Headline

Setelah melakoni tenis dan olahraga di gym, aktor Christoffer Nelwan kini juga kerajingan padel.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

2 Orangutan Lahir di TN Betung Kerihun, Harapan Kelestarian Orangutan Kalimantan

Atalya Puspa
09/2/2024 12:45
2 Orangutan Lahir di TN Betung Kerihun, Harapan Kelestarian Orangutan Kalimantan
Menteri LHK Siti Nurbaya mengatakan kelahiran orangutan di habitat aslinya menunjukan kelestarian orangutan Kalimantan.(Instagram)

MENTERI Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya kembali menyampaikan kabar baik bagi konservasi orangutan di Indonesia. Dua Orangutan Kalimantan yang lahir di Sub DAS Mendalam, wilayah Resort Nanga Hovat, Seksi PTN Wilayah III Padua Mendalam, Taman Nasional Betung Kerihun, terpantau dapat tumbuh dengan baik dan sehat.

Sebelumnya, dua Orangutan Kalimantan yang dilaporkan melahirkan tersebut bernama Juvi dan Jojo. Keduanya dilepasliarkan tahun 2017 di Wilayah Resort Nanga Hovat hasil kerjasama antara Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Senarum dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS) dan BKSDA Kalimantan Barat.

Anak dari Orangutan Jojo diperkirakan berumur dua tahun saat dijumpai pada November 2023. Sementara anak dari Orangutan Juvi diperkirakan berusia satu tahun saat pertama kali dijumpai tahun 2019. Di tahun 2024 ini, dia telah berumur 6 tahun.

Baca juga : KLHK Meminta Validasi Proyek Karbon Hutan Harus Sesuai Regulasi RI

Siti mengungkapkan hal tersebut menandakan Orangutan Kalimantan masih dapat bertahan hidup dan berkembang biak dengan baik di habitat alami, khususnya di dalam Kawasan Taman Nasional Betung Kerihun.

"Kelahiran Orangutan Kalimantan di kawasan Taman Nasional Betung Kerihun menandakan kesesuaian habitat dan masih terjaganya kelestarian Orangutan Kalimantan," ujarnya.

Ia juga menyatakan satwa dan habitat merupakan satu kesatuan yang tak terpisahkan juga dalam target program KLHK.

Baca juga : Peringati Hari Lahan Basah, KLHK Kembali Tanam Pohon Serentak

"Pertumbuhan satwa dengan ditandai kelahiran, menunjukkan bahwa habitatnya lebih baik dan itulah upaya jajaran KLHK secara total," katanya.

Oleh karena itu, Siti mengajak semua pihak untuk memberikan dukungan untuk kelestarian satwa dan habitatnya sebagai “harta rakyat Indonesia”.

Sementara itu, Direktur Jenderal Konservasi Sumber Daya Alam dan Ekosistem (KSDAE) Satyawan Pudyatmoko mengatakan ia mendapat laporan dari Plt. Kepala Balai Besar Taman Nasional Betung Kerihun dan Danau Sentarum (BBTNBKDS), Wahju Rudianto terkait hal tersebut.

Baca juga : Menteri LHK Ingatkan Pengelolaan Sampah Alat Peraga Kampanye dan Kegiatan Pemilu 2024

BBTNBKDS bersama tim dan mitra kerja diantaranya Rafael Tenting dan Bundany Anugra melaporkan termonitornya Orangutan Jojo bersama anaknya. Sementara, Orangutan Juvi bersama anaknya berhasil dipantau berdasarkan laporan monitoring tim Sintang Orangutan Center (SOC).

Lebih lanjut, Satyawan mengatakan ia bersama jajarannya akan terus melaksanakan kegiatan-kegiatan perlindungan dan pengawetan khususnya di dalam kawasan Taman Nasional untuk menjaga kelestarian kawasan beserta flora dan fauna yang hidup di dalamnya.

Dalam pelestarian Orangutan Kalimantan, BBTNBKDS juga bekerja sama dengan Yayasan Penyelamatan Orangutan Sintang (YPOS), BKSDA Kalimantan Barat dan masyarakat sekitar, khususnya dalam hal konservasi Orangutan Kalimantan, baik yang hidup liar maupun hasil pelepasliaran.

Baca juga : Menteri LHK dan Presiden IUCN Bahas Kerja Sama Pelestarian Keanekaragaman Hayati

Keberhasilan pelestarian orangutan ini memang tidak terlepas dari peran masyarakat. Dukungan terhadap pelestarian Orangutan Kalimantan ini pun datang dari Rafael Tenting, salah satu tokoh masyarakat Desa Datah Dian.

"Sebagai masyarakat adat Suku Dayak Kayan, kami menghargai keberadaan orangutan di alam. Kami menganggap bahwa orangutan adalah bagian dari adat budaya dimana orangutan merupakan hewan yang sakral sehingga harus dilindungi dan dilestarikan," ungkapnya. (Z-3)

Baca juga : Pengelolaan Lingkungan Berkelanjutan Jadi Kunci



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Thalatie Yani
Berita Lainnya