Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
MESKI penyakit Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) atau yang dikenal dengan flu Singapura yang menyerang anak-anak meningkat signifikan saat ini, wacana meliburkan sekolah atau membuat sekolah dari rumah seperti saat pandemi covid-19 disebut belum perlu dilakukan.
Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran Universitas Lambung Mangkurat Banjarmasin, Profesor Edi Hartoyo, menjelaskan meski sama-sama bisa menular dengan cepat, kualitas penyakit yang ditimbulkan oleh virus penyebab flu Singapura berbeda dengan covid-19.
"Kalau flu Singapura sebetulnya ringan tapi memang menular. Sehingga yang perlu dilakukan adalah kalau anaknya kena virus Singapura, memang perlu isolasi, artinya mungkin perlu istirahat sampai dia tidak menular 2-3 hari," kata Edi dalam konferensi pers secara daring, Selasa (2/4).
Baca juga : Waspada! Komplikasi Flu Singapura Bisa Sebabkan Radang Otak hingga Meningitis
Flu Singapura umumnya terjadi secara musiman. Di awal April 2024, berdasarkan laporan dari Kemenkes tercatat sudah 5.461 orang terjangkit flu Singapura di Indonesia.
"Jadi kalau untuk online sekolah tidak sampai ke situ, karena burden of disease atau berat keringannya penyakitnya beda Ini kan penyakit yang ringan, tidak perlu berhenti sekolah. Tapi menular, iya" ujar dia.
Flu Singapura menular secara kontak langsung melalui droplet saluran pernapasan, fekal-oral, air liur, feses, cairan vesikel atau sekret. Sementara penularan kontak tidak langsung melalui media seperti barang, handuk, baju, peralatan, makanan, hingga mainan.
Baca juga : Ancaman Flu Singapura Meningkat, Vaksin Belum Tersedia
Patogenesisnya yakni virus masuk melalui jalur oral atau pernafasan, kemudian terjadi replikasi awal pada faring dan usus, yaitu di sel M mukosa. Terjadi multiplikasi pada jaringan limfoid seperti tonsil, Peyer patches dan kelenjar limfe regional.
"Penyebaran ke kelenjar limfe regional terjadi dalam waktu 24 jam yang diikuti dengan viremia," pungkasnya.
Meski tergolong lebih ringan dibandingkan dengan covid-19, masyarakat diimbau tetap waspada ketika terjangkit flu Singapura. Itu karena jika tidak ditangani dengan tepat dan cepat, flu Singapura bisa menyebabkan komplikasi berupa radang otak dan meningitis.
(Z-9)
Pneumonia bisa menjadi invasif dan berat bagi orang dewasa, terlebih bagi individu yang memiliki penyakit komorbid misalnya HIV atau penyakit jantung pada usia lanjut.
Hari Hepatitis Sedunia dirayakan setiap tanggal 28 Juli sebagai aksi global untuk menunjukkan perhatian terhadap hepatitis yang masih menjadi risiko besar bagi kesehatan masyarakat.
Varian baru virus SARS-CoV-2 yang dikenal dengan nama Nimbus atau varian NB.1.8.1 mulai menarik perhatian dunia setelah penyebarannya meningkat di sejumlah negara Asia.
PARA ilmuwan di Tiongkok telah menemukan sejumlah virus baru yang belum pernah terlihat sebelumnya pada kelelawar yang hidup di dekat manusia.
Peneliti di Tiongkok menemukan 20 virus baru di ginjal kelelawar Yunnan, dua di antaranya mirip dengan virus mematikan Nipah dan Hendra.
HPV itu ada banyak jenisnya, inkubasinya, dan gejalanya. Tidak semua virus HPV bisa memicu kanker serviks. Sebagian hanya memiliki gejala seperti kutil dan menghilang dengan sendirinya.
Dokter Spesialis Anak mengingatkan bahaya DBD atau dengue pada anak-anak, gejalanya bisa mirip flu demam tinggi mendadak, nyeri kepala, mual, muntah. Dengue berbahaya kalau tidak ditangani
CIPUTRA Hospital Surabaya menggelar kegiatan Kids Activity di Ciputra Hospital Surabaya yang merupakan rangkaian peringatan Hari Anak Nasional.
Gritte Agatha menekankan pentingnya membangun rutinitas yang mendukung tumbuh kembang anak, terutama dari sisi nutrisi, meski dirinya tidak selalu bisa berada di rumah.
Vaksin memiliki beragam manfaat, antara lain untuk melindungi anak dari berbagai macam penyakit berbahaya seperti polio serta mencegah komplikasi berat yang dapat menyebabkan kecacatan.
DALAM rangka memperingati Hari Anak Nasional (HAN) 2025, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) turut menyuarakan komitmen bersama untuk pemerataan akses kesehatan pada anak.
Kesehatan anak adalah fondasi bagi masa depan yang cerah. Sayangnya, masih banyak orang tua yang beranggapan bahwa selama anak tampak sehat, pemeriksaan rutin tidaklah perlu.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved