Headline
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Mantan finalis Idola Cilik dan kreator konten juga memilih menikah di KUA.
Ketegangan antara Thailand dan Kamboja meningkat drastis sejak insiden perbatasan
Anggota Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Eva Kusuma Sundari mengugnkapkan Indeks Kesetaraan Gender atau Gender Equality Index di Indonesia masih belum membaik meskipun Indeks Pembangunan Gender mengalami tren positif.
“Indeks Kesetaraan Gender adalah ukuran yang digunakan untuk menilai sejauh mana kesetaraan gender telah dicapai dalam berbagai aspek kehidupan masyarakat. Memang meningkat tetapi ternyata masih berada di peringkat ke 6 dari 10 negara ASEAN. Ini tantangan bagi Indonesia untuk mencari terobosan agar bisa lebih baik,” ungkapnya kepada Media Indonesia, Selasa (9/1).
Berdasarkan laporan Forum Ekonomi Dunia pada 2021, Indonesia berada di peringkat 107 dari 156 negara dalam Indeks Kesetaraan Gender Global. Dalam konteks ASEAN, peringkat Indonesia berada di bawah beberapa negara lain seperti Filipina yang ada di peringkat 17, Laos di posisi 43, dan Vietnam di urutan 87.
Peringkat ini didasarkan pada berbagai faktor, termasuk partisipasi ekonomi dan peluang, pendidikan, kesehatan, dan keberdayaan politik.
Baca juga: Keadilan Gender dalam Keluarga Menuju Indonesia Tangguh, Mandiri dan Inklusif
Meskipun ada beberapa tantangan, penting untuk diingat bahwa perubahan positif sedang terjadi dan upaya terus dilakukan untuk mencapai kesetaraan gender di Indonesia.
“Dari analisis yang ada, faktor penyebab tertinggal adalah partisipasi ekonomi dan politik. Sehingga kalau mau memperbaiki episentrumnya ya di dua sektor itu. Ini PR bagi Menteri Ketenagakerjaan, Menteri Dalam Negeri dan tentu saja partai politik selaku aktor utama politik,” tegas Eva.
Adapun Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak baru-baru ini merilis capaian Indeks Pembangunan Gender yang mencapai 91,27. Angka tersebut melampaui target yang ditetapkan antara 91,11-91,22.
Baca juga: Keberagaman dan Kesetaraan Pengaruhi Performa Bisnis Perusahaan
Indeks Pembangunan Gender sendiri merupakan ukuran keberhasilan pembangunan kesetaraan gender dalam hal kualitas hidup laki-laki dan perempuan dari dimensi kesehatan, pendidikan dan ekonomi. (Z-11)
PENELITI Gender dari Pusat Riset Politik BRIN Kurniawati Hastuti Dewi mengatakan, tindakan khusus sementara diperlukan untuk memperkuat keterwakilan perempuan di politik.
Bukan perempuan tidak bisa berdaya, melainkan memang kesempatan untuk berdaya sangat kurang karena stigma dan perempuan kerap terpapar multiperan.
Tingkatkan kesadaran gender: Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan masyarakat inklusif. Baca tips & strategi praktisnya!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Tips praktis dan strategi efektif membangun lingkungan belajar inklusif dan adil. Baca selengkapnya di sini!
Tingkatkan kesadaran gender siswa! Pelajari cara efektif membangun kesetaraan, melawan stereotip, & ciptakan lingkungan inklusif di sekolah. Klik sekarang!
Tingkatkan kesadaran gender di masyarakat! Pelajari cara efektif mengedukasi, mengubah perspektif, dan menciptakan lingkungan inklusif. Baca selengkapnya!
KOMISI Nasional Anti Kekerasan terhadap Perempuan (Komnas Perempuan) mengingatkan pemerintah Indonesia untuk secara serius melaksanakan Rekomendasi Umum Nomor 30 CEDAW.
Komnas Perempuan mengecam dan menyayangkan mediasi damai dalam kasus kekerasan seksual terhadap N.
Komnas Perempuan mengingatkan bahwa selain proses hukum pada pelaku, pemenuhan hak atas keadilan dan pemulihan bagi korban harus dilakukan.
Komnas Perempuan menyoroti praktik penyiksaan seksual yang melibatkan aparat penegak hukum. Laporan tahunan lembaga tersebut mencatat setidaknya ada 13 kasus penyiksaan seksual di 2024
Langkah itu, kata dia, juga bentuk keseriusan Polri dalam menangani kasus kekerasan terhadap perempuan yang yang cenderung meningkat secara sistematis.
Anggota Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kerusuhan Mei 1998, Nursyahbani Katjasungkana dan Komnas Perempuan menanggapi pernyataan Fadli Zon soal pemerkosaan massal.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved