Headline
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.
Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.
DIREKTUR Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular Kementerian Kesehatan (Kemenkes) Imran Pambudi mengatakan terdapat tiga tantangan yang menyebabkan kasus-kasus ada di masyarakat. Diketahui kasus kusta saat ini sebanyak 17 251 kasus yang terdeteksi.
Ada tiga tantangan yang terjadi dalam penanganan upaya pengendalian kusta di Indonesia. Pertama, adanya keterbatasan pengetahuan dan kesadaran dari masyarakat baik itu stigma dan diskriminasi yang masih tinggi.
"Sehingga upaya kami adalah berkolaborasi dengan organisasi profesi, pemerintah daerah, dan Direktorat Promosi Kesehatan Kemenkes dalam penyebarluasan informasi kusta termasuk dalam peningkatan kapasitas kader. Selain itu juga melibatkan orang yang pernah mengalami kusta dalam sosialisasi kusta itu sendiri," kata Imran dalam konferensi pers di kantor Kementerian Kesehatan, Jakarta, Selasa (5/2).
Baca juga : WHO Lanjutkan Penggunaan Hirdroksiklorokuin untuk Obat Covid-19
Faktor kedua yakni masih rendahnya peran pemerintah daerah dalam kegiatan kemoprofilaksis dan pencarian kasus aktif. Diketahui pada 2023 kasus kusta yang ditemukan sebanyak 14.376 kasus dari 11 provinsi dan 124 kota atau Kabupaten yang belum eliminasi.
Kementerian Kesehatan menerbitkan Surat Edaran Nomor: HK.02.02/C/173/2023 tentang Neglected Tropical Diseases (NTDs) 2023 dan memasukkan menu kegiatan pada alokasi Dana Alokasi Khusus (DAK) non fisik dan Bantuan Operasional Kesehatan (BOK).
"Tantangan terakhir yakni keterbatasan ketersediaan MDT kusta yang merupakan hibah dari WHO. Sehingga kemandirian penyedia Multi Drug Therapy (MDT) kusta dilakukan oleh Kementerian Kesehatan," ujar dia.
Imran menjelaskan bahwa obat kusta sampai tahun lalu masih bergantung kepada Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Padahal WHO anggaran yang didapat terus menurun Sehingga ketersediaan obat dari WHO pada 2 tahun terakhir sulit.
"Kementerian Kesehatan sudah mengadakan obat dengan dana sendiri sehingga separuh masih dari WHO separuh lagi dialokasikan dari Kemenkes," pungkasnya. (Iam/Z-7)
PENYAKIT hipertensi, diabetes melitus, hingga masalah gigi menjadi penyakit yang banyak ditemukan dalam program Cek Kesehatan Gratis (CKG).
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Timur melakukan penyelidikan epidemiolog menyusul temuan 2 kasus covid-19 di provinsi tersebut.
Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Kesehatan (Kemenkes) menegaskan pentingnya memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak-anak sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan.
Sejalan dengan penjelasan Kementerian Kesehatan yang menyebutkan vaksinasi booster covid-19 tetap direkomendasikan.
Lonjakan terbaru kasus covid-19 di sejumlah negara di Asia kembali menghadirkan tantangan kesehatan masyarakat yang harus segera ditangani.
DISPARITAS prevalensi stunting antara provinsi masih sangat besar. Provinsi Bali menjadi provinsi terbaik dalam hal penurunan stunting, bahkan jauh di bawah angka nasional.
WHO mengungkap kebersihan di lingkungan rumah berperan penting dalam pencegahan kanker serviks.
Samoa, Nauru, dan Tonga masuk dalam daftar negara dengan tingkat obesitas tertinggi di dunia. Bagaimana dengan Indonesia? Simak data terbaru dari WHO.
Laporan WHO terbaru menyebutkan bahwa mulai pertengahan April 2025 sirkulasi varian LP.8.1 mulai berkurang dan varian baru NB.1.8.1 meningkat, yang diberi nama varian Nimbus
AKHIR Mei yang lalu peningkatan kasus covid-19 kembali terjadi di Asia Tenggara seperti Singapura, Thailand, Hongkong, dan Malaysia. Banyak negara juga mulai bersiap.
TERJADI lonjakan kasus covid-19 di berbagai negara, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) mengeluarkan Surat Edaran (SE) tentang Kewaspadaan Terhadap Peningkatan Kasus Covid-19.
Otoritas kesehatan terkemuka AS dan Argentina juga meluncurkan apa yang mereka sebut sebagai ‘sistem kesehatan internasional alternatif’ yang terpisah dari WHO.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved