Headline
Senjata ketiga pemerataan kesejahteraan diluncurkan.
Tarif impor 19% membuat harga barang Indonesia jadi lebih mahal di AS.
SMA Regina Pacis Surakarta menyabet dua penghargaan di ajang Lomba Ulas Film Nasional 2023 di Grand Ballroom Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Selasa (19/12).
Baca juga: Kemendikbudristek Restorasi Film Tahun 1952 Berjudul Dr. Samsi
Dua siswa-siswi perwakilan SMA Regina Pacis Surakarta menjadi juara atas lomba tersebut. Fransisca Kristiana Wibowo sebagai Juara 2 dan Daniel Adrian Hartanto sebagai Juara Favorit Dewan Juri..
Lomba Ulas Film Nasional 2023 adalah sebuah kompetisi menulis ulasan film yang diselenggarakan oleh Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi melalui program Apresiasi Film Indonesia yang bekerja sama dengan Tutur Visual Creative.
Sesuai namanya, lomba ini meminta pesertanya membuat karya ulasan mendalam terhadap film Indonesia yang sedang tayang di bioskop.
"Bagi saya Lomba Ulas Film ini sangat berkesan. Perjuangan di balik layar beserta dinamika yang dihadapi luar biasa hebat. Kami melakukan upaya semaksimal mungkin dan hasil ini adalah buah dari hal tersebut. Kesuksesan yang diraih hari ini berkat Tuhan, pendampingan Pak Dedy, dukungan orang-orang di sekitar kami, dan tentu saja diri kami sendiri,” ungkap Daniel lewat keterangan yang diterima, Kamis (28/12).
Baca juga: 13 Bom di Jakarta Tayang di Bioskop dan Rilis Trailer Akhir
Fransisca dan Daniel dibina dan dilatih oleh Christianto Dedy Setyawan, seorang esais, sejarawan, dan guru sejarah SMA Regina Pacis.
Dalam babak penyisihan, Fransisca mengulas film karya Wregas Bhanuteja berjudul Budi Pekerti (2023). Ia menyoroti fenomena cancel culture sebagai premis cerita yang diulas lebih jauh dalam karyanya berjudul Jejak Digital dalam Sorotan: Budi Pekerti sebagai Cermin Media Sosial.
Tulisannya yang tajam, dalam, dan komprehensif membuat Caca, sapaan dari Fransisca, berhasil lolos ke tahap final.
Tidak mau kalah, Daniel Adrian Hartanto, siswa kelas XII MIPA 4 mencoba berkompetisi di batch yang ketiga. Berbeda ketimbang Caca, Daniel mengulas film komedi ringan besutan Rahabi Mandra berjudul Gampang Cuan (2023).
Melalui film yang ringan, tulisan Daniel mengelaborasi beragam isu serius yang kontekstual dengan realitas masa kini.
Ulasan sepanjang 2700 kata berjudul Gampang Cuan dan Anomali Interpretasi Kemiskinan ini sukses membawanya ke tahap final di Jakarta. (P-3)
HARI pertama di sekolah menengah bukan sekadar perpindahan ruang belajar, melainkan juga lompatan emosional bagi anak-anak yang baru meninggalkan masa kecil mereka di bangku sekolah dasar.
Hal itu merupakan upaya kolaborasi untuk mewujudkan sekolah unggul berbasis digital dan inklusif.
Pendidikan pada usia dini merupakan fase yang sangat penting bagi tumbuh kembang anak di masa depan.
Lebih dari Sejuta Sarjana Menganggur, Ketua DPR Puan Maharani Sistem Pendidikan dan Industri Belum Terkoneksi
Anak adalah investasi emas yang kita harapkan dapat membawa negara Indonesia ke dalam era keemasan
DESA Panji Anom, Kabupaten Buleleng (Bali Utara), dan Desa Abiansemal, Kabupaten Badung (Bali Selatan) bersama SW Indonesia menjawab dua tantangan besar di masyarakat.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved