Headline
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Tingkat kemiskinan versi Bank Dunia semakin menjauh dari penghitungan pemerintah.
Perluasan areal preservasi diikuti dengan keharusan bagi setiap pemegang hak untuk melepaskan hak atas tanah mereka.
OSTEOPOROSIS dapat diartikan sebagai penyakit tulang sistemik yang dapat dilihat dari kepadatan tulang yang menurun. Selama ini, osteoporosis lebih diketahui sebagai penyakit yang menyerang usia lanjut, tetapi ternyata penyakit ini juga bisa terjadi di usia muda dan remaja.
Kondisi osteoporosis menyebabkan tulang menjadi rapuh dan menimbulkan risiko patah tulang yang tinggi. Bahayanya, tidak ada gejala osteoporosis yang spesifik, hingga sering kali pasien menyepelekannya, seperti nyeri tulang dan otot yang umumnya terjadi pada punggung.
Tak banyak yang tahu, osteoporosis tidak mengenal umur. Penyakit ini bukan penyakit yang hanya menyerang orang tua. Remaja usia 20-an pun dapat terkena osteoporosis jika tidak memperhatikan kesehatan tulang. Karena itu, penting untuk mengenal faktor-faktor yang menyebabkan osteoporosis di usia muda.
Baca juga : Ini Gejala Skoliosis yang Wajib Bunda Tahu
Amenorea merupakan keadaan saat perempuan tidak menstruasi dalam jangka waktu yang panjang. Amenorea menyebabkan menurunnya kadar hormon estrogen. Penurunan kadar estrogen pada perempuan ini membuat tulang keropos atau osteoporosis. Terdapat beberapa gejala dalam kondisi seperti ini, yakni gangguan penglihatan, sakit kepala, nyeri pinggul, rambut rontok, payudara tidak membesar, keluarnya air susu meski tak sedang menyusui, hingga pemberatan suara.
Seperti yang sudah diketahui, kalsium memiliki peran krusial untuk menjaga kekuatan tulang. Kekurangan kalsium dalam tubuh, dapat menimbulkan risiko terkena osteoporosis lebih dini. Maka dari itu, makanan berserat, terutama buah dan sayur, serta susu wajib dikonsumsi untuk menghindari risiko pengeroposan tulang.
Terdapat beberapa efek samping obat yang dapat menyebabkan osteoporosis, seperti kortikosteroid dengan dosis tinggi dan jangka waktu yang lama, dapat menyebabkan pengeroposan tulang yang berujung osteoporosis.
Baca juga : Terjadi Tanpa Gejala, Begini Cara Pengobatan Osteoporosis
Selain empat penyebab di atas, terdapat faktor lain yang dapat memicu osteoporosis, yakni kebiasaan merokok dan minum alkohol, riwayat keluarga dengan osteoporosis, tubuh tidak aktif dalam waktu lama seperti ketika terlalu lama rebahan, dan adanya malabsorbsi nutrisi.
Osteoporosis di usia muda tentu saja adalah hal yang dikhawatirkan banyak orang. Sebab, Osteoporosis akan memunculkan beberapa gejala fisik yang mengganggu aktivitas. Karena itu, terdapat beberapa langkah yang harus diambil untuk mencegah osteoporosis di usia muda, sebagai berikut:
Kalsium dan Vitamin D merupakan nutrisi yang berperan penting pada tulang. Vitamin D didapat dengan mengonsumsi ikan sarden, tuna, dan salmon, hingga kuning telur, hati sapi, serta susu dan berbagai produk olahannya. Sedangkan, kalsium dapat diperoleh dari biji-bijian, sayuran hijau, makanan laut, dan kacang-kacangan.
Baca juga : Dokter Sebut Kaki Rata atau Flat Feet pada Anak Hal yang Normal
Olahraga teratur seperti angkat beban, sepak bola, dan basket, dapat menjaga kesehatan dan kekuatan tulang.
Nikotin dalam rokok dapat menghambat produksi sel pembentukan tulang, menghadang penyerapan kalsium, dan mengurangi aliran darah ke tulang. Maka dari itu, asap rokok meningkatkan risiko pengeroposan tulang di usia dini. Demikian pula dengan alkohol. Konsumsi alkohol berlebihan berpotensi menyebabkan osteoporosis di usia muda.
Itulah hal-hal yang bisa memicu sekaligus mencegah osteoporosis di usia muda, khususnya pada remaja. Pencegahan menjadi hal yang penting dilakukan demi kualitas hidup yang lebih baik di usia muda hingga hari tua.
(Z-9)
Penyebab umum yang dialami oleh jemaah sehingga mengalami permasalahan kesehatan tulang, seperti kepadatan massa di area yang sangat ramai, terutama saat tawaf, sai, atau turun dari bis
MENGONSUMSI susu secara rutin memberikan banyak manfaat pada kesehatan. Karena susu mengandung protein, vitamin mineral, kalsium untuk kesehatan tulang,
Kalsium dan fosfor dalam Vitamin D3 dibutuhkan sebagai nutrisi untuk menguatkan tulang. Vitamin D3 berperan untuk kesehatan tulang dan otot.
Produk susu seperti susu, yogurt, keju, dan mentega dikenal sebagai sumber nutrisi penting, terutama untuk kesehatan tulang dan otot.
Kesehatan tulang adalah aspek penting yang sering diabaikan hingga kita menua. Tulang yang kuat dan sehat mendukung aktivitas sehari-hari dan mencegah osteoporosis.
Berjalan 10 ribu langkah per hari dipercaya dapat meningkatkan kepadatan tulang, merangsang pembentukan tulang baru, serta memperkuat otot dan keseimbangan tubuh.
Dari pemeriksaan yang dilakukan dokter diketahui bahwa ada larva migrans kulit yakni infeksi parasit pada kulit yang disebabkan larva cacing tambang.
REMAJA merupakan salah satu kelompok yang rentan mengalami depresi dan masalah kesehatan mental lainnya. Penting bagi masyarakat memahami cara mengatasi depresi pada remaja.
TUBUH yang sering merasa lelah, pegal, atau nyeri pada tulang dan sendi tidak hanya dialami oleh orang tua. Biasanya, remaja yang mengalami kondisi demikian sering disebut 'remaja jompo'.
Tujuan penyelenggaraan promosi kesehatan prakonsepsi ini adalah memberikan edukasi dalam mengoptimalkan perawatan prakonsepsi pada remaja.
Remaja sangat peka terhadap pendapat orang lain dan rentan terhadap kritik.
TIDAK sedikit yang khawatir penggunaan pil KB pada remaja bisa berdampak buruk dalam jangka panjang, seperti mengganggu tingkat kesuburan.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved