Headline
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
Dengan bayar biaya konstruksi Rp8 juta/m2, penghuni Rumah Flat Menteng mendapat hak tinggal 60 tahun.
SEKOLAH Lentera Indonesia (SLI) sukses menggelar pementasan drama musikal bertajuk ‘Mulan: The Mighty Magnolia of China’ yang berlangsung di Teater Besar, Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta Pusat, Sabtu (23/3).
Sekitar 350 siswa SLI mengisi panggung Teater Besar. Mereka pun tampil spektakuler dengan balutan busana yang apik, serta nyanyian dan koreografi yang memukau. Tidak hanya menampilkan tarian, nyanyian dan akting, pementasan ini juga menyuguhkan permainan musik seperti biola, drum, dan piano.
Acara sukses digelar selama dua jam dan dihadiri oleh para orangtua, tamu undangan, dan masyarakat umum. Managing Director Sekolah Lentera Indonesia, Dian Nessya Setiawan, mengungkapkan pertunjukan tersebut berhasil menggaet lebih dari 800 pengunjung.
Baca juga : LSPR dan Metamorphose Production Hadirkan Teater Musikal 'Nirwana'
Dian juga menekankan, SLI juga berupaya membangun rasa solidaritas dan kepedulian terhadap komunitas masyarakat melalui pementasan drama musikal tersebut. Profil dari penjualan tiket akan disumbangkan ke Yayasan Indonesia Peduli Anak Berkebutuhan Khusus (YIPABK).
“So far hasil dari penjualan tiket hampir Rp400 juta, dan dengan expenses untuk kebutuhan pementasan dan lain sebagainya kita bisa sumbangkan Rp30-50 juta,” ujar Dian.
Pementasan ini merupakan salah satu program SLI sebagai kesempatan baik bagi para siswa untuk unjuk gigih menampilkan bakat dan membentuk kepercayaan diri mereka di depan umum. Selain itu, pementasan ini juga menjadi sarana membangun kerja sama antarpara staf, guru, dan orangtua yang ikut terlibat sebagai kru.
Baca juga : Siswa SMP Labschool Kebayoran Tampilkan Drama Musikal Lewat Sky On Stage 2023
Pementasan ini dipersiapkan dengan sangat baik sejak September 2023, dengan menggandeng para pelatih dari perusahaan teater ternama Indonesia, EKI Dance Company.
Dian mengatakan tema ‘Mulan: The Mighty Magnolia of China’ dipilih karena pihak sekolah tidak ingin hanya melibatkan dan menonjolkan anak laki-laki tetapi juga siswa perempuan, terutama yang menjadi pemeran utama. “Kita mau menunjukkan bahwa perempuan bisa menjadi sesuatu yang hebat,” kata Dian.
Keluarga dan jati diri drama musikal ini mengusung kisah Mulan, seorang gadis yang menyamar sebagai laki-laki untuk menggantikan ayahnya dalam berperang dan membawa kehormatan bagi keluarganya. Pertunjukkan mengambil latar belakang waktu pada abad keempat hingga keenam masehi.
Baca juga : Kembali Jadi Ken Dedes, Ara Ajisiwi Siapkan Stamina
‘Mulan: The Mighty Magnolia of China’ terinspirasi dari sebuah puisi berjudul Ballad of Mulan yang mengisahkan perjalanan seorang gadis dalam menyelamatkan keluarga dan menemukan jati dirinya.
Pemeran Mulan, Angela Rambie, mengaku tantangan berlatih selama sembilan bulan adalah harus pintar membagi waktu dengan urusan sekolah. Di samping itu adalah berusaha membangun chemistry dengan aktor atau pelajar lainnya yang terlibat pementasan.
“Saya selalu meminta petunjuk dari Tuhan, saya berdoa dan selalu mencari nilai-nilai dari orangtua, dari direktur, koreografer, semuanya mendukung saya. Saya merasa bersyukur karena semua itu,” ujar Angela yang menjadikan Emma Watson sebagai role model di dunia perfilman.
Sementara orangtua Angela, Bastiaan Rambie Juni Sagita, mengaku sangat bersyukur anaknya dapat bersekolah di SLI. Putrinya diberikan kesempatan untuk dapat tampil guna menggali potensi dirinya ke depan.
“Anaknya pendiam. Kami sendiri baru menyadari Angela punya talenta ini, jadi sesuatu yang baru, didukung oleh guru-gurunya, yang mengarahkan, mengasah dengan baik. Kami bersyukur kepada Tuhan yang sudah memberikan talenta itu untuk Angela. Kami bangga sebagai orangtua dan berterima kasih kepada sekolah yang bisa menyalurkan bakat tersebut," kata Bastiaan dan Juni. (Z-6)
Pementasan ini merupakan bagian dari ujian akhir mata kuliah Introduction to Performing Arts Communication dan sepenuhnya diproduksi oleh mahasiswa.
Lakon lahir dari respons terhadap perubahan kondisi lingkungan pesisir dan laut, akibat aktivitas penambangan pasir laut, penggunaan alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan.
UKM Teater 28, Universitas Siliwangi menampilkan karya berjudul "Arah Menuju Temaram" dalam rangkaian Pentas Keliling 2025 dilakukan di Kota Tasikmalaya, Cirebon, Tegal dan Wonosobo.
Meski membawa tema-tema yang cukup berat, Teater Teriakan menegaskan bahwa pertunjukan mereka tidak dimaksudkan untuk menyindir atau menyerang pihak tertentu.
Pementasan teater ini dilakukan oleh YAI yang sudah 13 tahun aktif mengadakan penyuluhan kanker anak di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Pascal Phoa ikut berperan dalam drama Macbeth, yang diselenggarakan di Circle in the Square Theatre di New York, Amerika Serikat (AS).
Sebagian besar produksi film Pengin Hijrah dilakukan di tiga kota di Uzbekistan. Toshkent, Samarkan, dan Bukhara
Setelah sukses dengan tiga musim pertunjukan di tahun 2017, 2018, dan 2022, Musikal Petualangan Sherina kembali hadir dengan produksi terbarunya pada 11-20 Juli 2025.
Drama musikal ini sukses digelar pada Januari lalu. Saat dilakukan penayangan di Taman Ismail Marzuki setidaknya ada 1.800 penonton yang terbagi dalam dua sesi.
School Production ini menjadi platform yang nyata bagi siswa untuk mengembangkan diri melalui kerja tim, tanggung jawab, ekspresi kreatif, dan kepemimpinan.
Kisah ini mengikuti perjalanan Sanghyang Guruminda, seorang pangeran dari kahyangan yang menentang takdirnya dan dikutuk untuk hidup di bumi sebagai lutung.
Censtacom kembali menghadirkan produksi Broadway berlisensi ke Indonesia dengan Sister Act: A Divine Musical Comedy.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved