Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
Sebanyak lima ekor harimau di Medan Zoo, Sumatra Utara, dilaporkan mati dalam beberapa waktu terakhir. Menanggapi hal itu, Ketua Forum Harimau Kita, Erni Suyanti, menyatakan perlunya pengawasan ketat terhadap pengelolaan lembaga konservasi guna memastikan kesejahteraan satwa.
Ia menyatakan perawatan satwa di kebun binatang wajib memenuhi prinsip-prinsip kesejahteraan, yakni bebas dari rasa lapar dan haus, bebas dari rasa tidak nyaman, bebas dari rasa sakit, luka dan penyakit, bebas dari rasa takut dan stres serta bebas untuk mengekspresikan tingkah laku alamiah.
“Ini artinya dalam perawatan satwa harimau, kebun binatang harus punya pakan yang cukup sesuai kebutuhan, memiliki kandang yang bersih, aman dan nyaman sesuai dengan jenis satwa, adanya fasilitas kesehatan dan tenaga medis yang memadai, serta kontrol kesehatan secara rutin, meski di lingkungan areal yang terbatas namun harimau masih bisa mengekspresikan perilaku alaminya dengan pemberian environmental enrichment/ pengkayaan kandang, sebagai upaya untuk menghindari stress dalam kandang,” kata Erni saat dihubungi, Jumat (16/2).
Baca juga : Seekor Harimau Dijerat di Kebun Warga Jambak Pasaman
Terkait kasus matinya lima harimau di Medan Zoo, Balai Besar KSDA Sumatra Utara telah memberikan teguran sebanyak dua kali terhadap pengelola Medan Zoo agar pengelolaan satwa koleksinya memenuhi kesejahteraan satwa.
Berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan nomor P.22 tahun 2022 tentang Lembaga Konservasi, LK umum memiliki kewajiban di antaranya untuk mengelola intensif LK sesuai dengan etika dan kesejahteraan satwa, melakukan pemeriksaan kesehatan satwa secara reguler dan pencegahan penularan penyakit serta membangun infrastruktur di antaranya fasilitas kesehatan, sarana prasarana pemeliharaan.
“Dari hasil monitoring pihak-pihak terkait ketiga hal tersebut belum terpenuhi, tidak tersedia tenaga dokter hewan, fasilitas kesehatan/klinik belum ada, dan obat-obatan terbatas dan gudang obat tak terawat dan kotor, kandang sempit dan tidak layak. Hal ini bisa sebagai salah satu pemicu terjadinya kematian satwa secara beruntun, selain tua juga ditemukan adanya gangguan kesehatan yang kemungkinan tidak terdeteksi secara dini,” ungkap Erni.
Baca juga : Erha Tiada, Harimau Sumatra Penghuni Medan Zoo Tersisa 5 Ekor
Ia menegaskan, untuk itu fungsi monitoring, evaluasi dan pembinaan terhadap pengelolaan LK terutama yang memiliki izin memelihara harimau sumatra perlu diperkuat, serta peningkatan fungsi kontrol dan mekanisme penilaian kelayakan LK sebelum dinyatakan layak memelihara harimau.
“Perlu penerapan sistem sanksi dengan lebih ketat untuk temuan pelanggaran. Yakni jika ada LK yang menelantarakan satwa atau mengelola satwa yang tidak sesuai dengan etika dan kesejahteraan hewan, maka sanksi seperti pada peraturan perundangan terkait bisa diterapkan, yakni sanksi adminsitratif, denda hingga pencabutan izin LK,” pungkas Erni. (Z-11)
Baca juga : Spesies Kura-Kura Terancam Punah Endemik Rote Mulai Bertelur
Revitalisasi ini akan mengusung konsep zonasi satwa, yaitu penataan berdasarkan klasifikasi habitat, jenis satwa, serta kebutuhan ekologisnya.
Konservasi yang ideal harus dilakukan di habitat asli gajah yang masih menyediakan pakan dan air alami, bukan di areal bekas perkebunan atau dekat permukiman.
Di tengah meningkatnya tekanan terhadap ekosistem akibat perubahan iklim dan pembangunan, upaya konservasi menjadi semakin penting dan mendesak.
LANGKAH pemerintah dipuji karena berani menutup lahan sawit ilegal yang beroperasi di kawasan Hutan Konservasi Taman Nasional Tesso Nilo (TNTN), Riau.
Dalam satu tahun terakhir, lebih dari 7.600 telur penyu berhasil ditemukan dan diselamatkan di Pulau Serangan. Dari jumlah itu, sekitar 4.000 telur berhasil menetas menjadi tukik.
POPULASI kera hidung panjang atau Bekantan (nasalis larvatus) di pusat konservasi Pulau Curiak, Kabupaten Barito Kuala, Kalimantan Selatan (Kalsel) terus bertambah.
GOOGLE merilis teknologi berbasis kecerdasan buatan (AI) SpeciesNet. Ini model AI yang mampu mengidentifikasi satwa liar dengan menganalisis foto dari kamera jebak.
Satwa mencakup semua jenis hewan, mulai dari yang berukuran kecil seperti serangga, hingga hewan besar seperti gajah dan paus.
Dia mengatakan bahwa dirinya berharap nantinya dapat membuat gerakan mencintai satwa Indonesia.
Dia menilai sikap mencintai hewan yang dimiliki Presiden Prabowo ini menjadi teladan bagi masyarakat. Hal ini lantaran kehadiran hewan atau satwa merupakan bagian dari ekosistem.
Menhut Raja Juli Antoni melakukan peninjauan ke Pusat Penyelamatan Satwa Tasikoki. Salah satu yang disorot yakni terkait upaya penyelamatan penyelundupan satwa.
Dalam kehidupan sehari-hari, istilah "hewan" dan "satwa" sering digunakan secara bergantian, namun keduanya memiliki makna yang berbeda.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved