Headline
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Bartega buka kegiatan belajar seni sambil piknik, ditemani alunan jazz, pun yang dikolaborasikan dengan kegiatan sosial.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
KEMENTERIAN Komunikasi dan Informatika RI (Kemenkominfo) mengajak masyarakat Palu Timur memahami esensi penting pilar keamanan digital. Merujuk pada survei Indeks Literasi Digital Nasional Berdasarkan Pilar tahun 2022, pilar ini memiliki angka paling kecil dibandingkan ketiga lainnya yaitu di 3,12 dari skala 5,00.
Kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas literasi digital masyarakat agar dapat menggunakan internet dan teknologi digital yang lebih optimal.
“Masyarakat harus memahami empat pilar literasi digital utamanya mengenai keamanan digital agar aktivitas keluarga saat berinternet dapat dijalani dengan nyaman,” jelas Camat Palu Timur, Rusdin,SE, MM saat kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Aula Kantor Kecamatan Palu Timur, Kota Palu (15/3).
Baca juga : Jaga Jejak Digital Pastikan Keamanan Data Pribadi
Rusdin melanjutkan, selain pilar keamanan digital, tiga pilar lainnya juga harus dipahami sehingga para peserta diharapkan dapat memperhatikan pemaparan materi dari para narasumber agar memahami mengenai pentingnya literasi digital untuk menjaga diri dan keluarga di tengah pesatnya digitalisasi.
“Digitalisasi sangat penting bagi kita terutama buat ibu-ibu, semua kegiatan sekarang ditunjang dengan adanya handphone yang mudah digunakan seperti untuk belanja, komunikasi dengan saudara yang jauh, mengumpulkan ibu-ibu PKK dalam sebuah kegiatan,” tuturnya. Pegiat literasi digital dari Masyarakat Anti Fitnah Indonesia (Mafindo) dan Tular Nalar, Yohanes Seto Prayogi dalam kesempatan yang sama turut memaparkan mengenai hoaks.
Yohanes menjelaskan dengan memberikan peserta pemahaman melalui permainan di mana peserta diminta untuk menggambar sesuatu di punggung peserta lainnya dan gambar tersebut harus diteruskan ke peserta lainnya sampai ke beberapa peserta. Hasilnya tidak ada satupun peserta terakhir yang dapat menebak gambar yang asli, hal tersebut terjadi karena dalam menyampaikan informasi, setiap orang punya opini sehingga peserta diminta untuk berhati-hati dalam menerima dan membagikan informasi di internet.
Baca juga : Masyarakat Perlu Sebarkan Literasi Digital dalam Lingkup Keluarga
“Terkadang kita susah membedakan mana yang informasi mana yang opini, hal ini penting diketahui agar dalam menangkap informasi, kita bisa menyaring informasi yang akan kita bagikan dan mana yang tidak,” jelasnya.
Sementara itu, Mentor dari IBTI Maleo Techno Center, Nur Rina Maskayanti menjelaskan mengenai data pribadi dan cara melindungi data pribadi bagi keluarga. Rina menjelaskan ada dua jenis Data Pribadi yang harus dilindungi.
“Data pribadi adalah privasi kita, hak kita mau membagikan data-data itu ke orang atau tidak, ada dua jenis data pribadi yaitu data pribadi umum dan data pribadi spesifik,” jelasnya
Baca juga : 4 Pilar Literasi Digital menjadi Kunci Wujudkan Masyarakat Cerdas di Ruang Digital
Data pribadi umum, lanjut Rina, mencakup nama lengkap, jenis kelamin, kewarganegaraan, agama, status perkawinan, dan/atau data pribadi yang dikombinasikan untuk mengidentifikasi seseorang. Sedangkan data pribadi spesifik mencakup rekam medis pribadi, catatan kejahatan, data anak, keuangan pribadi, dan juga meliputi data lain yang sesuai dengan ketentuan perundang-undangan.
Menjaga data pribadi sangat penting agar keamanan kita dalam berinternet dapat terwujud. Rina membagikan tips dalam menjaga data pribadi agar tidak disalahgunakan oleh orang lain, salah satunya adalah tidak asal klik link yang masuk ke gawai.
“Jangan kita asal klik link yang diterima baik via sms, email, dan aplikasi lainnya, kalau kita menemukan kasus seperti itu kita abaikan atau hapus saja karena berisiko data-data yang ada di hp kita dapat diambil,” pungkasnya.
Kegiatan Gali Ilmu Literasi Digital di Kota Palu, Sulawesi Tengah merupakan rangkaian kegiatan program Indonesia Makin Cakap Digital yang diinisiasi oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo). Kegiatan ini dihadiri sebanyak kurang lebih 100 peserta yang terdiri kalangan Ibu-ibu PKK dan komunitas di Kecamatan Palu Timur, Kota Palu.
Adapun informasi lebih lanjut mengenai kegiatan dan info terkait literasi digital dapat diakses melalui media sosial Instagram @literasidigitalkominfo, Facebook Fanpage @literasidigitalkominfo, kanal YouTube Literasi Digital Kominfo, dan website
literasidigital.id. (H-2)
Program Lab Komputer Keliling (Lakoling) yang hadir sebagai solusi nyata menjembatani kesenjangan akses teknologi dan literasi digital, khususnya di wilayah 3T.
Kegiatan bertema Socialization and Workshop of IT-Based Good Governance, Machine Learning, and Renewable Energy for Indonesian Migrant Workers, ini digelar selama tiga hari.
Antisipasi dampak negatif globalisasi: pelajari strategi jitu hadapi tantangan ekonomi, sosial, dan budaya. Siap menghadapi perubahan dunia? Klik di sini!
Globalisasi tak terhindarkan? Pelajari cara menangkal dampak negatifnya bagi ekonomi, sosial, & budaya. Tips ampuh untuk Indonesia & bisnismu!
Globalisasi tak terhindarkan, tapi dampak negatifnya bisa dicegah! Pelajari cara cerdas menghadapinya, lindungi budaya lokal, dan raih manfaatnya. Klik sekarang!
LITERASI digital menjadi aspek krusial dalam menghadapi era teknologi informasi yang terus berkembang.
Terdakwa kasus situs judol berinisial ZA membantah keterlibatan mantan Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Budi Arie Setiadi dan PDIP dalam kasus tersebut.
Pernyataan itu menyusul penetapan lima tersangka oleh Kejaksaan dalam kasus PDNS, termasuk seorang mantan pejabat Kementerian Kominfo.
Kepala Seksi Intelijen Kejari Jakpus Bani Immanuel Ginting menyebut terjadi pengondisian pemenang tender pengadaan barang dan jasa pengelolaan antara pihak Kemenkominfo.
SEKRETARIS Jenderal (Sekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Projo Handoko membantah Budi Arie Setiadi terlibat dalam melindungi situs judi online.
Proses registrasi izin kunjungan jurnalistik yang saat ini berlaku masih dijalankan secara manual dan belum memiliki standar khusus.
Tercatat ada sebanyak 162 instansi yang ikut serta yang karyanya dinilai enam pakar selama 3 bulan untuk ajang Anugeram Media Humas 2024.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved