Headline
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
Penaikan belanja akan turut mendorong pertumbuhan ekonomi menjadi 5,4%.
TETRA Pak meluncurkan pendekatan terpadu untuk mendorong transisi menuju sistem pangan yang lebih aman, berkelanjutan, dan tangguh, dengan memanfaatkan peranan perusahaan yang terdepan dalam industri pengolahan dan pengemasan makanan untuk segera menciptakan perubahan. Hal itu semakin memperkuat peran perusahaan dalam ’Global Dairy Processing Task Force’, sebagai bagian dari inisiatif ikllim ’Pathway to Dairy Net Zero’, yang bertujuan mengeksplorasi sistem maupun teknologi inovatif yang diperlukan guna menurunkan emisi gas rumah kaca dalam pengolahan produk susu.
Executive Vice President for Processing Solutions & Equipment, Tetra Pak, Charles Brand, mengatakan, “Transformasi sistem pangan sangat penting untuk masa depan yang berkelanjutan. Saat ini, sistem-sistem ini tidak efisien dan tidak berkelanjutan, bertanggung jawab atas lebih dari sepertiga emisi gas rumah kaca (GRK) global, sementara sepertiga makanan yang diproduksi hilang atau terbuang."
"Sistem pangan juga gagal memenuhi kebutuhan manusia, dengan 9% populasi dunia mengalami kelaparan dan 30% mengalami kekurangan gizi atau malnutrisi. Selain itu, rantai nilai pangan mendorong deforestasi dan hilangnya keanekaragaman hayati, dan diperkirakan menjadi hal kedua yang paling penting untuk mengatasi perubahan iklim setelah energi. Kita tidak dapat menghentikan produksi pangan, namun kita dapat mengubah sistem-sistem ini agar lebih aman, tangguh, dan berkelanjutan," lanjutnya.
Baca juga: Urgensi Mendorong Ketahanan Pangan yang Sustainable
Tetra Pak telah mengidentifikasi empat jalur utama untuk mempercepat transformasi sistem pangan. Perusahaan juga telah menetapkan roadmaps dan target terukur untuk masing-masing langkah tersebut, yang sejalan dengan transisi penting untuk transformasi pangan dan lahan yang diusulkan oleh Food and Land Use Coalition.
Pengumuman ini bertepatan dengan peluncuran whitepaper Tetra Pak, bekerja sama dengan EY Parthenon, yang mengkaji persyaratan utama sistem pangan untuk mempertahankan keberlanjutan manusia dan planet ini dengan lebih baik pada 2040.
Baca juga: SOS Jakarta Diluncurkan untuk Lawan Pemborosan dan Ketidakamanan Makanan
"Di Tetra Pak, kami tidak hanya membuat janji; kami mendorong agenda transformatif, berdasarkan basis bukti yang kuat. Kami menjawab panggilan untuk keterlibatan sektor swasta dengan menunjukkan ambisi dan rencana strategis kami tentang bagaimana kami akan mewujudkannya. Melalui ajang COP28, dan seterusnya, kami bangga dapat bekerja sama dengan para pemangku kepentingan pemerintah, pembuat kebijakan, pemangku kepentingan industri, pelanggan, dan para pemimpin opini untuk membantu mentransformasi sistem pangan dan mendorong kemajuan pangan," pungkas Brand. (RO/Z-1)
Kegiatan yang digelar Pemerintah Kota Denpasar tersebut merupakan upaya pengendalian inflasi daerah
PRESIDEN Prabowo Subianto mengancam agar tidak ada pihak yang bermain-main dengan kebutuhan pangan. Soal permasalahan beras, ia memperingatkan penggilingan beras skala besar
Blue bites adalah bentuk konkret dari konsep blue food, yaitu pangan yang berasal dari ekosistem perairan, laut, pesisir, sungai, dan danau—seperti ikan, rumput laut, moluska, dan krustasea.
EDITORIAL Media Indonesia pada Rabu (16/7) lalu menggambarkan kenyataan pahit mengenai dugaan beras oplosan di Indonesia.
Anggota Komisi C DPRD DKI Jakarta dari Fraksi PDI Perjuangan, Hardiyanto Kenneth, mendesak Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Food Station bersikap terbuka terkait beras oplosan.
PEMERINTAH Indonesia tengah memacu transformasi ekonomi nasional melalui penguatan sektor pangan dan energi domestik.
Pentingnya kerja sama berbagai pihak dalam transisi energi terutama dalam mencapai target peningkatan kapasitas listrik nasional dan transisi menuju energi hijau.
Denny juga mengingatkan bahwa mangrove bisa menjadi penyerap sekaligus source atau sumber karbon.
Perhelatan Piala Dunia 2026 yang diperluas akan menghasilkan lebih dari 9 juta ton setara karbon dioksida.
Sebuah inisiatif penting untuk memperkuat tata kelola ekosistem hutan, lahan dan ketahanan iklim di Kalimantan Barat akan segera dilaksanakan mulai 2025 sampai 2032.
Dalam serangkaian lokakarya yang digelar selama lima hari tersebut, para musisi membahas akar penyebab krisis iklim, peran seni dan budaya dalam mendorong perubahan nyata.
Data dari Teleskop James Webb mengungkap kabut kompleks di Pluto yang mengatur iklimnya.
Copyright @ 2025 Media Group - mediaindonesia. All Rights Reserved