Headline
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Pengacara Tannos menggunakan segala cara demi menolak ekstradisi ke Indonesia.
Sekitar 10,8 juta ton atau hampir 20% dari total sampah nasional merupakan plastik.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) akan melakukan survei mengenai populasi dan sebaran macan tutul jawa di wilayah Jawa. Program tersebut bertajuk Java Wide leopard Survey (JWLS).
Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem Satyawan Pudyatmoko mengungkapkan, saat ini, posisi satwa dilindungi itu kian tersudut. Banyak habitat mereka yang tergerus pembangunan. Oleh karena itu, pemetaan mengenai populasi dan sebaran macan tutul diperlukan untuk upaya konservasi.
“Survei ini menjadi penting untuk mengetahui seberapa tersudut macan tutul yang ada di Jawa. Bisa jadi masih ada, tapi kalau cuma lima ekor atau tiga ekor, secara ekologis tidak ada artinya. Apalagi kalau terputus hubungannya dengan populasi yang lain,” kata Satyawan di gedung Manggala Wanabakti, Jakarta Pusat, Selasa (27/2).
Baca juga : Ribuan Spesies Terancam Punah, Masyarakat Diajak Selamatkan Satwa Liar
Ia menjabarkan, survei tersebut akan memanfaatkan teknologi kamera pengintai dan merupakan kegiatan kolaboratif survei satwa liar pertama di Indonesia yang memanfaatkan kamera pengintai terbesar.
Secara rinci, akan ada 600 unit kamera pengintai yang dipasang pada sekitar 1.160 stasiun pengamatan di 21 bentang alam. Area-area pengamatan meliputi 10 taman nasional, 24 kawasan suaka alam dan 55 kawasan hutan lainnya.
Selain itu, JWLS juga mengumpulkan sampel kotoran macan tutul untuk mengetahui struktur populasi macan tutul jawa dan preferensi satwa mangsanya. Adapun, sebanyak 550 sampel kotoran macan tutul jawa menjadi target untuk dikoleksi secara bersamaan dalam survei kamera pengintai
Baca juga : 2 Pelaku Perdagangan Satwa Dilindungi Ditangkap
Survei yang akan dilaksanakan selama kurang lebih dua tahun itu, kata Satyawan, diharapkan dapat menghasilkan data dasar status populasi dan preferensi satwa mangsa macan tutul jawa yang akurat berdasarkan kaidah ilmiah yang kuat.
“Kegiatan yang dilakukan di tingkat landscape ini bertujuan agar, jika ada populasi yang terputus, kita analisis apakah mungkin ada koridor yang menghubungkan lokasi tersebut dengan yang lain. Selain itu, hasilnya nanti diharapkan antara subpopulasi satu dan yang lain ada pertukaran individu untuk menghindari perkawinan kerabat yang menyebabkan penurunan kualitas genetik dan morfologi bagi generasi berikutnya,” ucap Satyawan.
Menurut Satyawan, macan tutul sebagai top predator memiliki peran penting bagi keseimbangan ekosistem. Jika mereka punah atau kelebihan populasi di satu area, ekosistem pasti akan terganggu.
Ia mengambil contoh banyaknya konflik yang timbul antara manusia dan monyet ekor panjang di wilayah Jawa. Hal itu, menurutnya, disebabkan minimnya satwa predator yang ada di hutan sehingga menyebabkan populasi monyet ekor panjang meningkat.
“Ketika populasi naik, harus ada predator yang mengurangi populasi tersebut. Kalau tidak, mereka akan menyeberang ke tempat pemukiman penuduk,” ungkapnya. (Z-11)
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
‘’Kolaborasi, termasuk dengan kerja sama dengan pihak swasta menjadi kunci untuk membangun sistem pengelolaan sampah yang efektif, bernilai ekonomis dan ramah lingkungan,”
KEPALA Subdit Ditjen KLHK Yuli Prasetyo Nugroho menuturkan terdapat beberapa kearifan lokal dari masyarakat adat yang dapat menjadi contoh dalam pengelolaan sampah sisa makanan (food waste).
Kayu itu dikumpulkan untuk kemudian direbus. Sebanyak 10 kg kayu mangrove, direbus dengan 10 liter air untuk menghasilkan 7 liter cairan tinta.
Program pembagian bibit pohon gratis yang digagas KLHK menjadi langkah penting dalam upaya pelestarian lingkungan di Indonesia.
Dalam mengelola sampah kemasan, GCPI bekerja sama dengan Indonesia Packaging Recovery Organisation (IPRO),
Pendanaan konservasi ini memerlukan anggaran besar sehingga memerlukan kontribusi semua pihak untuk menutup gap antara anggaran dengan kebutuhan yang tersedia.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved