Headline
RI-AS membuat protokol keamanan data lintas negara.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
PRATISI psikologi anak usia dini lulusan Universitas Indonesia, Aninda, mengatakan ibu baru dari kelompok Gen Z memiliki kecenderungan ingin menjadi the perfect mother atau ibu yang sempurna dibandingkan generasi sebelumnya karena akrab dengan teknologi.
"Orangtua baru dari Gen Z memiliki kecenderungan untuk menjadi perfect mother dibandingkan generasi sebelumnya, karena dia akrab banget sama teknologi, dan sudah biasa terpapar teknologi untuk mencari tahu pola asuh, sementara generasi sebelumnya harus tanya orangtua atau baca majalah dulu," kata Aninda, dikutip Minggu (11/2).
Aninda mengatakan, ibu baru dari generasi Z, yang berusia 18-27 tahun, memiliki ekspektasi menjadi ibu yang sempurna karena era sekarang paparan internet dan media sosial sudah sangat mudah sehingga banyak inspirasi mengenai pola asuh yang bisa diikuti.
Baca juga : Ibu Bahagia akan Beri Pengasuhan yang Baik untuk Anak
Namun, dengan paparan pola asuh dari media sosial tersebut membuat ibu baru memiliki ekspektasi yang berlebihan bahkan sampai melampaui kemampuan diri sendiri dan akhirnya membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Hal itu dapat membuat ibu baru menjadi burned out atau kelelahan secara fisik dan mental akibat perkembangan teknologi dan ekspektasi yang berlebihan.
"Riset dari Ohio University menemukan 66% orangtua pasti pernah mengalami burned out yaitu kelelahan fisik maupun mental, disebabkan karena perkembangan teknologi yang membuat kita memiliki ekspektasi berlebihan," katanya.
Baca juga : Orangtua Diharap Pahami Digital Parenting
Perkembangan teknologi juga menjadikan ibu baru mengalami banyak tuntutan karena melihat keluarga lain yang dirasa ideal sehingga jadi tidak bisa mengenal diri sendiri.
Aninda mengatakan seorang ibu baru perlu memiliki suasana hati yang baik agar bisa menjalani proses mengasuh anak dengan perasaan positif, menghargai diri sendiri atas pencapaian yang dilakukan saat merawat anak dan memiliki ikatan yang baik antara anak dan ibu.
Guna mengatasi kelelahan fisik dan mental yang dialami ibu baru, Aninda menyarankan untuk selalu menyempatkan diri beristirahat, mengikuti komunitas ibu dan anak yang memiliki usia yang sama, dan berkonsultasi dengan profesional jika dirasa perlu. (Ant/Z-1)
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Pemberdayaan orangtua pada anak, menurut Andien, juga diperlukan dalam menghadapi tantangan di tengah kemajuan zaman dari berbagai inovasi.
Wakil Duta Besar Australia untuk Indonesia Gita Kamath mengatakan bidan merupakan inti dari sistem perawatan kesehatan primer, terutama bagi perempuan dan anak perempuan.
Delapan dari 10 ibu mengandalkan rekomendasi dari komunitas parenting sebelum memutuskan pembelian.
Memanjakan diri merupakan kebutuhan psikologis bagi ibu selama melewati masa adaptasi pascapersalinan.
IBU ialah sekolah pertama bagi anak-anaknya. Generasi yang memiliki daya pikir yang baik lahir dari ibu yang sehat, pintar, dan berdaya.
Anak-anak memiliki risiko tertinggi mengalami DBD berat dan kematian. Tingkat kematian anak pada kelompok usia 5-14 tahun mencapai 40%.
LEO Pictures akan kembali dengan film terbarunya berjudul Jalan Pulang yang dibintangi oleh Luna Maya
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved