Headline

Serangan Israel ke Iran menghantam banyak sasaran, termasuk fasilitas nuklir dan militer.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Atasi Banjir 3 Wilayah di Jateng, Normalisasi Sungai Wulan Telan Rp1,2 Triliun

Akhmad Safuan
17/2/2025 16:06
Atasi Banjir 3 Wilayah di Jateng, Normalisasi Sungai Wulan Telan Rp1,2 Triliun
Alat berat mengeruk lahan di atas tanggul Desa Kedungwaru Kidul, Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Demak, dalam pelaksanaan normalisasi Sungai Wulan guna mengatasi banjir di Demak, Kudus, dan Jepara.(MI/Akhmad Safuan)

KEGIATAN normalisasi Sungai Wulan akan segera dilakukan dengan anggaran mencapai Rp1,2 triliun guna mengatasi banjir yang kerap melanda Kabupaten Kudus, Demak dan Jepara, Jawa Tengah. Normalisasi Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer itupun ditargetkan akan rampung pada tahun 2026 mendatang.

Pemantauan Media Indonesia, Senin (17/2) sejak pagi, sejumlah alat berat sudah mulai bekerja melakukan pengerukan di tanggul Sungai Wulan yang berada di perbatasan Kabupaten Demak, Kudus hingga Jepara. Proses normalisasi sungai tersebut yang telah dimulai pada Desember 2024 lalu.

Normalisasi Sungai Wulan yang memanjang dari mulai Jembatan Tanggulangin di perbatasan Demak-Kudus hingga Jepara tersebut dilakukan untuk mengatasi banjir yang menjadi langganan di daerah tersebut. Sebelumnya, akibat jebolnya tanggul sungai itu sejumlah kawasan terendam dan ribuan warga terpaksa mengungsi.

"Beberapa kali tanggul Sungai Wulan jebol dan air sungai melimpas mengakibatkan banjir besar di Demak dan Kudus, kami terpaksa mengungsi dan saat cuaca ekstrem sekarang ini kami khawatir itu terjadi lagi," kata Sugiyarto, 50, warga Karanganyar, Kabupaten Demak.

Hal serupa diungkapkan Amin, 60, warga Undaan, Kabupaten Kudus. Bahwa Sungai Wulan menyimpan ancaman bencana setiap saat. Normalisasi Sungai Wulan yang berlangsung saat ini, menurut Amin, diharapkan dapat menyelesaikan permasalahan banjir di Demak, Kudus, dan Jepara. Apalagi saat musim hujan seperti terjadi seperti sekarang ini.

"Setiap hujan datang terutama pada malam hari kami tidak bisa tidur karena khawatir banjir datang," imbuhnya.

Kepala Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana Fikri Abdurachman mengatakan, pekerjaan normalisasi Sungai Wulan merupakan proyek multiyears berjalan selama tahun tiga tahun, yakni 2024, 2025, dan 2026 yang akan menelan anggaran Rp1,2 triliun.

Menurut Fikri, normalisasi Sungai Wulan sepanjang 30 kilometer itu disebabkan kapasitas daya tampung sungai yang terbatas tidak sebanding dengan volume air yang cukup besar.

"Saat ini daya tampung Sungai Wulan 770 meter kubik per detik, setelah normalisasi akan dapat mencapai 1.300 meter kubik per detik," kata Fikri.

Normalisasi meliputi perluasan sungai dan penguatan tanggul, lanjut Fikri, yang berlangsung sejak Desember lalu progresnya baru tercapai 4%. Hujan yang mengguyur daerah ini sejak bulan lalu menjadi kendala hingga pekerjaan tidak dapat berlangsung cepat. "Kita harapkan setelah selesai normalisasi tidak ada kekhawatiran banjir lagi," tambahnya. (AS/E-4)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Putri yuliani
Berita Lainnya