Headline
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
Sebagian besar pemandu di Gunung Rinjadi belum besertifikat.
DINAS Bina Marga Kota Sorong melaksanakan program normalisasi drainase di beberapa titik krusial untuk mengantisipasi datangnya musim hujan.
Pembersihan yang dilakukan hari ini di tiga lokasi strategis: Kampung Bugis, Jl. Baru Kelurahan Klaligi di Distrik Sorong Manoi, dan Jl. Nasional Kuda Laut, Yohan. Kota Sorong, Papua Barat Daya(PBD), Sabtu, (16/11/2024).
Langkah ini merupakan tindak lanjut dari arahan Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Eduard Rondonuwu, S.Sos., M.Si., yang menekankan pentingnya persiapan menghadapi cuaca ekstrem. Program ini memanfaatkan anggaran perubahan, menunjukkan keseriusan Pemkot Sorong dalam mencegah bencana banjir di tujuh titik rawan. Dengan upaya ini, diharapkan masyarakat bisa menjalani musim penghujan tanpa khawatir akan banjir.
Penjabat Wali Kota Sorong, Dr. Bernhard Rondonuwu, menegaskan bahwa normalisasi drainase merupakan bagian dari komitmen pemerintah untuk memberikan kenyamanan dan keamanan bagi warganya. Ia menyampaikan bahwa Kota Sorong perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai agar mampu mengalirkan air dengan lancar saat hujan deras.
Selain itu, ia berharap agar saluran drainase yang telah dinormalisasi bisa bertahan lebih lama dan berfungsi dengan baik. Program ini juga melibatkan partisipasi aktif masyarakat setempat untuk menjaga drainase tetap bersih dan bebas dari hambatan. Dengan begitu, Pemkot Sorong yakin potensi genangan air dan banjir dapat diminimalisir.
Dalam pelaksanaan program ini, Pemkot Sorong turut mengimbau masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan di sekitar saluran air. Sampah yang menumpuk di drainase dapat menghambat aliran air dan meningkatkan risiko banjir, khususnya di musim hujan.
Oleh karena itu, kerja sama antara pemerintah dan masyarakat menjadi kunci dalam menjaga kebersihan dan kelancaran drainase kota. Dinas Bina Marga bersama warga juga mengadakan kegiatan gotong royong rutin untuk menjaga lingkungan tetap bersih. Dengan kesadaran bersama, dampak dari program normalisasi ini diharapkan dapat lebih maksimal.
Pemkot Sorong berharap program ini tidak hanya menjadi upaya sesaat, tetapi menjadi kebiasaan yang berkelanjutan bagi masyarakat. Keberhasilan program ini juga bergantung pada kesadaran masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungannya.
Dengan aliran air yang lancar dan saluran yang bersih, warga diharapkan bisa lebih nyaman dan aman menghadapi musim hujan. Pemkot Sorong akan terus memantau perkembangan dan memastikan agar saluran drainase selalu dalam kondisi optimal. (H-2)
Lurah dan camat diminta untuk mengecek saluran-saluran air, mulai dari gorong-gorong, selokan, sungai, hingga kirmir, agar tidak terjadi sumbatan
Fenomena itu bisa berdampak pada skenario terburuk curah hujan yang ekstrem hingga banjir bandang seperti yang pernah terjadi di Jakarta pada 2020.
Ketinggian air berkisar dari 20 sampai dengan 100 centimeter. Pemkot Tangerang juga telah membuat posko pengungsian di Masjid Al Barkah dan Gor Benda.
Pihaknya juga berkoordinasi dengan Dinas SDA, Dinas Bina Marga, Dinas Gulkarmat untuk melakukan penyedotan genangan.
Menko PMK Pratikno memimpin Rapat Tingkat Menteri (RTM) terkait antisipasi cuaca ekstrem di Jabodetabek, salah satunya modifikasi cuaca.
Beberapa kelompok menggunakan perahu kecil turun ke aliran sungai mulai Bendung Gerak di Panjang Wetan hingga Kuripan, Kota Pekalongan untuk mengangkat tanaman eceng gondok di sungai.
Pada tahun ini, Pemprov DKI masih melanjutkan pembayaran lahan yang dibebaskan untuk pembangunan tanggul normalisasi.
Penentuan lokasi (penlok) menjadi salah satu alasan lambannya pembebasan lahan. Bila tak segera rampung, masa berlaku penenentuan lokasi habis.
PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tengah fokus melakukan pembebasan lahan untuk normalisasi kali Ciliwung, khususnya di tiga wilayah yakni Cawang, Bidara Cina, dan Pengadegan.
Akan dilakukan pembebasan lahan dari kawasan Pengadegan hingga Rawajati di Jakarta Selatan dengan panjang total 11 hektare atau 16 kilometer di sepanjang Kali Ciliwung.
Normalisasi pintu air dilakukan untuk mengatasi genangan air yang kerap membanjiri areal persawahan di wilayah tersebut.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved