Rabu 31 Mei 2023, 11:13 WIB

Gangguan Tiroid yang Ditangani dengan Baik Bisa Kembalikan Kesuburan

Basuki Eka Purnama | Humaniora
Gangguan Tiroid yang Ditangani dengan Baik Bisa Kembalikan Kesuburan

Freepik
Ilustrasi

 

KETUA Pengurus Pusat Perkumpulan Tiroid Indonesia Tjokorda Gde Dalem Pemayun mengatakan gangguan tiroid, baik berupa hipotiroid maupun hipertiroid, yang ditangani dengan baik dapat mengembalikan kesuburan pada perempuan.

"Bila dikoreksi dengan baik, termasuk hipotiroid, yang tidak hamil atau kurang subur maka dia jadi normal," kata Tjokorda, dikutip Rabu (31/5).

Tiroid merupakan kelenjar berbentuk kupu-kupu di bagian depan leher yang memproduksi hormon untuk mengontrol kecepatan metabolisme.

Baca juga: Gandeng IDI dan InaTA, Merck Tingkatkan Skrining dan Diagnosis Gangguan Tiroid

Hormon tiroid sangat diperlukan untuk membantu tubuh menggunakan energi agar tetap hangat, serta membuat otak, jantung, otot dan organ lainnya bekerja sebagaimana mestinya.

Gangguan pada kelenjar sehingga terjadi ketidakseimbangan dalam produksi hormon, semisal terlalu banyak yang disebut hipertiroid, sementara yang tidak menghasilkan cukup hormon disebut hipotiroid, akan memunculkan masalah.

Masalah yang terjadi akibat gangguan tiroid antara lain rambut rontok, kulit kering, gangguan kolesterol, dan khususnya pada perempuan termasuk terganggunya siklus menstruasi.

Baca juga: Waspadai Kecemasan Berlebih Akibat Gangguan Tiroid

Tjokorda mengatakan perempuan hamil dengan gangguan tiroid, misalnya akibat penyakit Grave, berisiko menyebabkan janin yang dikandungnya mengalami gangguan serupa, atau disebut juga hipotiroid konginetal, hampir 25%.

"Jadi, kalau ibu kena maka pada hamil berikutnya harus hati-hati. Skrining lebih dini," kata Tjokorda, yang juga tergabung dalam Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (Papdi).

Seorang anak yang terkena gangguan tiroid, khususnya hipotiroid, bisanya tidak menangis, tumbuh kembangnya kurang, lidahnya besar, jarang buang air besar (BAB), dan perutnya kembung.

Tjokorda mengingatkan hipotiroid neonatus (hipotiroid yang diturunkan dari ibu ke bayi) berbahaya karena bisa meningkatkan kematian bayi.

"Jadi, ibu hamil wajib diskrining," kata Tjokorda.

Pada beberapa kasus, hipotiroid yang diturunkan dari ibu ke anaknya atau hipotiroid kongenital pada bayi baru lahir, dapat menyebabkan anak mengalami disabilitas intelektual.

IQVIA Thyroid Data tahun 2022 menunjukkan prevalensi hipotiroid mencapai 12,4 juta orang dengan tingkat penanganan masih sekitar 1,9%. Sedangkan prevalensi hipertiroid sebanyak 13,2 juta dengan tingkat penanganan sekitar 6,2%. (Ant/Z-1)

Baca Juga

MI/Amir

3.028 Bencana Melanda Indonesia Sepanjang 2023

👤Theofilus Ifan Sucipto 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 07:25 WIB
BNPB mengungkapkan periode 1 Januari - 30 September terjadi 3.028 bencana alam di...
Ist

Lulusan Pesantren Mahasiswa Al-Hikam Depok Diminta Selalu Berinovasi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 06:36 WIB
Direktur SKSG UI Athor Subroto menyampaikan dengan adanya penguatan ilmu agama yang didapatkan di pesantren menjadi pondasi baik untuk...
Ist

Kaji Cara Cegah Kebakaran TPA, Menteri LHK Siti Nurbaya Kunjungi Tiga Provinsi

👤Media Indonesia 🕔Minggu 01 Oktober 2023, 00:54 WIB
Kunjungan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya untuk menyelidiki penyebab kebakaran beberapa TPA dan mengkaji cara...

E-Paper Media Indonesia

Baca E-Paper

MI TV

Selengkapnya

Berita Terkini

Selengkapnya

BenihBaik.com

Selengkapnya

MG News

Selengkapnya

Berita Populer

Selengkapnya

Berita Weekend

Selengkapnya