Headline

Banyak pihak menyoroti dana program MBG yang masuk alokasi anggaran pendidikan 2026.

Perempuan Korban Kekerasan Mayoritas Remaja dan Anak

M Iqbal Al Machmudi
19/8/2025 20:32
Perempuan Korban Kekerasan Mayoritas Remaja dan Anak
Ilustrasi perempuan korban kekerasan.(Freepik)

KEMENTERIAN Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengungkapkan, berdasarkan gabungan data SIMFONI PPA, Sintas Puan dan Forum Pengada Layanan (FPL), ditemukan bahwa perempuan korban kekerasan tertinggi ada pada kelompok remaja atau berusia 0-17 tahun sebesar 46.38% atau sebanyak 16.480 korban dari jumlah total 35.533 korban.

 

Kepala Biro Data dan Informasi Kemen PPPA Muhaziron Sulistiyo Wibowo memaparkan usia anak masih rentan mengalami kekerasan karena mereka masih bergantung pada orang dewasa untuk memenuhi kebutuhan dasarnya. Anak belum memiliki pengetahuan cukup tentang hak-hak mereka, dan bagaimana cara melindungi diri sendiri.

 

"Selanjutnya, kelompok umur 18-40 tahun menjadi kelompok korban terbanyak kedua sebanyak 41,10% (14.604), dilanjutkan dengan usia 41-60 tahun sebanyak 9,59% (3.409), dan usia 60 tahun sebanyak 0,73%," kata Muhaziron, Selasa (19/8).

 

Kondisi perempuan dewasa yang produktif sering kali lebih rentan mengalami beban ganda dan kekerasan, karena budaya patriarki yang menekankan peran perempuan sebagai perawat keluarga utama, dan pencari nafkah tambahan.

 

Sama halnya untuk perempuan korban berusia lebih dari 60 tahun, meskipun jumlah laporannya paling kecil, kekerasan terhadap mereka seringkali sulit terdeteksi. Penelantaran, pengabaian, dan kekerasan fisik menjadi masalah utama di kelompok perempuan lansia. Penyediaan layanan kesehatan dan perlindungan sosial bagi lansia tetap perlu ditingkatkan

 

Berdasarkan gabungan data SIMFONI PPA, Sintas Puan dan FPL, pelaku kekerasan terhadap perempuan paling banyak berasal dari kelompok usia 18-40 tahun (54,70%)

 

"Minimnya pendidikan kesetaraan gender dan keterampilan pengelolaan emosi sejak dini juga turut memperparah potensi perilaku kekerasan," ujar dia. (M-1)



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Bintang Krisanti
Berita Lainnya