Headline

Revisi data angka kemiskinan nasional menunggu persetujuan Presiden.

Fokus

Keputusan FIFA dianggap lebih berpihak pada nilai komersial ketimbang kualitas kompetisi.

Dukung Penanganan Kanker, Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri

Media Indonesia
01/2/2024 13:41
Dukung Penanganan Kanker, Kalbe Bangun Fasilitas Produksi Radiofarmaka Dalam Negeri
Acara pembangunan (groundbreaking) fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka di Jakarta, Kamis (1/2/2024).(Ist)

PT Kalbe Farma Tbk (Kalbe) melalui anak usaha PT Global Onkolab Farma (GOF) pada Kamis (1/2/2024) meresmikan dimulainya pembangunan (groundbreaking) fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka khususnya Fluorodeoxyglucose (FGD) untuk keperluan deteksi dini penyakit kanker

Ground breaking fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka ini dihadiri Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin,  Plt Kepala Badan Pengawas Obat dan Makan L. Rizka Andalucia dan Plt Kepala Badan Pengawas Tenaga Nuklir Sugeng Sumbarjo dan Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.

Dalam sambutannya, Menkes meyakini pembangunan fasilitas produksi radioisotop dan radiofarmaka oleh PT Kalbe Farma ini mampu mendukung program pemerintah yang tengah menggalakkan pencegahan dan deteksi dini kanker.

Baca juga : Puskesmas Diminta Fokus Pencegahan Penyakit

“Idealnya kanker dideteksi dini agar pengobatannya menjadi lebih mudah dan murah. Tapi saat ini sebagian besar kasus kanker di masyarakat baru terdeteksi saat stadiumnya sudah lanjut,” ujar Menkes.

Ia menambahkan, pemerintah tengah melakukan sejumlah program untuk memperbaiki kondisi tersebut, agar nantinya keterlambatan penanganan bisa diminimalkan. Dukungan dan peran serta  berbagai pihak sangat diperlukan.

“Pembangunan fasilitas produksi radiofarmaka dalam negeri merupakan bagian dari komitmen Kalbe untuk terus meningkatkan akses kesehatan yang semakin terjangkau bagi masyarakat terutama dalam deteksi penyakit kanker,“ kata Presiden Direktur PT Kalbe Farma Tbk Vidjongtius.  

Baca juga : Kasus Cacar Monyet Bertambah Jadi 34 Kasus, Dialami Kelompok Homoseksual

Vidjongtius menambahkan bahwa pembangunan fasilitas produksi radiofarmaka ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Nomor 17 tahun 2023 tentang Kesehatan tentang program transformasi kesehatan serta Instruksi Presiden Nomor 6 Tahun 2016 tentang Percepatan Pengembangan Industri Farmasi dan Alat Kesehatan.

Lebih lanjut Vidjongtius mengatakan bahwa fasilitas produksi radiofarmaka yang memproduksi Fluorodeoxyglucose (FGD) ini sangat diperlukan untuk menunjang layanan pemeriksaan Positron Emission Tomography and Computed Tomography Scanning (PET/CT-Scan) yang ada di rumah sakit. 

Ia berharap produksi radiofarmaka Kalbe dapat membantu memenuhi kebutuhan rumah sakit dalam pemeriksaan PET/CT-Scan sekaligus membantu memperluas akses ke lebih banyak pasien kanker untuk menjalani terapi kanker secara komprehensif.

Baca juga : Menkes Instruksikan Rumah Sakit Gencarkan Deteksi Dini Kanker

“Radiofarma produksi dalam negeri ini merupakan wujud kontribusi perusahaan untuk kemandirian kesehatan di Indonesia, “kata Vidjongtius lagi.

PET/CT-Scan  adalah pemeriksaan pencitraan medis tingkat lanjut yang memberikan informasi mendetail tentang fungsi organ atau sistem dalam tubuh, khususnya untuk mendeteksi adanya penyakit kanker. 

Dibandingkan MRI scan atau CT scan saja, PET-CT scan atau PET-MRI scan dapat memberikan lebih banyak informasi untuk penentuan tahap kanker.

Baca juga : Dikejar Waktu Turunkan Angka Stunting

Pemeriksaan PET-CT membutuhkan dengan ketersediaan radiofarmaka FDG (Fluorodeoxyglucose). Sayangnya, fasilitas produksi produk radioisotop dan radiofarmaka dalam negeri yang tersertifikasi masih terbatas.

Kanker menjadi salah satu penyebab kesakitan dan kematian utama di Indonesia, tetapi sebagian besar penderita kanker datang ke rumah sakit ketika memasuki stadium akhir. Untuk itu, perlu upaya memperkuat deteksi dini terhadap penyakit kanker.

“Saat ini Kalbe telah menjalin kerja sama dengan rumah sakit untuk pemanfaatan radiofarmaka, tidak terbatas pada tatalaksana kanker/onkologi saja, namun diharapkan dapat digunakan untuk penilaian jantung, neurologi, alzheimer, gangguan psikiatri/mental serta di bidang-bidang lain di dunia kedokteran,“ kata Direktur PT Kalbe Farma Tbk Mulia Lie.

Baca juga : Layani Anak Pengidap Kanker, YKAI Perkenalkan Program ‘Humanity in Harmony'

Kerja sama antara Kalbe dengan pihak rumah sakit dapat memberikan nilai tambah pada layanan Oncology Center, yang ada di rumah sakit seperti penyediaan dan pengembangan berbagai macam obat kemoterapi, layanan radioterapi dengan mempersiapkan penyediaan radiofarmaka untuk mendukung layanan PET-CT ke depannya, serta layanan kanker lainnya, seperti produk nutrisi untuk perawatan kanker,” kata Mulia Lie lagi. (S-4)

 

Baca juga : Menkes Belum Pastikan Penyebab Batuk yang Dialami Presiden



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Deri Dahuri
Berita Lainnya