Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
BERDASARKAN data Survei Status Gizi Indonesia (SSGI) pada 2022, prevalensi tengkes atau stunting di Indonesia telah mengalami penurunan dari tahun sebelumnya sebesar hampir 3% dari 24,4% menjadi 21,6%. Akan tetapi tetapi pada 2023 penurunan tengkes tercatat sangat lambat hanya 0,1% dari 21,6% menjadi 21,5%.
Guru Besar Pangan dan Gizi IPB University Prof. Ali Khomsan menjelaskan bahwa jika melihat dari tren data selama lima tahun terakhir, harapan untuk mencapai penurunan 14% di tahun 2024 seperti yang ditetapkan pemerintah sangat tidak mungkin tercapai jika masih menerapkan pola yang sama. Untuk itu, diperlukan upaya luar biasa untuk percepatan penanganan tengkes.
“Penting bagi pemerintah untuk merumuskan tatalaksana stunting. Penanganan anak yang sudah terlanjur stunting harus menggunakan food-based approach dengan bantuan makanan bergizi terus-menerus minimal 90 hari. Tentunya hal itu harus terkoordinasi dan terprogram dengan baik dengan durasi yang baik,” ujarnya kepada Media Indonesia pada Selasa (19/3).
Baca juga : Pemkab Purwakarta Minta Partisipasi Masyarakat Turunkan Stunting
Menurut Ali, penelitian dan praktik di berbagai negara telah menunjukkan bahwa permasalahan gizi yang terjadi akibat tidak seimbangnya asupan energi dan zat gizi lainnya dapat menyebabkan masalah gizi di antaranya kurus (gizi kurang), gemuk (gizi lebih), dan stunting. Hal itu bisa diatasi hanya dengan pendekatan pangan mulai dari pemberian protein seperti konsumsi telur.
“Penelitian membuktikan jika kita memberikan intervensi konsumsi telur setiap harinya kepada anak yang stunting, penurunan stunting bisa terjadi hampir 47 hingga 50%. Apalagi jika dilakukan dengan pendekatan pangan yang lebih lengkap daripada sekedar telur, misalnya juga dengan pemberian susu dan makanan lengkap gizi lainnya,” ujarnya.
Dengan mengonsumsi telur setiap hari, lanjut Ali, maka anak-anak akan mempunyai pertumbuhan fisik yang baik karena memperoleh protein berkualitas tinggi. Harga yang terjangkau dari telur jika dibandingkan dengan jenis protein hewani lainnya menjadi prasyarat penting agar telur bisa diakses oleh kebanyakan keluarga di Indonesia.
Ali menilai bahwa kemajuan ekonomi suatu masyarakat ternyata diikuti oleh meningkatnya konsumsi telur. Amerika Serikat misalnya dapat dikatakan sebagai konsumen telur tertinggi, yaitu 314 butir per orang per tahun, Inggris 290 butir, Jepang 269 butir, sementara negara-negara Eropa lain 210 butir, sedangkan Indonesia hanya 125 butir.
“Jika kita lihat di lapangan, seringkali bantuan-bantuan zat gizi ini berfokus pada anak stunting tapi luput dari anak-anak yang mengalami gizi kurang. Meskipun sudah ada program spesifik yang dilakukan lintas sektoral tapi saya kira sangat penting pendekatan pangan ini dilakukan untuk mempercepat penurunan stunting,” ungkapnya. (H-2)
Prof Husin menekankan spekulasi tentang dimensi paralel (multiverse) masih berada dalam ranah ilmiah yang belum bisa dibuktikan secara empiris.
Kaki seribu memiliki peran penting sebagai pengurai alami di ekosistem.
Seharusnya, saat musim kemarau, curah hujan menurun. Tapi sekarang, justru hujan terjadi terus-menerus. Ini yang disebut sebagai kemarau basah.
PAKAR Ekonomi Sumber Daya Lingkungan dari IPB University Aceng Hidayat menegaskan pemerintah perlu segera memilih wilayah kepulaun Raja Ampat sebagai tempat ekologis atau nonekologis.
Kegiatan ini menjadi momentum strategis untuk mengkaji kembali relevansi struktur keilmuan, arah pendidikan tinggi, dan integrasi teknologi dalam sektor pangan dan pertanian.
Sistem outsourcing atau alih daya selama ini menjadi solusi efisiensi bagi berbagai perusahaan di Indonesia.
Salah satu solusi yang kini banyak dikenalkan dalam upaya mengatasi stunting ialah pemanfaatan daun kelor (moringa oleifera) yang memiliki kandungan gizi tinggi seperti protein, dan vitamin A
Kabupaten Tuban berhasil menurunkan angka stunting sebesar 7,1% dari yang semula 24,9% di tahun 2022 menjadi 17,8% di tahun 2023
Pembiayaan program pembangunan di bidang pangan dan gizi harus memiliki nilai yang signifikan dan terjamin keberlanjutannya.
RPJMN menargetkan prevalensi stunting alias tengkes tinggal 14% pada 2024. Namun progres penurunan belakangan kurang signifikan, bahkan nyaris stagnan.
LPS berkolaborasi dengan Yayasan Care Peduli (YCP/Care Indonesia) mendukung pencapaian generasi emas Indonesia melalui implementasi program percepatan penurunan stunting.
DOKTER dan Ahli Gizi Masyarakat, Tan Shot Yen menjelaskan masalah stunting akan terus terjadi jika tidak ada kesadaran dari semua pihak, terutama produsen dari susu formula.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved