Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
MAKANAN berserat bisa membantu diabetesi, orang yang mengidap diabetes, untuk merasa kenyang. Hal itu dikatakan edukator diabetes dari Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati Nurchayatie.
"Fungsi utama serat bagi diabetesi adalah mengenyangkan. Ada gejala diabetes yang merasa mudah lapar," kata Nurchayatie, dikutip Kamis (18/4).
Serat merupakan bagian dari karbohidrat kompleks yang tidak bisa dicerna oleh saluran pencernaan manusia. Ketika berada di dalam tubuh, serat berfungsi untuk menurunkan kadar gula darah karena makanan tidak berada lama di dalam usus 12 jari.
Baca juga : Ini Daftar Buah dan Sayur Penurun Glukosa untuk Penderita Diabetes
Selain itu, serat juga menurunkan lemak darah dan memperlancar pencernaan.
Diabetesi disarankan mengonsumsi 20 gram sampai 30 gram serat per hari atau sekitar lima porsi sayur dan buah. Serat antara lain bisa didapat dari kacang-kacangan, brokoli, dan bayam.
"Sayur daun singkong dan daun katuk (adalah makanan) tinggi serat," kata Nurchayatie.
Baca juga : Cara Menurunkan Gula Darah secara Alami
Selain serat, diabetesi juga harus memenuhi kebutuhan gizi seimbang, bukan hanya tentang mengurangi makanan.
Anjuran gizi untuk diabetesi mirip dengan orang sehat pada umumnya, namun, perlu memerhatikan jadwal (tiga kali makan utama dan tiga kali makan porsi kecil), jumlah (berdasarkan rekomendasi dokter atau dietisian) dan jenis (makanan yang bisa dikonsumsi dalam jumlah bebas dan yang dalam jumlah terbatas).
Diabetesi tetap membutuhkan karbohidrat, yang merupakan sumber energi bagi tubuh, namun, jumlahnya perlu diatur.
Baca juga : Ini Jenis Makanan yang Sebaiknya tidak Dihangatkan
Nurchayatie tidak menyarankan sama sekali menghindari karbohidrat atau mengganti karbohidrat dengan buah, misalnya, karena makanan tersebut tidak berada pada golongan yang sama.
Pasien diabetes disarankan mengonsumsi karbohidrat sebanyak 45% sampai 65% dari total asupan energi, terutama karbohidrat yang berserat tinggi.
Diabetesi juga memerlukan protein, yang merupakan zat pembangun yang berperan dalam pertumbuhan dan regenerasi jaringan tubuh yang rusak.
Baca juga : Konsumsi 6 Air Rebusan Ini Ampuh Turunkan Gula Darah
Protein bisa dikonsumsi sejumlah 10% sampai 20% dari total asupan energi, jumlahnya juga perlu disesuaikan dengan kondisi pasien.
Jika diabetesi juga mengalami gangguan ginjal, ia bisa mengambil persentase protein terendah, yaitu 10%.
Selain protein, diabetesi juga membutuhkan lemak, yang berfungsi sebagai pengangkut dan pelarut vitamin A, D, E dan K. Diet tanpa lemak bisa menyebabkan kekurangan vitamin tersebut.
Lemak bisa dikonsumsi sebanyak 20%-25% dari total asupan energi.
Meski bisa mengonsumsi lemak, diabetesi perlu membatasi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans seperti susu full cream.
Zat gizi yang juga harus dipenuhi diabetesi adalah vitamin, air, dan mineral, yang bisa didapatkan dari sayur dan buah. (Ant/Z-1)
Tetapi, makanan berserat ini sangat penting untuk menjaga kesehatan pencernaan, mengontrol kadar gula darah, kolesterol, dan menjaga berat badan.
PUASA bukan sekadar menahan lapar dan haus, tapi juga menjaga tubuh tetap sehat agar ibadah lebih maksimal. Sayangnya, banyak orang yang mengalami asam lambung naik
Berdasarkan penelitian The Indonesian Journal of Public Health pada 2023, seseorang dengan kondisi tubuh yang lelah secara fisik dan mental akan cenderung memilih makanan kurang sehat.
Kegiatan CSR bertemakan Sharing Happiness With RHI by Floss itu diresmikan bertepatan dengan perayaan ulang tahun ke-10 Rumah Harapan Indonesia bertemakan ‘Brighter Future’.
Makanan tinggi serat wajib dikonsumsi untuk menjaga daya tahan tubuh dan kesehatan pencernaan.
Keseimbangan mikrobiota dalam saluran cerna anak turut menentukan tumbuh kembangnya. Jaga keseimbangan itu dengan asupan prebiotik.
Sayur merupakan sumber penting serat, vitamin, mineral, dan antioksidan yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan.
Mengkonsumsi sayuran secara konsisten dapat mengurangi kemungkinan timbulnya uban, menurut temuan terbaru dari peneliti internasional.
Laporan 2025 Shopper's Guide to Pesticides in Produce mengungkapkan lebih dari 90% sampel buah dan sayuran mengandung sisa pestisida berbahaya.
Setiap aspek memiliki bobot penilaian sebesar 20%, yang mencerminkan pentingnya aspek keberlanjutan dan kolaborasi antarwarga.
Kolesterol tinggi merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering kali disebabkan oleh penumpukan lemak berlebihan dalam tubuh.
Bukannya membantu tubuh menjadi lebih sehat, konsumsi sayuran ini malah bisa menurunkan kondisi Anda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved