Headline
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Pelaku perusakan dan penganiayaan harus diproses hukum.
Hai Jels! Bagi para ibu yang sedang memiliki anak usia remaja, wajib mewaspadai penyakit skoliosis yang banyak menyerang remaja usia 10-13 tahun. Deteksi dini adalah salah satu upaya awal agar penanganan dapat dilakukan dengan cepat dan tepat. Adapun gejala skoliosis bervariasi tergantung pada tingkat keparahan dan faktor individu. Beberapa gejala yang umumnya terjadi meliputi:
1. Postur tubuh tidak simetris
Salah satu tanda paling jelas adalah postur tubuh yang tidak simetris. Pada kasus yang lebih parah, kondisi ini dapat membuat bahu atau pinggul terlihat lebih tinggi dari sisi lain.
Baca juga : Bunda, Yuk Waspadai Skoliosis pada Anak!
2. Rotasi tulang belakang
Tulang belakang yang mengalami skoliosis juga dapat mengalami rotasi. Serta, menyebabkan korelasi antara kelengkungan tulang belakang dan posisi tulang belakang.
3. Rasa sakit atau ketidaknyamanan
Baca juga : Skoliosis Ternyata Hanya Timbulkan Gejala Pegal
Beberapa individu dengan skoliosis mungkin mengalami rasa sakit pada bagian belakang tubuh, terutama pada daerah yang melibatkan kelengkungan.
4. Ketidaknyamanan saat berdiri atau duduk lama
Aktivitas yang melibatkan posisi duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama, dapat membuat penderita skoliosis tidak nyaman.
5. Perubahan pada organ dalam
Pada kasus skoliosis yang parah, kelengkungan tulang belakang dapat memengaruhi ruang di dalam dada. Lalu, menyebabkan kesulitan bernapas atau ketidaknyamanan pada organ dalam. (B-2)
Skoliosis dapat disebabkan oleh faktor kongenital atau bawaan lahir, faktor neuromuskular atau gangguan otot dan saraf, atau bahkan tidak ketahui sama sekali penyebabnya (idiopatik).
Kalau kamu sering merasa punggung pegal sebelah, bahu nggak sejajar, atau postur tubuhmu makin hari makin miring tanpa sadar, bisa jadi itu bukan cuma kelelahan biasa
ISC mengundang sekolah-sekolah untuk menyaksikan demo screening dan mendorong pihak sekolah dapat melanjutkan program screening skoliosis di sekolah masing-masing.
Skrining perlu dilakukan dua kali. Pertama, pada usia 10 tahun. Kedua, saat anak berusia 12 tahun.
Skoliosis lebih sering terjadi 85% pada usia muda, terutama kepada perempuan menjelang menstruasi pertama atau sekitar usia 10 tahun ke atas.
Studi dari SGH dan NNI mengungkap perkembangan skoliosis idiopatik remaja (AIS) lebih dipengaruhi faktor otak daripada tas berat atau postur buruk.
Melalui pembaruan fitur Pelibatan Keluarga, TikTok berupaya agar orangtua dan wali dapat lebih terlibat dalam mendampingi pengalaman digital anak remaja mereka
Anak dan remaja membutuhkan ruang yang aman dan suportif untuk menyalurkan tekanan emosional yang mereka rasakan, terutama pada masa transisi seperti awal tahun ajaran baru.
Keterlibatan remaja sejak awal menjadi fondasi utama Gerakan RAW termasuk dalam merumuskan nama, nilai, dan arah strategis yang mencerminkan suara dan kebutuhan mereka.
Kasus diabetes pada anak muda makin meningkat akibat pola makan buruk dan gaya hidup pasif. Kenali penyebab, dampak, dan cara pencegahannya sejak dini.
Banyak orang tua lupa memeriksakan kesehatan remaja secara rutin. Padahal, masa remaja rentan terhadap masalah pubertas
3 masalah mental remaja: identitas diri, emosi, dan sosial. Peran orang tua krusial dalam masa tumbuh kembang usia 10–18 tahun.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved