Headline
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Manggala Agni yang dibentuk 2002 kini tersebar di 34 daerah operasi di wilayah rawan karhutla Sumatra, Sulawesi, dan Kalimantan.
Sejak era Edo (1603-1868), beras bagi Jepang sudah menjadi simbol kemakmuran.
SUDAN mengalami krisis pangan terburuk di dunia akibat perang saudara sejak satu tahun lalu. Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) RI berkomitmen mengirimkan bantuan kemanusiaan untuk menanggulangi krisis pangan yang tengah melanda Sudan sebesar Rp2 miliar.
Bantuan kemanusiaan berupa kebutuhan logistik pangan dan obat-obatan yang dibutuhkan oleh rakyat Sudan saat ini.
Hal tersebut disampaikan dalam acara Konferensi Pers Bantuan Kemanusiaan untuk Sudan, yang diselenggarakan di Gedung Baznas RI, Jakarta, Selasa (26/3).
Baca juga : Apresiasi Peran BAZNAS di Timur Tengah, Sudan Siap Kerja Sama Multibidang
Turut hadir Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA, Duta Besar Sudan Untuk Indonesia, Dr. Yassir Mohamed Ali, Duta Besar Indonesia untuk Sudan, Sunarko (via daring), Pimpinan BAZNAS RI, Achmad Sudrajat, Lc, MA, CFRM., serta Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Fungsional Diplomat Madya, M. Sahrul Murajjab.
"Sebagaimana kita tahu bahwa Sudan sedang dilanda banyak musibah tapi Sudan adalah teman terdekat umat Islam di Indonesia. Oleh karena itu Baznas sepakat untuk membantu tahap pertama ini bantuan untuk kemanusiaan sebanyak Rp2 miliar,” ujar Ketua Baznas RI, Prof. Dr. KH. Noor Achmad, MA.
Menurut Kiai Noor, bantuan kemanusiaan tersebut merupakan bantuan dari Program Solidaritas Dunia Islam yang dimiliki Baznas, berbeda dengan Program Palestina.
Baca juga : Ikatan Alumni UIN Jakarta Angkatan 97 Gelar Peduli Yatim Piatu dan Dhuafa
“Bantuan kemanusiaan Baznas saat ini prioritas untuk Palestina, tetapi tidak menutup kemungkinan untuk membantu yang lain yakni Sudan. Jadi tidak hanya Palestina, yang lain juga kita bantu melalui program Solidaritas Dunia Islam,” ujarnya.
Sebagai bagian dari komitmen kemanusiaan, lanjut Kiai Noor, Baznas RI berkoordinasi dengan KBRI Sudan, dan akan terus berupaya untuk memberikan bantuan yang diperlukan di sana.
Untuk itu, kata Kiai Noor, Baznas mengajak semua pihak untuk bersama-sama bergabung dalam upaya membantu masyarakat Sudan yang sedang mengalami krisis ini.
Baca juga : BAZNAS Salurkan Bantuan ke Palestina dalam Masa Darurat, Pemulihan, dan Pembangunan
"Setiap bantuan yang diberikan akan memberikan dampak besar bagi mereka yang membutuhkan. Mudah-mudahan bantuan yang akan kami kirimkan ini dapat membantu meringankan beban masyarakat Sudan," ucapnya.
Sementara itu, Duta Besar Sudan untuk Indonesia, Dr. Yassir Mohamed Ali menyambut baik dan mengucapkan terima kasih dan menyampaikan apresiasi kepada BAZNAS RI atas bantuan yang diberikan.
Yassir mengungkapkan, saat ini kebutuhan yang mendesak bagi masyarakat Sudan yang terdampak konflik adalah bantuan kesehatan karena banyak rumah sakit yang telah dihancurkan.
Baca juga : Dirut BPJS Ketenagakerjaan Serahkan Bantuan Melalui Baznas: Bentuk Peduli Kemanusiaan Internasional
"Hari ini masyarakat Sudan membutuhkan bantuan-bantuan kemanusiaan dan yang paling spesifik dibutuhkan saat ini adalah bantuan kesehatan," ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Direktorat Timur Tengah Kementerian Luar Negeri RI, Fungsional Diplomat Madya, M. Sahrul Murajjab juga turut memberikan tanggapan atas upaya kemanusiaan ini.
"Kita sangat gembira dan mengapresiasi atas inisiatif dari Baznas untuk melaunching bantuan ke Sudan. Hal ini menunjukkan Baznas sebagaimana kita tahu ikut berperan aktif dalam memberikan bantuan ke sejumlah negara khususnya di negara-negara di wilayah Timur Tengah," ujar Sahrul.
Pihaknya juga mengapresiasi apa yang dilakukan Baznas ini. "Dan masyarakat indonesia diharapkan bisa lebih mengerti apa yang teradi dengan saudara-saudara kita di sana, dan bisa memberikan kontribusi terbaiknya untuk ikut serta memberikan bantuan dan meringankan beban warga Sudan," katanya. (H-2)
PERSERIKATAN Bangsa-Bangsa (PBB) terpaksa memangkas secara signifikan rencana bantuan kemanusiaan global untuk 2025. Soalnya, pasokan dana mengalami penurunan.
KEMENTERIAN Kesehatan Sudan menyatakan lebih dari 2.700 orang dalam sepekan telah terjangkit kolera di negara itu.
Lebih dari 400 orang dilaporkan tewas akibat serangan Pasukan Dukungan Cepat (RSF) di wilayah El-Fasher, Darfur, menurut PBB yang mengutip sumber-sumber kredibel.
Di wilayah pesisir timur Sudan yang aman, penduduk menyambut bulan Ramadan dengan berjuang keras untuk berburu dan membeli kebutuhan pokok.
44 warga sipil tewas dan 28 lainnya terluka akibat serangan oleh faksi Gerakan Pembebasan Rakyat Sudan-Utara (SPLM-N).
Di Sudan, perang antara paramiliter Rapid Support Forces (RSF) dan tentara Sudan telah berlangsung sejak April 2023. Kedua pihak saling menuduh melakukan kejahatan perang.
Bantuan yang disalurkan sebesar Rp99.458.850 dan diperuntukan bagi pemerlu pelayanan kesejahteraan sosial (PPKS) di Kabupaten Ciamis.
Adapun bantuan yang sudah disalurkan yakni, 30 paket kebutuhan keluarga (family kit), 30 paket kebutuhan anak, beras ukuran 20 kilogram (kg) sebanyak tiga karung,
Aksi kemanusiaan ini merupakan rangkaian peringatan Hari Bhakti Adhyaksa ke-65 dan HUT Ikatan Adhyaksa Dharmakarini (IAD) ke-25.
Korban bencana banjir dan tanah longsor yang terjadi di Desa Megamendung, Kecamatan Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat, menerima bantuan dari PT Pertamina Gas
BWA merealisasikan bantuan Al-Qur'an kepada peserta doa dan dzikir Jama'ah Dzikir Nurul Wathon Al Hambalangi Wal Khithoh Indonesia sebanyak 1.000 eksemplar untuk 1.000 jamaah.
Bencana pergeseran tanah di Purwakarta berdampak pada 56 kepala keluarga (KK) atau 206 jiwa, dengan 84 jiwa (26 KK) di antaranya masih mengungsi.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved