Headline
Pansus belum pastikan potensi pemakzulan bupati.
DOKTER bedah onkologi I Gusti N Gunawan W menuturkan masalah tiroid, seperti benjolan pada leher, lebih sering terjadi pada perempuan dibandingkan laki-laki salah satunya karena dipengaruhi hormon estrogen.
Benjolan pada di leher akibat masalah pada kelenjar tiroid biasanya berada di tengah, akan bergerak ke atas saat pasien menelan dan belum tentu mengarah pada keganasan atau kanker.
Namun, sambung Gunawan, apabila benjolan pada leher akibat tiroid terjadi pada usia-usia ekstrem, misalnya di atas 50 tahun atau di bawah 20 tahun, hal itu bisa merupakan faktor risiko keganasan.
Baca juga: Mengenal Penyebab, Gejala, dan Pencegahan Gangguan Tiroid
"Atau kalau terjadi pada laki-laki. Jadi memang lebih banyak terjadi pada perempuan. Tapi, kalau sampai terjadi pada laki-laki akan meningkatkan risiko itu cenderung ke arah keganasan walau tetap harus dibuktikan," kata Gunawan, dikutip Kamis (4/1).
Berbicara lebih lanjut mengenai kecurigaan pada keganasan atau kanker tiroid, Gunawan menyebutkan sejumlah faktor risiko lain seperti riwayat keluarga, riwayat penyinaran jangka panjang di leher terutama bila benjolannya tumbuh cepat disertai suara serak, sesak, sulit menelan, ada sumbatan jalan napas atau sudah pernah diobati dengan obat-obatan tapi tetap membesar.
Menurut dia, dokter nantinya akan melakukan pemeriksaan pada benjolan di leher pasien, seperti pemeriksaan fisik salah satunya untuk mengetahui keras atau tidaknya benjolan tersebut.
Baca juga: Gangguan Tiroid yang Ditangani dengan Baik Bisa Kembalikan Kesuburan
"Kalau nodulnya (benjolan) teraba keras, ada kelenjar getah bening yang menyertai, kemudian kalau nodulnya berbenjol-benjol, letaknya di tengah itu meningkatkan risiko keganasan," kata dokter lulusan Universitas Indonesia itu.
Selain pemeriksaan fisik, dokter bisa meminta pasien menjalani pemeriksaan laboratorium untuk mengetahui kadar hormon tiroid dan lainnya, disertai pemeriksaan penunjang seperti USG tiroid.
USG tiroid dilakukan mengingat keterbatasan pemeriksaan fisik yang tidak bisa mengetahui ada atau tidaknya benjolan di sisi belakang leher sekaligus untuk memberikan arah diagnostik apakah benjolan yang ada jinak atau ganas.
Pemeriksaan lain yang bisa dilakukan termasuk CT-scan dan MRI pada kasus-kasus dengan kecurigaan nodul sudah keluar dari bungkus kelenjar tiroidnya, misalnya sudah mengenai trakea atau saraf.
"(Bisa juga) rontgen toraks untuk mencari kemungkinan penyebaran ke paru, endoskopi pita suara untuk melihat gerakan pita suara biasanya untuk data sebelum dan sesudah operasi," pungkas Gunawan. (Ant/Z-1)
KESADARAN menjaga fisik dan kesehatan dinilai menjadi hal penting bagi atlet esports untuk mencegah cedera dan menjaga karier tetap panjang.
Chikungunya jarang berakibat fatal dan virus yang dibawa oleh nyamuk ini tidak menyebar melalui udara.
Sebuah kota industri di selatan Tiongkok melaporkan lebih dari 3.100 kasus chikungunya sepanjang bulan ini, menjadikannya wabah terbesar penyakit yang ditularkan nyamuk di Tiongkok
Penyakit Guillain-Barré Syndrome (GBS) kini sedang mengancam anak-anak Gaza. GBS sendiri adalah penyakit autoimun, artinya sistem kekebalan tubuh menyerang saraf perifer.
RSV merupakan virus yang mudah menular dan menyerang saluran pernapasan dan paling berbahaya menyerang dua ujung spektrum yaitu bayi dan lansia.
Flu Singapura atau Hand, Foot, and Mouth Disease (HFMD) tak hanya menyerang anak-anak. Namun, orang dewasa juga bisa terinfeksi dan mengalami komplikasi berat.
Prasetyo menjelaskan bahwa Presiden Prabowo Subianto sangat memberi perhatian terhadap kesejahteraan dokter.
Asmirandah mengatakan bahwa informasi kesehatan yang berseliweran di media sosial tidak selalu benar, jadi lebih baik bertanya langsung kepada tenaga kesehatan profesional.
Kehadiran Ayu sebagai pembicara di KBAS 2025 menjadi bukti bahwa kualitas dan kompetensi dokter estetika Indonesia mampu bersaing serta diakui secara global.
AIPKI bersama para pimpinan fakultas kedokteran dari seluruh Indonesia sepakat mendukung penuh harapan Presiden untuk menambah tenaga dokter dan tenaga Kesehatan.
ARTIS Korea Selatan, Kang Seo Ha, meninggal dunia di usia 31 tahun karena berjuang melawan kanker lambung yang diketahui sudah stadium 4.
Pendidikan kedokteran bukan hanya tentang meraih gelar akademik, tetapi juga membentuk jati diri sebagai pelayan kesehatan yang berintegritas.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved