadi perhatian utama dalam pengurangan mitigasi risiko banjir,” kata Wayan saat dihubungi, Sabtu (18/5).
Baca juga : Di Bawah 25 Menit, Target Waktu Basarnas untuk Respons Bencana
Menurut dia, perlu juga dilakukan evaluasi kecukupan drainase yang ada serta perencanaan pembangunan yang baru. Hal itu merupakan langkah yang tepat untuk mengatasi bencana banjir yang sering terjadi di wilayah perkotaan.
Plt Ketua Pusat Studi Bencana Alam Universitas Gadjah Mada Muhammad Anggri Setiawan mengungkapkan, pengarusutamaan informasi kebencanaan menjadi sangat penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat.,
“Salah satu strategi penting dalam pengarusutamaan informasi kebencanaan adalah mempopulerkan isu-isu kebencanaan di tengah masyarakat. Hal ini perlu dilakukan dengan mempertimbangkan demografi, budaya, dan kebiasaan masyarakat setempat,” kata Anggri.
Baca juga : Waspadai Banjir, Tanggul Bengawan Solo di Tuban Segera Dibangun
Menurut dia, dengan memahami informasi kebencanaan yang relevan dengan konteks kehidupan mereka, masyarakat akan lebih siap dalam menghadapi dan mengurangi dampak negatif dari bencana.
“Upaya ini diharapkan dapat membangun budaya tanggap bencana yang kuat dan menyeluruh di masyarakat,” pungkasnya.
(Z-9)
Potensi kejadian bencana di Jawa Barat mulai dari banjir, tanah longsor hingga angin kencang
Mitigasi bisa menjadi upaya pencegahan sebelum terjadinya bencana.
BADAN Meteorologi Klimatologi Geofisika (BMKG) akhirnya bisa memetakan sesar aktif yang menjadi pemicu gempa bumi di Kabupaten Sumedang Jawa Barat (Jabar) pada pergantian Tahun 2024.
Gempa di Sumedang terjadi pada 31 Desember 2023 hingga Januari 2024.
Program yang dilakukan oleh Kementerian Sosial sangat tepat mengingat wilayah Garut yang rawan bencana memerlukan upaya mitigasi dari pemerintah dan masyarakat.
Hal ini dilakukan sebagai langkah kesiapsiagaan dini dan kewaspadaan jika terjadi bencana di sekitar lingkungannya
Hingga Sabtu (10/2) malam, banjir dengan ketinggian lebih dari 50 sentimeter masih menggenangi ruas jalan Sukarno-Hatta, Kota Bandung, Jawa Barat.
Limpasan air yang sempat menggenangi Jalan Raya Kalimalang tersebut terjadi lantaran pengerjaan pipa drainase dan parapet menuju saluran bawah belum selesai
Peraturan kewajiban kepemilikan drainase vertikal sudah diterapkan sebelum Anies Baswedan menjabat sebagai Gubernur DKI. Bagi yang tidak mematuhi maka tidak diberikan izin usaha
Hanya 33% drainase DKI Jakarta yang berfungsi baik saat ini. Selain itu, saluran air banyak tersumbat lumpur, sampah, dan limbah.
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta harus segera mengaudit sistem drainase, baik dari segi tata air, desain, maupun penyempitan akibat sampah yang menumpuk di saluran.
Makanya sistem drainase di RSCM perlu penyempurnaan," kata Hari
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved