Headline

AS ikut campur, Iran menyatakan siap tutup Selat Hormuz.

Fokus

Tren kebakaran di Jakarta menunjukkan dinamika yang cukup signifikan.

Waspadai Bencana Hidrologi di Libur Akhir Tahun

M. Iqbal Al Machmudi
31/12/2023 11:10
Waspadai Bencana Hidrologi di Libur Akhir Tahun
Warga memeriksa rumah yang rusak akibat tanah longsor di Kademangan, Setu, Tangerang Selatan, Banten, Jumat (29/12/2023)(ANTARA/SULTHONY HASANUDDIN)

MENJELANG perayaan tahun baru 2024 pemerintah diminta tetap mewaspadai potensi bencana alam khususnya bencana hidrologi di akhir tahun ini.

"Pemerintah harus mewaspadai bencana alam di libur akhir tahun, karena saat ini kita sudah memasuki musim hujan yang memiliki potensi bencana hidrologi," kata Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani dalam keterangannya, Minggu (31/12).

Seperti diketahui, bencana alam terjadi di sejumlah daerah. Seperti di Kabupaten Aceh Utara, hampir sebagian besar wilayah dikepung banjir sejak 24 Desember lalu. Banjir mengakibatkan lebih dari 44 ribu terdampak.

Banjir dan longsor juga terjadi di sejumlah titik di Kabupaten Lima Puluh Kota, Sumatera Utara, pada Selasa (26/12). Seorang warga yang tengah melintas di jalan Sumatera Barat hingga Riau meninggal dunia akibat tertimbun longsor.

Baca juga: Riau Tetapkan Status Siaga Darurat Bencana Hidrometeorologi

Baca juga: Bencana Hidrometeorologi Ancam Jawa Tengah

Sementara di Kabupaten Madina, Sumatera Utara (Sumut), longsor sempat memutus akses jalur menuju Pantai Barat. Banjir juga menerjang di 16 kelurahan Kota Prabumulih, Sumatera Selatan, meski saat ini sudah berangsur surut.

Tak hanya itu, angin kencang pun diketahui menerjang wilayah Dago, Kabupaten Bandung, pada Jumat (29/12) kemarin. Hujan deras disertai angin kencang menyebabkan beberapa pohon tumbang dan atap rumah rusak.

Pemerintah Daerah untuk meningkatkan antisipasi bencana seperti potensi hujan ekstrem, banjir, badai, kebakaran hutan, longsor, angin kencang, gelombang dingin, hingga puting beliung. Terutama untuk wilayah yang memiliki tingkat kerawanan bencana.

"Pemda harus bersinergi dengan TNI/Polri, BMKG, BPBD, dan berbagai stakeholder terkait lainnya. Termasuk bekerja sama dengan tim-tim relawan siaga bencana seperti Tagana untuk membantu penanganan apabila terjadi bencana. Di musim liburan seperti ini juga diperlukan tim yang berjaga di pusat-pusat keramaian dan objek wisata, khususnya destinasi wisata alam seperti sungai, pantai, dan pegunungan," ujar dia.

Ia mendukung upaya BPBD yang membentuk Posko Terpadu bersama instansi terkait lainnya sebagai upaya antisipasi terhadap potensi bencana di berbagai daerah. Persiapan bantuan logistik untuk warga korban bencana juga disebut harus optimal di setiap daerah.

"Posko siaga bencana di tiap-tiap daerah harus aktif, agar penanganan dapat segera dilakukan saat muncul ancaman bencana. Masifkan langkah pemantauan, monitoring, dan evaluasi berkala," pungkasnya. (H-2).



Cek berita dan artikel yg lain di Google News dan dan ikuti WhatsApp channel mediaindonesia.com
Editor : Indrastuti
Berita Lainnya