Headline
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
Setelah menjadi ketua RT, Kartinus melakukan terobosan dengan pelayanan berbasis digital.
F-35 dan F-16 menjatuhkan sekitar 85 ribu ton bom di Palestina.
DOKTER spesialis anak divisi endokrinologi Rumah Sakit Umum Pusat Nasional Dr Cipto Mangunkusumo, Ghaisani Fadiana, mengimbau orangtua untuk mewaspadai diabetes tipe 1 pada anak dengan tanda-tanda sering mengompol dan cepat lapar.
"Kalau misalnya anak-anak sudah melalui toilet training (latihan buang air), kemudian ada kejadian mengompol lagi yang cukup sering, itu harus diwaspadai," kata Ghaisani, dikutip Rabu (17/1).
Apabila anak-anak sering mengompol, Ghaisani menyarankan untuk melakukan pemantauan gejala lain yang mengarah ke diabetes.
Baca juga: Jamu dan Obat Herbal yang Mengandung Steroid bisa Picu Diabetes
Adapun gejala lain tersebut meliputi tingginya frekuensi buang air kecil, sering merasa haus, cepat merasa lapar, penurunan berat badan, lemas, hingga infeksi berulang.
"Kalau misalnya ada gejalanya, harus dilakukan pemeriksaan lebih lanjut," ucap Ghaisani.
Biasanya, kata dia, anak yang mengalami gejala-gejala itu perlu konsultasi ke dokter spesialis anak untuk memastikan apakah betul ada diabetes. Untuk memastikan hal tersebut, dokter akan memeriksa gula darah anak.
Baca juga: Menkes: Pencegahan Diabetes Harus dari Puskesmas
"Itu untuk diabetes melitus tipe 1," kata dia.
Ghaisani menekankan masyarakat harus mengetahui kewaspadaan itu. Ia mengatakan masyarakat kurang sadar akan kemungkinan anak-anak terjangkit diabetes karena terdapat anggapan bahwa diabetes biasanya terjadi pada usia lanjut.
Kurangnya kewaspadaan tersebut, lanjut Ghaisani, berdampak pada keterlambatan orangtua menyadari anak mereka menderita penyakit diabetes tipe 1.
"DM tipe 1 paling banyak diketahui ketika sudah kondisi lanjut, jadi, kondisi yang berat," kata Ghaisani.
Adapun kondisi berat yang dimaksud oleh Ghaisani adalah ketika anak-anak yang diperiksakan ke rumah sakit sudah dengan keluhan sesak napas, penurunan kesadaran, nyeri perut, bahkan hingga kejang.
Hal-hal tersebut, kata dia, terjadi karena anak-anak diabetes melitus tipe 1 diketahuinya sudah dalam kondisi berat.
Diabetes melitus tipe 1 diakibatkan oleh kerusakan atau kegagalan organ pankreas sehingga tidak bisa menghasilkan insulin.
"Tingkat kewaspadaan harus diperbaiki dengan pemantauan tumbuh kembang," pungkas Ghaisani. (Ant/Z-1)
Seorang ayah melakukan kekerasan kepada anak usai viral kedapatan tengah melakukan perilaku yang tidak sepatutnya dilakukan.
Peringatan Hari Anak Nasional merupakan bentuk nyata dari penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak anak sebagai generasi penerus bangsa yang memiliki peran strategis.
Pengawasan orangtua kepada anak saat mengakses gadget dibutuhkan agar anak bisa memahami batasan akses ke jenis-jenis konten yang sesuai untuk usia mereka.
Stimulasi sensorik sendiri melibatkan penggunaan panca indra anak mulai dari penglihatan hingga sentuhan sehingga anak bisa memahami dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Ternyata kebiasaan mengakses gadget ini malah membuat pola makan anak menjadi tidak teratur, anak cenderung tidak menyadari rasa lapar.
Anak yang terpapar lagu-lagu dari lingkungannya perlu bimbingan orangtua untuk mengarahkan referensi musik yang lebih sesuai kepada anak dan menikmatinya bersama.
Kesulitan meregulasi emosi dan impulsivitas bisa menjadi salah satu faktor seorang anak dalam kenakalan yang akhirnya berujung pada tindak kriminal.
Tinggi badan anak dari keluarga perokok lebih pendek 0,34 cm dibanding anak dari keluarga tidak merokok.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved