Headline
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Presiden memutuskan empat pulau yang disengketakan resmi milik Provinsi Aceh.
Kawasan Pegunungan Kendeng kritis akibat penebangan dan penambangan ilegal.
REVOLUSI industri yang bergerak begitu cepat menyebabkan sejumlah bidang pekerjaan terancam tergantikan oleh teknologi. Akan tetapi, revolusi itu juga akan melahirkan bidang-bidang pekerjaan baru.
Karena itu, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) berperan penting dalam menyiapkan sumber daya manusia berkompeten, pendidikan vokasi juga harus beradaptasi dengan bergerak cepat menyesuaikan diri dengan tantangan dan kebutuhan dunia kerja masa kini maupun di masa depan.
"Selain menjadi tantangan, revolusi industri yang bergerak begitu cepat pada dasarnya merupakan peluang yang harus bisa dimanfaatkan. Melalui kebijakan Merdeka Belajar, pemerintah terus mengupayakan sistem pendidikan vokasi yang terbuka dan luwes agar dapat menyesuaikan dan beradaptasi," ungkap Direktur Jenderal Pendidikan Vokasi Kemendikbudristek Kiki Yuliati dalam keterangan yang diterima, Sabtu (16/12).
"Kebijakan tersebut juga mendorong pendidikan vokasi untuk terus melahirkan terobosan pembelajaran, mengajarkan keterampilan yang tidak hanya berguna untuk hari ini, namun juga berguna bagi masyarakat, dunia usaha dan dunia industri. Dengan demikian, pendidikan vokasi akan terus relevan sampai kapan pun," tambah Kiki.
Sementara itu saat talkshow bertema 'Relevansi Pendidikan Vokasi dengan Pekerjaan Masa Depan' di acara Vokasifest x Festival Kampus Merdeka (FKM) 2023, awal pekan ini pakar pemasaran sekaligus Founder and Chairman MarkPlus, Inc, Hermawan Kartajaya, mengatakan perubahan yang begitu cepat di era industri saat ini maupun di masa depan tidak akan dapat ditolak.
"Saya baru saja menyelesaikan buku Marketing Era 6.0, itu artinya semua bidang akan terus berkembang, mulai dari ilmu pengetahuan hingga teknologi akan terus melaju pesat," kata Hermawan.
Hermawan bahwa tidak ada cara lain bagi setiap individu untuk terus belajar dan memperbarui kompetensi mereka. Menurutnya Indonesia perlu memperkuat pendidikan vokasi agar terus mampu menghasilkan sumber daya manusia (SDM) yang relevan dengan perkembangan zaman. Urgensi tersebut semakin menguat di tengah bonus demografi yang kini sedang dirasakan oleh Indonesia.
"Pendidikan vokasi memiliki peran penting dan mempunyai prospek yang bagus sebagai solusi untuk menjawab tantangan kebutuhan tenaga kerja yang terampil dan kompeten. Pandangan saya saat ini pendidikan vokasi telah mengacu pada penguasaan keahlian tertentu,” tambah Hermawan.
Meski demikian, Hermawan menekankan bahwa pendidikan vokasi jangan hanya mengejar kecakapan yang lekat dengan teknologi semata. Namun juga harus dibekali dengan keterampilan dasar, seperti kepemimpinan, disiplin, dan sebagainya agar mampu menjadi solusi bagi tantangan dunia kerja di masa depan.
Salah satu alumni pendidikan vokasi yang kini sukses mendirikan perusahaan sendiri, sekaligus menjadi pembicara sesi talkshow, Arfian Fuadi mengatakan bahwa pendidikan vokasi menjadi harapan yang penting bagi Indonesia untuk bergerak maju dan lepas dari streotip negara berpenghasilan menengah. “Untuk menjadi negara maju kita harus menjadi negara industri. Untuk menjadi negara industri, vokasi adalah kunci utamanya,” kata Arfian, pendiri D’Tech Engineering, perusahaan yang bergerak dibidang teknologi dan telah membantu banyak SMK di Indonesia.
Dari pengalamannya sebagai profesional maupun sebagai pengusaha, Arfian melihat pasar-pasar tenaga kerja selalu berkembang. Menurutnya, saat ini pasar kerja telah dipenuhi oleh tenaga kerja dengan keterampilan bidang pekerjaan baru seperti teknologi, robotika dan sebagainya.
"Di masa depan, mungkin pasar kerja akan membutuhkan ketrampilan lebih bidang-bidang tersebut, penting untuk kita agar terus bergerak maju, beradaptasi dengan cepat, dan meningkatkan ketrampilan lain merespon perkembangan di dunia industri,” ucap alumnus SMKN 7 Semarang, Jawa Tengah itu. (RO/R-2)
Kemendikbudristek sudah terlanjur menganggarkan Rp3,58 triliun untuk proyek TIK ini. Lalu, ada juga pengadaan DAK senilai Rp6,3 triliun.
Dukungan dari berbagai pihak, baik itu pemerintah, swasta, maupun masyarakat, sangat penting dalam membangun ekosistem pendidikan yang mendukung perkembangan anak secara holistik.
Selama 10 tahun terakhir, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Indonesia mengalami tren peningkatan dari 68,90 pada tahun 2014 menjadi 73,55
Melalui perhelatan tersebut Direktorat Perfilman, Musik, dan Media, Kemendikbud-Ristek berhasil menunjukkan capaian baik dari karya artistik anak bangsa.
Modena juga telah berupaya untuk mengintegrasikan praktik-praktik bisnis berkelanjutan dengan berinvestasi di berbagai program pengembangan sumber manusia dan pemanfaatan teknologi.
FHI menjadi wadah bagi warga negara asing untuk mengasah kemahiran dan kreativitas mereka dalam menggunakan bahasa Indonesia. Puncak FHI 2024 yang berlangsung meriah pada Jumat (30/8) di Bali
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved