Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
PENGURUS Harian YLKI Agus Sujatno menilai jika pemerintah menerapkan secepat mungkin cukai Minuman Berpemanis dalam Kemasan (MBDK) maka masyarakat akan memahami, karena banyak masyarakat juga sudah paham bahaya terlalu banyak konsumsi produk MBDK.
"Berdasar hasil survei yg dilakukan YLKI (2023) di 10 kota Indonesia, didapatkan bahwa 58% responden merespon positif terhadap wacana pengenaan cukai di MBDK. Artinya, masyarakat dapat memahami jika ada penerapan cukai pada MBDK," kata Agus saat dihubungi, Jumat (10/5).
Pendapat masyarakat tersebut didasari bahwa bahwa anak dan remaja Indonesia gemar mengonsumsi minuman berpemanis dalam kemasan. Terbukti 1 dari 4 atau 25,9 persen anak usia kurang dari 17 tahun mengonsumsi MBDK setiap hari, bahkan 1 dari 3 atau 31,6 persen anak mengonsumsi MBDK 2-6 kali dalam seminggu.
Baca juga : Setelah Kenaikan Cukai, Masyarakat Perlu Edukasi Bahaya Konsumsi MBDK Berlebihan
Perlu dipahami bahwa cukai merupakan bentuk pengendalian tingkat konsumsi secara fiskal. Dengan cara memungut pajak, karena barang tersebut dianggap memiliki potensi yang membahayakan kesehatan.
"Dalam implementasinya, pengendalian secara fiskal harus dibarengi dengan pengendalian non fiskal. Seperti ada pengendalian dalam pemasaran, iklan, promosi dan sponsorship. Termasuk kemudahan akses mendapatkan/membeli MBDK," ujar dia.
Survei YLKI tersebut menemukan bahwa mudahnya akses pembelian MBDK menjadi salah satu pemicu utama anak dan remaja mengonsumsi. MBDK sangat mudah diakses dan bisa dibeli dalam jarak 2 sampai 10 menit.
Responden membeli MBDK via warung sebanyak 38 persen, minimarket 28 persen, supermarket 17 persen, dan akses lainnya termasuk fasilitas kesehatan seperti rumah sakit, lalu fasilitas umum lainnya seperti sekolah sebesar 18 persen.
"Dengan demikian, efektivitas pengendalian konsumsi melalui fiskal atau cukai harus dibarengi dengan pengendalian non fiskal," pungkasnya. (Iam/Z-7)
BPKH Limited menyampaikan permohonan maaf secara terbuka kepada jemaah haji Indonesia atas ketidaksempurnaan layanan konsumsi yang terjadi pada 14 Dzulhijjah 1446
Pada Mei 2025, kondisi pendapatan konsumen tergerus. Sementara itu, proporsi pembayaran cicilan atau utang justru mengalami peningkatan.
Untuk BBM, tersedia cadangan dengan ketahanan 8-13 hari, sedangkan LPG memiliki ketahanan hingga 5 hari.
MENURUT Asosiasi Pengusaha Kopi dan Cokelat Indonesia (APKCI), jumlah kedai kopi di Tanah Air diperkirakan mencapai 10 ribu gerai yang terdiri dari merek lokal dan merek internasional.
NEGOSIASI perdagangan antara Indonesia dan Amerika Serikat dinilai sebagai peluang sekaligus ancaman. Itu karena kesepakatan yang tercipta bisa memperkuat ekspor Indonesia
KETUA Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Shinta Widjaja Kamdani mengungkapkan bahwa Hari Raya Lebaran tahun ini menjadi Lebaran yang kurang baik bagi dunia usaha.
Penerapan intervensi pada pemaknaan kesehatan atau Health Belief Model dapat membantu efektivitas program kesehatan.
Membangun komunikasi terbuka dan transparan berdasarkan penelitian ilmiah menawarkan peluang nyata untuk memengaruhi pilihan gaya hidup merokok di antara penduduk Indonesia.
Beberapa penyakit kuno seperti Rabies, Trakoma, Kusta, TBC, dan Malaria masih menjadi masalah kesehatan serius di Indonesia.
Menggunakan talenan yang sama untuk sayur dan daging bisa menyebabkan kontaminasi silang berbahaya seperti Salmonella. Simak tips mencegahnya berikut.
Kebiasaan merokok biasanya diawali hanya dengan satu batang rokok tapi akan ada banyak resiko yang mengikuti setelahnya.
Adapun ruang lingkup kerja sama yang dilakukan yaitu pengembangan sistem klaim digital dan pengembangan sistem pembayaran kepada seluruh fasilitas kesehatan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved